Direktorat Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PPDT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI mengembangkan lampu listrik berenergi baru terbarukan. Menggunakan energi air garam. Program ini sedang dalam tahap pengembangan dan ditujukan pada wilayah tertentu yang belum memiliki akses penerangan memadai. Perwakilan Dirjen PPDT Kemendesa PDTT menyampaikan hal ini saat bertemu Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE di ruang kerjanya, kamis (11/01/23). Dalam agendanya, Dirjen PPDT menjadikan Rote Ndao salah satu lokus pengembangan Lampu Lentera berenergi baru terbarukan ini.
Untuk diketahui, lampu ini sejenis pijar yang dapat menyala dengan menggunakan energi baru terbarukan. Sumber dayanya menggunakan campuran air dan garam. Sehingga lampu jenis ini dapat di gunakan di daerah pesisir dan terutama yang masih jauh dari jangkauan jaringan listrik. Bentuknya sederhana dan mudah digunakan karena hanya menggunakan campuran air dan garam atau air laut sebagai sumber energi.
Bupati Paulina bersama Sekretaris Daerah Drs. Jonas M. Selly,MM, Asisten Pemerintahan dan Kesra Ir. Untung Harjito dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Armis Saek,ST menerima kunjungan tim Dirjen PPDT Kemendesa PDTT dan berdiskusi terkait program ini dan penerapannya di Kabupaten Rote Ndao di ruang kerja Bupati Rote Ndao. Kehadiran Tim Kemendesa ini juga terkait kunjungan Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar di Rote dalam rangkaian Pidato Ulang Tahun Undang-undang Desa ke 9 tanggal 14 Januari 2023.
Sub Kordinator Direktorat Penyerasian Pembangunan Daerah Khusus pada Dirjen PDTT Kemendesa PDTT Yopi Fernando mengatakan sejumlah desa di Kabupaten Rote Ndao akan dijadikan lokus pengembangan Lampu berjenis Lentera berenergi baru terbarukan ini.
” Kehadiran kami yang terutama adalah terkait pidato Pak Menteri terkait 9 Tahun Undang-undang Desa. Tetapi juga mencoba berkontribusi terkait lampu lentera tenaga air garam. Masih dalam tahap pengembangan sebenarnya tetapi kami mencoba ini menjadi lokus kami dalam agenda pengembangan teknologi ini,” jelasnya.
Sebagai sumber listrik dengan energi baru terbarukan, lanjut Yopi, pihaknya berharap penggunaan lampu jenis ini bisa bermanfaat pada tempat yang belum teraliri listrik. Selain itu, lampu ini juga bisa digunakan para nelayan dalam aktivitas melaut.
” Karena ini energi baru terbarukan. Jadi mudah-mudahan ke ke depan dalam berjalannya waktu lampu ini dapat bermanfaat khususnya lokus daerah pesisir yang belum berlistrik dan khususnya bagi nelayan untuk kegiatan penangkapan ikan,” tambahnya.
Yopi mengaku pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perikanan Kabupaten Rote Ndao. Terkait realisasinya, sejauh ini terdata sekitar 70 rumah tangga yang masing-masing akan mendapat 2 lampu lentera ini.
” Mudah-mudahan kegiatan ini berhasil. Dan ke depan kami akan terus melakukan monitoring dan evaluasi,” tutupnya.(Bidkom-DKISP)