Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning, MM bersama rombongan yang didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Melyanus Mandala dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah ( OPD ) lingkup Pemerintah Daerah kabupaten Rote Ndao diantaranya Kepala PMD, Jermias Messakh,SE, Kepala Dinas Kesehatan, drg. Suardi, Kepala Dinas PU, Dominggus Modok, ST,MT, Kadis PKO, Josep Pandie, S.Pd, Kepala Dinas Perikanan, Jermias Kotta,S.Pd, Kepala Dinas Pendapatan, Melkianus Ndun, S.Sos, Kasat Pol. PP, Kabag Tatapem dan Kesra, melakukan meletakan batu pertama pembangunan gereja GMIT Masaneda Noanadale, Kamis (12/04/2018)
Kehadiran Bupati Rote Ndao beserta rombongan langsung disambut oleh jemaat GMIT Masaneda Noanadale dengan tarian adat Rote dan dikenakan topi tii langga serta pengalungan selendang.
Acara peletakan batu pertama ini diawali dengan kebaktian pembukaan yang dipimpin oleh Ketua Majelis Klasis Lobalain, Pdt. Benyamin Zacharias, SmTh.
Pdt. Benyamin Zacharias pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa dalam membangun pembangunan fisik gereja harus bersabar karena didalam membangun kita harus menjalin kebersamaan antara satu anggota jemaat dengan jemaat yang lainnya untuk bersama-sama bertukar pikiran, memberi tenaga dan berkorban secara materil untuk menyelesaikan pembangunan tersebut.
“membangun pembangunan fisik gereja ini tidaklah mudah dan cepat karena harus mempertemukan dan mempersatuan banyak pikiran, banyak hati dan banyak perasaan sehingga dalam membangunnya bisa memakan waktu yang cukup lama” kata Pdt. Beny
Lanjut Pdt. Beny bahwa dalam membangun pembangunan fisik gereja tidak tahu rumus untuk mempersatukannya itu yang sulit, karena itu membangun pembangunan fisik gereja harus juga memperhatikan rumus yang tepat untuk menghindari perpecahan serta menghindari jarak antara satu dengan yang lain. Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah kasih, kasih janganlah atas paksaan tetapi harus dengan tulus dan iklas. Memberi dengan tulus dan iklas dari hati terdalam itulah kasih yang sesungguhnya.
Diakhir sambutan Pdt. Beny mengatakan bahwa yang menjadi kunci utama dalam membangun bangunan fisik gereja adalah harus mengandalkan Kristus serta berjalan bersama denganNya karena membangun rumah Tuhan maka kita bersama dengan Dia dan setelah selesai membangun rumah Tuhan maka Tuhan berdiam disitu.
Sementara itu Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning pada kesempatan tersebut mengajak kepada semua anggota jemaat GMIT Masaneda Noanadale yang terdiri dari 97 kepala keluarga untuk mencoba beberapa cara mencari dana yaitu dengan masing-masing KK memelihara 1 ekor anak babi yang dinamakan babi gereja, 1 tahun kemudian dijual sudah menghasilkan banyak uang.
Bupati Haning mengajak kepada anggota jemaat Masaneda agar kurangi banyak bicara dan perbanyak kerja.
Bupati juga meminta diri untuk turut serta menjadi bagian dari jemaat Masaneda Noanadale ini untuk merencanakan pembangunan gedung gereja ini dengan mengajak ketua panitia pembangunan untuk uang yang sudah terkumpul pada tangan panitia dibelanjakan semuanya untuk kebutuhan besi, selanjutnya yang lain-lain dirinya akan berusaha mengajak pengusaha yang sudah Tuhan pakai di Baa untuk datang membantu, maka dalam waktu 1 tahun sudah selesai pembangunan gedung gereja ini.(diskominforn)