Dalam rangka memperkuat koordinasi dan sinergitas dalam pelaksanaan pembangunan daerah, Penjabat Bupati Rote Ndao Oder Maks Sombu, SH,MA,MH bertatap muka dengan jajarannya sampai ke tingkat Desa/Kelurahan. Dalam Rapat Kerja Penjabat Bupati Rote Ndao bersama para Camat, Kepala Desa/Penjabat Kepala Desa, Kepala Desa Persiapan, Lurah, Kepala Puskesmas, Penyuluh Pertanian dan TPP P3MD se-Kabupaten Rote Ndao. Membahas seputar tiga hal utama: Kemiskinan Ekstrim, Stunting dan Inflasi Daerah.
Rapat kerja ini bertajuk “ Strategi Penanganan Stunting, Penanggulangan Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrim, Pengendalian Inflasi dan Rawan Pangan” bertempat diauditorium Ti’i Langga, kamis (29/02/2024). Ceremonial pembukaan dihadiri Forkompimda Kabupaten Rote Ndao, para Asisten Sekda Kabupaten Rote Ndao dan pimpinan perangkat daerah Pemkab Rote Ndao.
Rapat kerja ini sebagai tindak lanjut dari upaya pemerintah untuk mencari langkah-langkah strategis yang tepat untuk penangnan stunting, penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrim, pengendalian inflasi serta rawan pangan. Kemiskinan memang dianggap sebagai faktor penting penyebab terjadinya stunting. Rumah tangga yang miskin tidak dapat memenuhi asupan gizi untuk anaknya. Kondisi ini membuat tumbuh kembang anak menjadi terhambat.
Tahun 2023 angka stunting di Kabupaten Rote Ndao berjumlah 2.764 atau 20,5 %. Angka ini terkoreksi per-Februari 2024 turun menjadi 2.199 atau 19,4 %. Merujuk target nasional angka stunting harus ditekan menjadi 14 % sampai akhir tahun 2024. “ Untuk itu, maka kita semua berkewajiban untuk bersama berpikir, bekerja dan berkolaborasi bagaimana mengentaskan permaslahan stunting ini. Tahun ini tentu kita kerja ekstra. Angka stunting ini perlu menjadi perhatian bersama,” ungkap Penjabat Bupati Oder Maks Sombu.
Menyikapi ini, intervensi dari pemerintah desa berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak stunting, ibu hamil dan ibu menyusui, tahun 2024 dianggarkan sebesar Rp. 11 Milyar lebih. Hal ini, himbau Penjabat Bupati Oder Maks Sombu, perlu menjadi perhatian bersama agar program ini sampai pada sasaran, asupan makanan harus sampai ke mulut anak. Ia meyakini jika metode ini lakukan, maka angka stunting akan terus ditekan turun.
Sementara berkaitan dengan penanganan kemiskinan ekstrim, pemerintah memulai dengan melakukan pendataan. Sehingga program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dapat tepat sasaran. Hal ini menurut Penjabat Bupati Oder Maks Sombu, menjadi perhatian serius bersama guna mendukung pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrim.
Sedangkan kondisi curah hujan yang kurang yang bisa berdampak pada gagal tanam dan gagal panen. Kondisi ini berpengaruh pada terjadinya inflasi atau kenaikan harga bahan pokok. Sehingga upaya pemerintah dalam membantu masyarakat melalui Dana Desa salah satunya melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) disetiap desa pada 11 Kecamatan yahng dianggarkan sebesar Rp. 12 Milyar lebih. Diharapkan dengan adanya BLT ini dapat meringankan dan membantu masyarakat.
“ Kita harus bekerja sama menyukseskan berbagai program Pembangunan di desa, libatkan juga tokoh Masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh Perempuan, tokoh pemuda dan Lembaga-lembaga di desa untuk mendapatkan input pelaksanaan Pembangunan di desa. Mari kita sama-sama mendatangkan kebaikan bagi semua orang,” pinta Penjabat Bupati Oder Maks Sombu.*(DKISP Rote Ndao)