knpi-rote-gelar-dialog-0817

KNPI Rote Ndao Akan Menggelar Dialog Kepemudaan

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tingkat Kabupaten Rote Ndao akan menggelar dialog berthemakan kepemudaan dengan melibatkan stakeholder terkaitnya dalam waktu dekat di kecamatan Rote Barat pasca deklarasi damai oleh dua kelompok pemuda desa Oenitas dan desa Nembrala dihadapan pemerintah, penegak hukum, tokoh agama, tokoh adat,tokoh masyarakat dan tokoh pendidik di wilayah Rote Barat. hal ini merupakan wujud dan tanggungjawab sebagai tokoh pemuda dalam hal ini Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tingkat kabupaten Rote Ndao, oleh karena itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah dalam hal ini pihak kecamatan untuk secepatnya melakukan dialog atau talk show kepemudaan ini sehingga dengan demikian, kita sebagai pemuda/i dapat menjalin dan membangun sebuah komitmen baik untuk benar benar mengakhiri konflik ini, bukan menjadikan ajang ini sebagai tren konflik tetapi hal ini benar-benar tidak terjadi lagi.

Demikian dikatakan anggota DPRD kabupaten Rote Ndao sekaligus Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tingkat Kabupaten Rote Ndao, Denyson Moy ketika turut serta hadir menyaksikan deklarasi damai pemuda desa Oemitas dan desa Nembrala, sabtu (05/08) siang di kantor Camat Rote Barat.

“ini adalah momentum sejarah bagi kita semua bahwa pemuda sebagai tulang punggung dan masa depan bangsa ini harus dijaga dengan baik dan jangan dibarkan tergerus dalam hal yang justru merugikan diri kita sendiri karena kalau kita membuat masalah kita akan memotong masa depan kita dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat , saya ajak marilah kita jalin kekeluargaan ini dengan baik agar menyelamatkan masa depan kita, konflik yang kita hadapi ini bukan lagi menjadi sesuatu yang trend tetapi ini adalah sebuah persoalan yang kita hadapi dan perlu dibasmi”kata Moy.

Oleh karena itu, kata dia, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tingkat kabupaten Rote Ndao juga mengapresiasikan langka pemerintah dari atas sampai bawahan, tokoh agama, tokoh adat(maneleo), tokoh masyarakat yang telah menggagas ide baik ini untuk menyelamatkan masa depan pemuda. Ini hal yang sangat positif dan dapat membuat kita berpikir sesuatu yang baik dan terbuka untuk kita melangkah kedepannya. Ini merupakan amanat juga bagi para pemerintah desa agar
pro aktif dalam memberdayakan pemuda dan karang taruna yang ada di wilayah Rote Barat karena di dalam pelaksanaan teknis pengelolaan dana desa ada anggaran untuk pembinaan pengembangan pemuda, sehingga pihak desa diharapkan sekali lagi melibatkan pemuda pemudi dalam pembangunan di masing-masing-masing desa. dengan pemuda berperan aktif maka konflik seperti ini juga akan berkurang.

Petson Hangge, S.Sos, camat Rote Barat dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa dalam waktu dekat juga pemerintah kecamatan akan berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh adat,tokoh masyarakat dan tokoh pemuda se kecamatan Rote Barat untuk duduk bersama lagi untuk mendiskusikan lebih lanjut lagi poin poin perdamaian apabila melibatkan diluar desa Oenitas dan desa Nembrala,karena ini mereka sudah menjadi contoh dengan kesepakatan bahwa setiap persoalan yang terjadi tidak bisa dibawah ke ranah hukum tetapi diselesaikan secara adat Karen hukum adatpun diakui negara.

Sebelumnya,wakil bupati, Jonas C. Lun, S. Pd mengapresiasikan kesadaran pemuda pemudi di Rote Barat yang ingin mengatasi masalahnya sendiri.masalah itu biasa tetapi luar biasa adalah mengatasi masalah ini sendiri sehingga hal tersebut merupakan suatu modal yang sudah patut dan layak bagi pemuda di daerah ini untuk berkomitmen membuat daerah ini baik dan aman bahkan tidak ada sendi atau gesekan sedikitpun untuk saling menciderai di tengah masyarakat.

“ini adalah pelajaran untuk memperbaiki diri sendiri, oleh karena itu pemuda harus melakukan sesuatu yang baik, orang tua harus bercermin dari masa lalu, pihak keamanan dan stakeholder lainnya perlu turun langsung ke tengah masyarakat, hamba-hamba Tuhanpun harus melibatkan pemuda dalam setiap kegiatan untuk menjaga kebersamaan ini seperti yang sudah di jelaskan orang tua kita disini.untuk itu, mari kita perkuat  kekerabatan ini dan lupakan masa lalu yang hanya bisa menimbulkan konflik” kata Lun.

Harapan pemerintah adalah bahwa pemuda sebagai tulang punggung dan masa depan bangsa ini harus bangkit semoga modal spirit pemuda untuk membangun daerah ini yang telah bernaung di bawah motto “Ita Esa” berbuatlah yang baik demi nama harum pemuda, nama gereja, nama masyarakat, nama desa dan nama orang tua kalian jangan saling mencedarai satu sama lain karena kita bersaudara. (humas-rn)

Tags: No tags