Direktur Perikanan Budidaya, Ir. Sarifin, M.S dan Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sosial dan Budidaya KKP, Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc beserta rombongan tiba di Kabupaten Rote Ndao untuk meninjau lokasi pembangunan sentra perikanan terpadu yang ada di Kabupaten Rote Ndao, Rabu (25/01/2017).
Tibanya Dirjan beserta rombongan di Bandara D.C. Saudale Rote langsung disambut oleh Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C. Lun,S.Pd, Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, Drs. Jonas M. Selly,MM beserta beberapa pimpinan SKPD langsung menuju lokasi pembangunan sentra perikanan terpadu di PPI Tulandale, selanjutnya menuju tempat pembibitan di Kelurahan Mokdale.
Selanjutnya Direktur Perikanan Budidaya dan rombongan melakukan pertemuan dengan Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning,MM di ruang kerja Bupati, Kamis (25/01/2017).
Dalam pertemuan itu Bupati Leonard Haning mengatakan bahwa pariwisata di Rote Ndao ini bertumbuh dari sektor perikanan dan pertanian sehingga tanpa dua sektor itu pariwisata tidak bisa bertumbuh.
Lanjut Bupati, di Rote ini sektor perikanan dibagi menjadi 3 wilayah yaitu bagian tengah di Lobalain sudah dibangun beberapa fasilitas seperti tempat pendaratan ikan di Tulandale dan beberapa fasilitas lainnya disana. Untuk wilayah timur dan barat juga sudah dibangun sentra produksi perikanan dan kelautan untuk saling mendukung satu wilayah dengan wilayah lainnya.
“dengan demikian setelah berproduksi maka pasar yang akan dituju terutama adalah Kupang selanjutnya ke Jawa Timur, dan daerah lainnya” kata Bupati Haning.
Bupati juga mengatakan bahwa terdapat 58 desa pesisir di Rote dengan luas perairan 2.376 km2, panjang garis pantai 330 km2. Perikanan tangkap lestari sebanyak 17.875 ton/tahun namun pada saat-saat tertentu akan mengalami peningkatan dan juga ada penurunan, perikanan tangkap yang diperbolehkan sebesar 14.300 ton, padang lamun seluas 2.784 Ha, vegetasi manggrove seluas 2.220 Ha serta ekosistem terumbu karang berjumlah 29.165 Ha dengan jumlah nelayan di Rote ini 8.076 jiwa atau 2.692 KK dan juga petani rumput laut berjumlah 29.439.
Dengan data potensi perikanan yang ada maka kelompok-kelompok nelayan yang ada di Rote Ndao diberikan bimbingan dan pelatihan SDM untuk mengembangkan sentra perikanan yang ada sehingga bisa berkembang namun terkadang nelayan itu belum ada pemikiran untuk berkembang dalam mengembangkan budidaya ikan untuk menopang pertumbuhan ekonomi keluarganya. kata Bupati
Lanjutnya bahwa dalam mengubah pola pikir masyarakat ini maka pemerintah terus mendorong mereka dengan peningkatan SDMnya serta memberikan fasilitas pendukung lainnya sehingga kedepannya dari ragu-ragu menjadi yakin bahwa hasilnya untuk kelangsungan hidup mereka.
Sementara itu Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sosial dan Budidaya KKP, Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc mengatakan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan akan fokus dalam tiga tahun kedepan untuk mensukseskan program unggulannya, karena di NTT ini ada 2 lokasi yang dipilih untuk pengembangan perikanan yaitu Rote Ndao dan Sumba Timur, sehingga kementerian akan terus melihat seluruh potensi perikanan yang ada Rote Ndao ini mulai dari pusat budidaya, pengolahan serta pemasarannya dan akan bekerjasama dengan kementerian terkait lainnya dengan dasar Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2016 tentang percepatan pengembangan industri perikanan nasional.
Lanjut Hutagalung, didaerah juga harus ada keterpaduan antara instansi yang satu dengan yang lainnya sehingga fasilitas pendukung dalam pengembangan industri perikanan dapat berjalan. Dalam kunjungan kali ini tim datang untuk melihat secara dekat lokasi pengembangan yang ada dan sarana prasarana apa yang sudah dibangun oleh daerah ini dan ternyata sudah banyak dan ini perlu terus ditingkatkan sepanjang masih bisa ditingkatkan dan dioptimalkan.(diskominfo)