Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE menyambut baik keterlibatan lintas sektor dalam upaya penurunan angka stunting dan eliminasi kematian ibu dan bayi di daerah ini. Ia mengapresiasi langkah Pusat Pengembangan Anak (PPA) Benih Bangsa Nusa Lote yang ikut terlibat dalam Program Survival dan Pelatihan Pembuatan Makanan Tambahan untuk mendukung target percepatan penurunan stunting.
Ketika melaunching Program Survival dan Pelatihan Pembuatan Makanan Tambahan PPA Benih Bangsa Nusa Lote di gereja GSKI Basilea Ba’a, Rabu (23/02/23) Bupati Paulina mengatakan pemerintah telah berupaya memfasilitasi banyak hal untuk penurunan angka stunting di daerah ini. Sehingga kemitraan yang terbangun dengan berbagai pihak termasuk PPA Benih Bangsa Nusa Lote dan Partnership Compession ini dapat mempercepat pencapaian target penurunan angka stunting.
” Mari kita bermitra supaya kita bisa menekan angka stunting ini. Dan agar di tahun 2024 bisa mencapai nol persen. Target yang diberikan provinsi bahwa tahun 2024 harus di bawah 12 persen. Itu harapan pak Gubernur. Namun dengan adanya kemitraan seperti ini bisa saja menjadi nol persen,” ungkap Bupati Paulina.
Tahun 2022 angka stunting di Rote Ndao berhasil ditekan turun menyentuh angka 22 persen dari sebelumnya berada di kisaran 23,48 persen. Sehingga dengan kemitraan yang terbangun antara pemerintah dan semua pihak, Bupati Paulina berharap angka stunting terus ditekan bahkan mencapai nol persen.
Ia menjelaskan, sejumlah inovasi sudah dicetuskan pemda Rote Ndao sebagai langkah strategis menekan angka stunting diantaranya Gerakan Kaka Angkat Adik Asuh (GKA3) dan Mama Bo’i. GKA3, kata Bupati Paulina adalah sebuah gerakan untuk melibatkan ASN secara aktif dalam penurunan stunting dengan menjadi Kaka Angkat bagi anak-anak yang terkonfirmasi mengalami stunting. GKA3 bersifat wajib bagi ASN lingkup Pemkab Rote Ndao.
Sementara Mama Bo’i terkait upaya menghadirkan ibu hamil di fasilitas kesehatan dan mendapat pelayanan yang maksimal dari tenaga medis. Inovasi ini untuk memastikan tidak ada kematian ibu dan bayi selama proses persalinan.
” Inovasi yang kami lakukan yakni GKA3 dimana semua ASN diharuskan menjadi Kaka Angkat bagi Adik Asuh. Itu harus. Kita semua ini punya Adik Asuh. Dan setiap hari Sabtu ada kunjungan kepada Adik Asuh. Ada pula Mama Bo’i yang sangat membantu dalam menekan angka stunting ini,” jelasnya.
Selain itu, Pemda Rote Ndao juga menyediakan makanan tambahan dari pangan lokal. Sehingga pelatihan pembuatan makanan tambahan PPA Benih Bangsa Nusa Lote ini diharapkannya menambah giat-giat menekan angka stunting.
” Mudah-mudahan dengan diberikannya pelatihan ini lebih giat lagi dalam menangani stunting. Semoga selalu ada koordinasi supaya bisa tahu angka dan lokusnya. Bisa tahu angka stunting di Rote Ndao ada berapa dan lokusnya ada dimana saja. Supaya pelayanan yang kita lakukan bersama ini tidak tumpang tindih,” harap Bupati Paulina.
Sementara Partnership Compession Annas Rohi mengatakan, sebagai program yang bertujuan untuk menciptakan generasi yang unggul, sehat dan cerdas maka pihaknya selalu melakukan pemetaan lokasi memperhatikan tingkat kelahiran dan isu kematian ibu dan bayi. Sehingga pelayanan yang diberikan lebih tepat.
Penanggungjawab PPA Benih Bangsa Nusa Lote Pdt . Bernadus Nunuhitu,S.Th mengungkapkan prinsip pelayanan Program Survival yang melihat anak lebih penting dari apapun. Sehingga pihaknya bekerja dalam target pemerintah daerah untuk Rote Ndao bebas stunting 2024.
” Saya selalu katakan satu anak itu lebih mahal dari apapun. Dan Saya senang karena ini pekerjaan untuk menyelamatkan generasi. Kami bersyukur mempersembahkan program Survival ini bagi Tuhan dan bagi Kabupaten Rote Ndao. Kami pasti akan berjuang sesuai program pemerintah 2024 Rote Ndao bebas stunting
Usai melaunching Program Survival, Bupati Paulina didampingi Wakil Bupati Stefanus M. Saek,SE,M.Si, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Armis Saek,ST, pimpinan Perangkat Daerah lingkup Pemkab Rote Ndao, Penanggungjawab PPA Benih Bangsa Nusa Lote Pdt. Bernadus Nunuhitu,S.Th dan Partnership Compession Annas Rohi melakukan pengguntingan pita ruang pelayanan survival. Bupati Paulina juga memantau dan berdiskusi dengan pelatih dan peserta pelatihan pembuatan makanan tambahan.(Bidkom-DKISP)