Ba’a, 30 Juni 2025 – Pemerintah Kabupaten Rote Ndao kembali menunjukkan langkah progresif dalam reformasi birokrasi dengan melaksanakan ujicoba lima inovasi strategis yang digagas oleh peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVI. Ujicoba ini berlangsung di Aula Bapelitbangda dan dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, para mentor, serta admin dan pengguna aplikasi dari berbagai perangkat daerah.
Lima inovasi tersebut masing-masing digagas oleh pejabat administrator yang saat ini tengah mengikuti PKA, yakni:
1. Refly Therik, SE, Inspektur Pembantu I Inspektorat – penggagas SOI SALAK, aplikasi pemantauan dan pengawasan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan internal dan eksternal secara terintegrasi.
2. Anthenety A. Lapudooh, S.Sos, Sekretaris Dinas Koperindag dan UMKM – penggagas ASET MALOLE, sistem digital untuk manajemen aset barang milik daerah secara tertib dan akuntabel;
3. Maraden A. Patola, ST, M.Sc, Sekretaris pada Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian – penggagas ESA Office, aplikasi digitalisasi tata naskah dinas dan manajemen arsip internal antar perangkat daerah;
4. Sonny Saban, ST, Kabid Sumber Daya Air dan Irigasi Dinas PUPR – penggagas HOHOLOK, aplikasi pengawasan proyek infrastruktur fisik berbasis partisipasi masyarakat dan dokumentasi lapangan real time; dan
5. Sherwin M. R. Ufi, S.KM, MPH, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bapelitbangda – penggagas MAI FALI, aplikasi integrasi dan analisis data perencanaan sub bidang kesehatan (termasuk penanganan stunting) untuk mendukung penyusunan program berbasis bukti;
Acara ujicoba ini dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Anton F. Banepa, SE, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas inovasi yang telah digagas. “Lima aplikasi ini tidak hanya mempercepat pelayanan publik, tetapi juga membangun sistem kerja yang efisien, kolaboratif, dan akuntabel. Ini adalah wajah baru birokrasi Rote Ndao yang layak masuk ke dalam sistem perencanaan resmi dan mendukung peningkatan Indeks Inovasi Daerah kita,” ujarnya.
Ujicoba melibatkan perangkat teknis dari berbagai instansi, termasuk Bapelitbangda, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Dinas Koperindag dan UMKM, Dinas Dukcapil, Dinas KISP, Dinas P3AP2KB, dan Inspektorat. Para peserta diberikan simulasi penggunaan aplikasi sesuai peran masing-masing—mulai dari input data, validasi, hingga pelaporan—sebagai bentuk pelatihan dan evaluasi awal terhadap kesiapan operasional setiap inovasi.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi birokrasi di Kabupaten Rote Ndao tidak hanya wacana, tetapi benar-benar diupayakan secara sistemik oleh aparatur sipil negara yang profesional dan berorientasi hasil. Seluruh inovasi dirancang untuk menjawab kebutuhan riil pelayanan pemerintahan di daerah kepulauan dan perbatasan, serta telah direncanakan untuk diintegrasikan ke dalam dokumen RPJMD Kabupaten Rote Ndao agar keberlanjutannya terjamin.
Dengan semangat inovatif ini, Kabupaten Rote Ndao berharap dapat meraih posisi strategis dalam ajang Innovation Government Award (IGA) sekaligus memperkuat budaya kerja yang adaptif dan berdaya saing tinggi.