saleh-husin2

Saleh Husin Menteri Perindustrian dari Pulau Rote

Jakarta: Presiden Joko Widodo telah mengumumkan susunan kabinet menteri yang akan membantu tugasnya dalam Kabinet Indonesia Hebat. Dari 34 menteri yang ada, nama Saleh Husin dipercaya untuk menempati jabatan Menteri Perindustrian.

 

Saleh Husin merupakan anak dari keluarga miskin dengan perekonomian keluarga yang kurang berada. Anak dari ayah seorang nelayan dan ibu pembuat kue. Nama kedua orang tua Saleh Husin adalah Husin L dan Ma Aket. Meskipun dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, Saleh terus semangat dalam mencapai cita-citanya menjadi orang yang sukses.

Melansir laman salehhusin.net, Minggu (26/10/2014), Saleh lahir pada 16 September 1963 di Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saleh membantu orang tuanya dengan menjual kue dan ikan hasil tangkapan ayahnya di laut.

Sejak SD sampai dengan kelas 3 SMP Negeri-1 Baa, Rote, Saleh sekolah sambil berdagang kue dan ikan pada 1974-1978. Pada saat melanjutkan sekolah di SMA Palapa Kupang, dia ingin melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Pada waktu itu biaya kuliahnya ditanggung negara, bukan dari uang kedua orang tuanya.

Pada saat lulus SMA dari Palapa, dia memutuskan untuk mendaftar Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri), akan tetapi gagal di seleksi akhir, akibat mata kanannya terganggu.

Setelah gagal tes Akabri, akhirnya Saleh bekerja di kediaman keluarga Henuhili. Pada saat itu dia diterima dengan baik untuk bekerja. Tidak mengenal lelah, Saleh ikut tes Akabri yang kedua kalinya pada 1984. Namun, lagi-lagi tes kedua inipun gagal, karena penyebab yang sama.

Kegagalan yang pernah dialaminya membuat Saleh sadar, mungkin bidang militer bukan jalan hidupnya. Diapun mencoba berbisnis dengan modal awal Rp500 ribu di tahun 1986-1988. Dengan modal yang diperoleh dari ibunya, Saleh menjalankan bisnis pembuatan banner sekolah.

Pada saat berbisnis membuat banner, dia dibantu banyak pihak dalam strategi penjualannya seperti Firman anak dari Try Sutrisno, Nanan dan Ferdi Hasan. Bisnis yang dilakoninya itupun akhirnya bisa menuai kesuksesan.

Saleh memperoleh gelar S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Khrisnadwipayana (Unkris) pada tahun 1996. Pada saat itu, dia telah meraih jabatan yang bergengsi, mulai dari direksi hingga komisaris di beberapa perusahaan.

Dia menjadi komisaris di PT Ades Alfindo Putra Setia Tbk di 1993-2005, Direktur di PT Shelbi Pratama pada 1989-1990, Direktur Mandrapurna Aditama pada 1991-1996, Komisaris PT Kayu Sengon pada 1993-1996, Komisaris PT Sengon Mas Fajar Satryo pada 1993-1996, Komisaris di PT Industri Kayu Parmin pada 1993-2000, Komisaris di PT Padang Surya Emas Timber pada 1993-2000, Direktur Utama PT Ometraco Bina Jasa di 1996-2000, Komisaris di PT Gama Mitra Utama pada 1997-2006, Direktur PT Varia Prima Bina Jasa pada 1998-sekarang dan Direktur Utama PT Sapta Kencana Buana pada 1998-sekarang.

Tidak pernah merasa puas untuk menggali pendidikan, dia pun kembali meraih gelar Magister Administrasi Publik dari Unkris di tahun 2007. Dia juga pernah mengikuti beberapa program non formal, antara lain English Course in University of Oregon, Eugene, Oregon-USA (1992), Kursus Reguler Angkatan (KRA) XXXIX Lemhannas (2006) dan belajar public speaking serta pendidikan kepribadian di di John Robert Power.

Karir di dunia politik pun digeluti ayah dari Sadenza Haniyah Putri, Andzal Rizky Putra serta Deezal Annabel Putri ini. Mulai meniti karir di Partai Amanat Nasional (PAN) pada 2001, hingga melompat jauh ke partai naungan Wiranto, Partai Hanura sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura pada 2010-2012 dan menjadi Ketua DPP Partai Hanura pada 2012-2015. Perjalanan karir politik, suami dari Andresca ini pun semakin matang, ketika Saleh dipercaya untuk menjadi Anggota DPR RI Komisi V periode 2009-2014.

(metrotvnews.com)

Tags: No tags