pemakaman-korban-kapal-boa

Wabup Stef Hadiri dan Sampaikan Ungkapan Dukacita di Pemakaman Korban Laka Laut

Tragedi kecelakaan laut di perairan pantai Loedik desa Bo’a Kecamatan Rote Barat pada Minggu (16/10/2022) yang merenggut tujuh nyawa serta 11 lainnya dirawat intensif di Puskesmas Delha dan RSUD Ba’a. Dan sehari setelahnya tepatnya senin (17/10/22) petang, ketujuh korban meninggal diibadatkan secara bersama untuk dimakamkan.

Ketujuh korban meninggal yakni Paulus Hangge (37), Nikson Mbatu (27), Yan Bunda (49), Andi Hangge (23), Putri Bunda (12), Jendri Bunda (17) dan Deni Adu (34). Semuanya ada warga desa Bo’a Kecamatan Rote Barat.

Wakil bupati Rote Ndao Stefanus m. Saek,SE,M.Si menghadiri upacara pemakaman ketujuh korban meninggal seraya menyampaikan rasa dukacita yang mendalam atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Rote Ndao. Prosesi pemakaman dipimpin Ketua Majelis Klasis Rote Barat Pdt. Ira Radja Pono, S.Th dihadiri anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao dan para kepala desa se-Kecamatan Rote Barat.

Wabup Stef menyerahkan bantuan beras 380 Kg, Akta Kematian dan uang santunan duka Rp.5 juta. Bantuan diterima perwakilan keluarga korban dan dilanjutkan dengan penyerahan Akta Kematian.

Wabup Stef mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas terjadinya peristiwa kecelakaan laut di perairan sekitar desa Bo’a tersebut. Ia mengatakan, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Rote Ndao merasakan betul situasi dukacita yang melanda warga desa Bo’a yang menyebabkan 7 orang meninggal dunia dan 11 lainnya menjalani perawatan intensif di Puskesmas Delha dan RSUD Ba’a. Wabup Stef berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan penghiburan oleh Tuhan dalam melewati masa-masa sulit ini.

” Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Rote Ndao merasakan dukacita yang mendalam atas peristiwa kecelakaan laut yang menimpa basodara di desa Bo’a yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan penghiburan dari Tuhan,” ungkap Wabup Stef.

Setelah ibadat pemakaman dilakukan secara bersama yang dipimpin Ketua Majelis Klasis Rote Barat Pdt. Ira Radja Pono, S.Th, dilanjutkan dengan upacara penguburan yang dilakukan kediaman masing-masing korban. Dan dipimpin masing-masing ketua mejelis jemaat.

Upacara penguburan alm. Paulus Hangge dipimpin Pdt. Ernawati Billi,S.Th, alm. Nikson Mbaru oleh Pdt. Joys Funay,M.Th, alm. Yandri Bunda oleh Pdt. Jeni Riwu, S.Th, alm. Andi Hangge oleh Pdt . Sepri Haan, S.Th, almh. Putri Bunda oleh Pdt. Ira Radja Pono,S.Th, alm. Jendri Bunda oleh Pdt. Pingky Taka, S.Th dan alm. Deni Adu oleh Pdt. Aryani Na’u, S.Th.

Peristiwa kecelakaan laut ini terjadi pada minggu (16/10/22) sore ketika sebuah perahu milik Yermias Nggadas, warga Desa Bo’a Kecamatan Rote Barat baru saja selesai dikerjakan. Warga Dusun Loedik dan Dusun Ndundao Desa Bo’a lalu bergotong-royong menarik perahu tersebut ke tepi pantai Loedik sekitar pukul 14.00 wita. Karena hendak melakukan uji coba, 41 orang warga Desa Bo’a lalu berbondong-bondong ikut naik ke dalam perahu.

Perahu dinahkodai Paulus Hangge yang juga warga Desa Bo’a dan mulai mengitari sekitar perairan pantai Loedik pukul 15.30 wita. Kurang lebih 30 menit melakukan uji coba, perahu hendak berbalik arah kembali menuju pantai Loedik. Saat inilah peristiwa pilu ini terjadi. Ketika hendak putar balik arah, perahu dihantam gelombang besar. Menyebabkan perahu goyah dan kehilangan keseimbangan. Para penumpang yang tak menyangka situasi ini bakal terjadi lantas terjatuh ke dalam laut. Peristiwa ini menyebabkan 7 orang meninggal dunia, 11 orang menjalani perawatan di Puskesmas Delha dan RSUD Ba’a.

Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE Bersama Wakil Bupati Stefanus M. Saek, SE,M.Si dan Forkompimda Kabupaten Rote Ndao sesaat setelah kejadian tiba di lokasi. Bupati dan rombongan mengecek langsung kondisi para korban di Puskesmas Delha. Untuk memastikan penanganan intensif bagi para korban. Bupati Paulina, Wabup Stef dan Forkompimda kemudian bertolak ke Desa Bo’a untuk melihat korban meninggal dunia beserta keluarga yang berduka. (Bidkom-DKISP)