WhatsApp Image 2022-11-26 at 08.51.08

Dilaunching Sekda Jonas, Dua Aplikasi Perkuat Layanan Publik

Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) membuat pelaksanaan tugas layanan publik terus bertransformasi dari yang sifatnya manual beralih menjadi berbasis digital. Langkah ini juga disikapi Pemkab Rote Ndao melalui penggunaan aplikasi sebagai alat bantu kerja di organisasi perangkat daerah (OPD).

Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao Drs. Jonas M. Selly,MM mewakili Bupati Rote Ndao Paulina Habing-Bullu,SE baru saja melaunching dua aplikasi di puncak kegiatan Pelatihan Pengembangan Aplikasi Tanpa Coding yang diselenggarakan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfostaper), jumat (25/11/22) di loby penginapan Gege House.

 

Dua aplikasi yang dilaunching masing-masing Sistem Informasi Manajemen (SIM) Obat RSUD Ba’a dan Aplikasi Kecamatan Rote Barat Laut Satu Data. Kedua aplikasi yang rilis Dinas Kominfostaper bersama RSUD Ba’a dan Kantor Camat Rote Barat Laut ini punya manfaatnya masing-masing.

Aplikasi SIM Obat RSUD Ba’a bermanfaat bagi pemenuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat karena manajemen obat menjadi lebih akurat dan terukur. Sementara Aplikasi Kecamatan Satu Data diperuntukan untuk memudahkan masyarakat dalam pengurusan administrasi di desa dan kecamatan sebab lebih praktis, cepat dan mudah diakses.

Sekda Jonas mengatakan sejauh ini Kabupaten Rote Ndao sudah memiliki 12 Aplikasi yang ditujukan untuk mendukung pelaksanaan tugas secara efektif dan menjadi lebih baik dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

” Kita di Rote Ndao sudah punya 12 aplikasi. Dan semua aplikasi ini tujuannya adalah dalam rangka kita melaksanakan tugas secara efektif, secara baik. Sehingga SPBE juga berjalan secara efektif di Kabupaten Rote Ndao,” ungkap Sekda Jonas.

Dalam melayani masyarakat, lanjut Sekda Jonas, sebagai pelayan publik tentu pemikiran yang inovatif diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bertransformasi dari manual ke digital. Sehingga ia mengapresiasi dilaksanaakann Pelatihan Pengembangan Aplikasi Tanpa Coding bagi perangkat daerah saat melaunching dua aplikasi tersebut.

” Pelatihan ini outputnya adalah untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang akan digunakan dalam pelaksanaan tugas secara cepat. Menjadi cepat itu tentu dengan menggunakan aplikasi yang tersedia,” jelas Sekda Jonas.

Aplikasi SIM Obat RSUD Ba’a yang dilaunching Sekda Jonas ini, dilengkapi dengan fitur yang penting terkait layanan obat di RSUD Ba’a. Dalam simulasi penggunaan aplikasi ini, tercatat sejumlah manfaat yang diperoleh kala aplikasi ini mulai diterapkan. Pertama, aplikasi SIM Obat RSUD Ba’a memiliki fitur untuk mencatat transaksi keluar dan masuk obat pada semua unit dan ruangan di RSUD Ba’a.
Kedua, aplikasi ini juga akan memberikan laporan keluar masuk obat pada semua unit. Ketiga, aplikasi akan memberikan notifikasi ketika ketersediaan obat telah mencapai stok minimal dan notifikasi juga diberikan terhadap obat yang akan ekspayer dalam kurun waktu tiga bulan kedepan. Sehingga laporan penggunaan dan ketersediaan obat perunit maupun secara keseluruhan secara otomatis dijalankan oleh aplikasi ini.

Sementara Aplikasi Kecamatan Satu Data diperuntukan untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus administrasi di desa dan kecamatan dan sementara masih terfokus pada pengurusan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Karena pengurus SKTM yang sudah terdigitalisasi ini maka masayarakat bisa langsung mengurus SKTM langsung dari rumah sehingga lebih cepat, mudah, praktis, hemat waktu dan mudah digunakan. Apalagi Pengurusan SKTM bertujuan untuk keperluan layanan kesehatan, bantuan pendidikan dan bantuan sosial lainnya. Masyarakat seringkali terkendala karena masalah jarak tempuh dan waktu. Sehingga penerapan aplikasi ini menjadi solusi bagi masyarakat untuk mengurus SKTM secara online. Setelah melakukan registrasi, notifikasi secara otomatis akan masuk ke admin desa/kelurahan dan kecamatan. Pada setiap tahapannya masayarakat akan terus mendapat notifikasi sampai SKTM selesai diproses.(Bidkom-DKISP)

WhatsApp Image 2022-11-26 at 08.29.39

HGN 2022 Refleksikan Tranformasi Pendidikan Inovatif dan Kolaboratif

Hari Guru Nasional (HGN) tahun ini yang jatuh pada 25 November 2022 diperingati dalam rangkaian kegiatan perayaannya di Lapangan Kantor Bupati Rote Ndao, jumat (25/11/22).

Sekretaris Daerah Drs. Jonas M. Selly,MM bertindak selaku Inspektur Upacara menyampaikan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nadiem Makarim. Ia mengatakan peringatan HGN kali ini mengajak semua insan pendidikan dan segenap anak bangsa merefleksikan tentang momentum tiga tahun silam ketika bangsa ini membentangkan layar kapal besar bernama Merdeka Belajar.

” Ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai ke Pulau Rote sudah dilewati laut dengan ombak tinggi, angin yang kencang sudah kita hadapi. Ketangguhan ini di dorong oleh kemauan kita untuk berubah. Meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak lagi sesuai dengan tantangan dan kebutuhan jaman,” ungkap Sekda Jonas sebagaimana sambutan Mendikbud Ristek.

Tekad ini, lanjut Sekda Jonas, juga didorong oleh semangat berinovasi untuk menciptakan perubahan dan kebaruan yng membawa bangsa ini melompat ke masa depan. Selain guru yang dituntut untuk terus berinovasi melakukan perubahan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi pun melakukan hal yang sama. Dengan merubah cara pandang dan cara kerja dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik.

” Platform Merdeka Belajar yang diluncurkan pada awal tahun ini sesungguhnya untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya dan berkolaborasi. Platform tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat,” jelas Sekda Jonas.

Dalam platform Merdeka Belajar ini, lanjut Sekda Jonas, para guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis. Menyimak dan membagikan konten-konten praktek pembelajaran dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain.

” Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa,” jelas Sekda Jonas.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, Kata Sekda Jonas, menyampaikan terima kasih kepada 1,6 juta pengguna platform Merdeka Belajar yakni para guru yang mau mencoba hal baru, yang tidak takut berinovasi, sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi.

Kemendikbud Ristek juga kata Sekda Jonas, memberikan kesempatan kepada para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak termasuk program Pendidikan Profesi Guru. Yang bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia. Mereka yang menomorsatukan murid dalam keputusannya dan mampu menjadi mentor bagi guru lainnya. Dan berani melakukan terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya.

” Tentunya kami terus mendorong agar semakin banyak guru di seluruh penjuru Nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia,” jelas Sekda Jonas sebagaimana sambutan Mendikbud Ristek.

Lanjut Sekda Jonas, semua ini bertujuan untuk menghadirkan para pendidik sejati yang profesional dan adaptif. Yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik dan yang selalu bersemangat berkolaborasi dalam berinovasi.

” Ide-ide berilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru. Untuk itu kami terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer menjadi ASN melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” jelas Sekda Jonas.(Bidkom-DKISP)