LAUNCH OK

Bupati Dan Wakil Bupati Rote Ndao Resmi Launching 5 Inovasi Peserta PKA XVI: Dorong Birokrasi Cerdas, Inklusif dan Berbasis Kinerja

Ba’a, 10 Juli 2025 — Pemerintah Kabupaten Rote Ndao kembali menorehkan langkah strategis dalam mendorong transformasi tata kelola pemerintahan yang inovatif dan berdampak. Dalam sebuah acara resmi di ruang TBUPP, Paulus Henuk, Bupati Rote Ndao, secara simbolis melaunching lima inovasi unggulan hasil karya peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVI. Acara ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi D. Dethan, jajaran Asisten Sekda, para mentor, serta pimpinan perangkat daerah.

Dalam sambutannya, Bupati Paulus Henuk menyampaikan apresiasi mendalam atas kerja keras dan inovasi para peserta. Ia menegaskan bahwa lima inovasi ini merupakan cerminan semangat perubahan yang nyata dari birokrat muda Rote Ndao. “Hari ini kita tidak hanya meresmikan aplikasi, tetapi memulai babak baru reformasi birokrasi yang lebih berdampak dan adaptif. Inovasi ini akan kita dorong agar menjadi bagian permanen dari sistem kerja perangkat daerah,” tegas Bupati.

Lima inovasi yang diluncurkan mencakup berbagai sektor strategis:

1. ESA OFFICE – digitalisasi administrasi pemerintahan yang terintegrasi Maraden Patola (Sekretaris Dinas KISP)
2. MAI FALI – aplikasi pengelolaan data dasar perencanaan sub-bidang kesehatan oleh Sherwin Ufi (Kabid PPM Bapelitbangda)
3. HOHOLOK – sistem monitoring progres proyek infrastruktur oleh Soni Saban (Kabid Pengairan Dinas PUPR)
4. E-ASET MALOLE – platform digital pengelolaan aset oleh Anthonety Lapudooh (Sekretaris Dinas Koperindag)
5. SOI SALAK – sistem pelaporan tindak lanjut hasil pengawasan oleh Refly Therik (Inspektur Pembantu I Inspektorat)

Wakil Bupati Apremoi D. Dethan dalam kesempatan yang sama turut memberikan dukungan penuh terhadap kelima inovasi tersebut. Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah akan memastikan keberlanjutan dari aksi perubahan ini melalui kebijakan, dukungan anggaran, dan integrasi dalam perencanaan pembangunan daerah. “Lima inovasi ini adalah bukti bahwa birokrasi Rote Ndao mampu menciptakan perubahan dari dalam, dengan solusi yang lahir dari kebutuhan nyata di lapangan,” ujar Wabup.

Bupati Paulus Henuk juga mendorong agar Pemda menyusun skema apresiasi khusus bagi ASN yang berprestasi di bidang inovasi. “Bukan hanya bagi peserta PKA XVI, tetapi seluruh ASN yang memiliki ide dan keberanian untuk menciptakan solusi baru. Kita akan bentuk sistem penghargaan berbasis kategori untuk merawat semangat inovasi ini,” tegasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, dan Asisten Administrasi Umum. Para mentor dari lima perangkat daerah yakni Bapelitbangda, Dinas KISP, Dinas PUPR, Dinas Koperindag, dan Inspektorat turut hadir sebagai bentuk komitmen kolaborasi dalam mendampingi transformasi digital di instansi masing-masing.

Launching ini sekaligus menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dalam mencapai indikator kinerja daerah, meningkatkan Indeks Inovasi Daerah (IGA), serta mengakselerasi agenda pembangunan daerah melalui 9 Agenda Perubahan (Mbule Sio) yang menjadi arah visi dan misi kepemimpinan saat ini.

Dengan semangat kolaboratif, inovatif, dan berorientasi pada hasil nyata, Rote Ndao menunjukkan bahwa birokrasi daerah mampu menjadi pusat lahirnya ide-ide besar demi pelayanan publik yang semakin baik dan bermakna. (Komunikasi)

Surat Edaran Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Calon Praja IPDN

 

PKA xvi paparan

Di Hadapan Bupati Rote Ndao dan Para Asisten, Aksi Perubahan Peserta PKA XVI Rote Ndao Dipaparkan

Ba’a, 8 Juli 2025 – Pemerintah Kabupaten Rote Ndao hari ini menggelar agenda penting berupa pemaparan lima inovasi unggulan dari peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVI yang difasilitasi oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Kabupaten Rote Ndao. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, bersama para pejabat utama daerah yakni Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, serta Asisten Administrasi Umum.

Turut hadir pula para mentor dari lima perangkat daerah yang terlibat dalam implementasi masing-masing inovasi, yaitu Bapelitbangda, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas PUPR, Inspektorat, dan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.

Dalam sambutannya, Bupati memberikan penghargaan tinggi atas inisiatif dan kerja nyata para peserta PKA Angkatan XVI asal Rote Ndao. Lima inovasi tersebut dinilai mampu memberikan kontribusi nyata terhadap tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, serta penguatan sistem informasi di berbagai sektor. “Saya mengapresiasi penuh aksi perubahan ini, dan mendorong agar kelima inovasi tersebut segera diformalkan dalam bentuk regulasi daerah,” ungkap Bupati.

Lebih lanjut, Bupati Paulus Henuk menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan visi misi kepala daerah dan sembilan agenda perubahan (Mbule Sio) yang menjadi kompas pembangunan Kabupaten Rote Ndao. Ia menyampaikan bahwa inovasi yang dihasilkan tidak boleh berhenti pada tahap uji coba, tetapi harus diintegrasikan ke dalam sistem kerja yang berkelanjutan.

Selain memberikan apresiasi kepada peserta PKA, Bupati juga mendorong Pemerintah Daerah untuk menyusun skema khusus apresiasi bagi ASN berprestasi. “Bukan hanya bagi peserta PKA XVI, tetapi juga seluruh ASN yang memiliki inovasi untuk perubahan yang lebih baik di daerah. Pemda perlu pikirkan skema secara khusus untuk apresiasi dan tentunya sesuai kategori. Kita perbanyak kategori apresiasi bagi ASN yang inovatif dan kreatif,” tegas Bupati.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPSDMD Provinsi NTT atas penyelenggaraan PKA Angkatan XVI yang telah menghasilkan inovasi konkret dan berdampak langsung bagi daerah. “Apa yang dilakukan oleh para peserta ini menunjukkan bahwa pelatihan bukan sekadar formalitas, tapi menjadi ruang tumbuh bagi perubahan nyata,” tutupnya.

Kelima inovasi yang dipaparkan hari ini meliputi:

1. ESA Office oleh Maraden A. Patola, ST, M.Sc, Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian – untuk digitalisasi manajemen surat dan arsip

2. MAI FALI oleh Sherwin M. R. Ufi, S.KM, MPH, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia pada Bapelitbangda – aplikasi pengelolaan data dasar perencanaan sub-bidang kesehatan

3. HOHOLOK oleh Sonny Saban, ST, Kepala Bidang Pengairan dan Sumber Daya Air pada Dinas PUPR – sistem pemantauan progres proyek infrastruktur

4. E-Aset Malole oleh Anthenety A. Lapudooh, S.Sos, Sekretaris pada Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan – digitalisasi pengelolaan aset daerah

5. SOI SALAK oleh Refly Therik, SE, Inspektur Pembantu I pada Inspektorat – sistem pelaporan dan pengawasan tindak lanjut temuan pengawasan

Kelima inovasi ini diharapkan menjadi tonggak perubahan menuju birokrasi yang lebih modern, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat Rote Ndao. (DKISP)

 

Peserta Iga Diterima oleh Kabid Litbang Bapelitbangda Rote Ndao

Lima Inovasi Peserta PKA Angkatan XVI Rote Ndao Resmi Dilombakan Pada IGA

Ba’a, 7 Juli 2025 — Kabupaten Rote Ndao kembali menorehkan langkah maju dalam upaya penguatan inovasi daerah. Hari ini, lima inovasi unggulan hasil karya peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVI Tahun 2025 secara resmi didaftarkan pada sistem aplikasi Innovation Government Award (IGA) yang dikelola oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Kelima inovasi tersebut merupakan bagian dari Aksi Perubahan yang telah diimplementasikan secara nyata di lingkungan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, sebagai berikut:

1.SOI SALAK – Sistem Online Integratif untuk Pengawasan Laporan Hasil Temuan
Penggagas: Refly Therik, SE (Inspektur Pembantu Wilayah I, Inspektorat)

2. E-ASET MALOLE – Elektronifikasi Aset UMKM Melalui Sistem Tertelusur
Penggagas: Anthenety A. Lapudooh, S.Sos (Sekretaris Dinas Koperindag dan UMKM)

3. ESA OFFICE – Efisiensi Sistem Administrasi melalui Optimalisasi Fungsi Digital
Penggagas: Maraden A. Patola, ST, M.Sc (Sekretaris Dinas Kominfo Statistik dan Persandian)

4. MAI FALI – Manajemen Akurasi Informasi: Fasilitasi Analisis Layanan Integrasi
Penggagas: Sherwin M. R. Ufi, S.KM, MPH (Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bapelitbangda)

5. HOHOLOK – Harmonisasi Operasional Pengawasan Proyek Lapangan
Penggagas: Sonny Saban, ST (Kabid SDA dan Irigasi, Dinas PUPR)

Langkah pendaftaran inovasi ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Bapelitbangda Kabupaten Rote Ndao, Diana A. Bullu, SE, yang menyatakan bahwa kelima inovasi tersebut telah melalui tahapan uji coba dan mulai diintegrasikan dalam proses pelayanan publik serta perencanaan pembangunan daerah.

“Kami menyambut baik inisiatif peserta PKA yang bukan hanya menghasilkan dokumen aksi perubahan, tetapi langsung melahirkan inovasi konkret yang dapat diukur manfaatnya. Lima inovasi ini telah kami akomodir dalam dokumen RPJMD Kabupaten Rote Ndao 2025–2030 sebagai bentuk komitmen atas keberlanjutan inovasi,” ungkap Diana.

Proses pendaftaran dan verifikasi administrasi inovasi ke dalam sistem aplikasi IGA Kemendagri dilakukan oleh Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bapelitbangda Kabupaten Rote Ndao yang dikoordinasikan langsung oleh Nazarillah Qadirun, SE. Tim Litbang memastikan setiap inovasi memenuhi syarat administratif dan deskripsi teknis sesuai dengan parameter pengukuran IGA, termasuk kategori kebermanfaatan, keberlanjutan, dan kebaruan inovasi.

“Kami sangat bangga karena kelima inovasi ini seluruhnya lahir dari problem riil di lapangan dan dirancang oleh aparatur sipil negara di daerah. Harapannya, ini dapat menjadi inspirasi bagi unit kerja lainnya untuk terus berinovasi dalam pelayanan dan tata kelola pemerintahan,” ujar Nazarillah.

Dengan telah terdaftarnya lima inovasi ini, Kabupaten Rote Ndao optimis meningkatkan nilai Indeks Inovasi Daerah (IGA) pada tahun 2025 dan memperkuat citra sebagai daerah perbatasan yang progresif dan solutif. (DKISP)

5 Peserta PKA XVI Rote Ndao berfoto bersama Kepala BKA kab. Rote Ndao di ruangan kerja

BKA Dukung Inovasi Peserta PKA XVI Rote Ndao Sebagai Upaya Memperkuat Efisiensi Anggaran

Ba’a, Jumat , 4 Juli 2025 – Pemerintah Kabupaten Rote Ndao kembali menegaskan komitmennya terhadap efisiensi tata kelola pemerintahan melalui pemanfaatan teknologi digital. Dalam pertemuan advokasi inovasi yang berlangsung di ruang kerja Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKA), Daniel W. Nalle, S.Pt , lima peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVI menyampaikan hasil Aksi Perubahan yang telah mereka rancang dan ujicobakan.

Kepala BKA menyambut baik kelima inovasi tersebut, karena dinilai sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran, khususnya dalam hal penghematan belanja operasional rutin seperti alat tulis kantor (ATK) dan transisi menuju paperless office.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada para peserta PKA XVI atas terobosan digital yang dibangun. Inovasi ini jelas mendukung efisiensi anggaran daerah, tidak hanya dari sisi ATK, tetapi juga efisiensi proses birokrasi secara keseluruhan,” ungkap Kepala BKA.

Ia menambahkan, inovasi-inovasi tersebut menggambarkan semangat ASN yang kreatif, solutif, dan selaras dengan arah kebijakan nasional, sekaligus memperkuat kualitas pengelolaan keuangan dan aset secara modern dan bertanggung jawab.

Kelima inovator PKA XVI yang menyampaikan inovasinya dalam forum advokasi ini adalah:

  1. Refly Therik, SE – SOI SALAK: Aplikasi pemantauan dan pengawasan tindak lanjut atas laporan hasil pemeriksaan internal dan eksternal.

  2. Anthenety A. Lapudooh, S.Sos – ASET MALOLE: Sistem manajemen aset barang milik daerah secara digital dan akuntabel.

  3. Maraden A. Patola, ST, M.Sc – ESA OFFICE: Platform kerja digital untuk tata naskah dinas, arsip elektronik, dan integrasi aplikasi antar OPD.

  4. Sonny Saban, ST – HOHOLOK: Aplikasi pengawasan proyek infrastruktur fisik dengan partisipasi masyarakat dan dokumentasi real-time.

  5. Sherwin M. R. Ufi, S.KM, MPH – MAI FALI: Aplikasi integrasi dan analisis data kesehatan untuk mendukung perencanaan berbasis bukti, termasuk penanganan stunting.

Kelima inovasi ini dibangun selama pelaksanaan PKA yang diselenggarakan oleh BKPSDM Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dan telah diuji coba di unit kerja masing-masing. Mereka juga telah masuk dalam dokumen RPJMD Kabupaten Rote Ndao Tahun 2025–2030 sebagai program strategis daerah, memastikan dukungan kebijakan dan anggaran untuk keberlanjutan implementasi.

Dukungan dari BKA ini memperkuat sinergi antar perangkat daerah dalam membangun sistem pemerintahan yang lebih efisien, transparan, dan adaptif terhadap tantangan pengelolaan keuangan di era digital. (DKISP-RND)

Picture spbe

Jadi Pengungkit Index SPBE Rote Ndao, Aksi Perubahan PKA XVI dan XVII Perkuat Implementasi E-Government

Ba’a, 3 Juli 2025 – Dalam rangka mendorong peningkatan Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kabupaten Rote Ndao, Pemerintah Daerah menggelar Rapat Teknis SPBE yang melibatkan Tim Teknis SPBE serta peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVI dan XVII, bertempat di Aula Mafada, Dinas Kominfostatper. Fokus utama rapat ini adalah menyinergikan hasil-hasil aksi perubahan dengan sistem digital pemerintahan melalui integrasi aplikasi yang berkelanjutan dan saling terhubung.

Lima inovasi dari peserta PKA XVI yang telah diuji coba menjadi landasan penguatan sistem digital daerah, yaitu:

  1. Refly Therik, SESOI SALAK: Aplikasi pemantauan dan pengawasan tindak lanjut hasil pemeriksaan internal dan eksternal.

  2. Anthenety A. Lapudooh, S.SosASET MALOLE: Sistem digital pengelolaan aset barang milik daerah secara tertib dan akuntabel.

  3. Maraden A. Patola, ST, M.ScESA OFFICE: Aplikasi ini dikembangkan sebagai ekosistem kerja digital terpadu yang berfungsi sebagai platform utama penghubung berbagai aplikasi kerja administrasi pemerintahan.

  4. Sonny Saban, STHOHOLOK: Aplikasi pengawasan proyek infrastruktur fisik berbasis partisipasi masyarakat dan dokumentasi lapangan real-time.

  5. Sherwin M. R. Ufi, S.KM, MPHMAI FALI: Aplikasi integrasi dan analisis data perencanaan sektor kesehatan, termasuk penanganan stunting, untuk mendukung penyusunan program berbasis bukti.

Sementara itu, dari PKA Angkatan XVII, hadir tiga peserta yang saat ini tengah menyiapkan rancangan aksi perubahan lanjutan, yakni:

  • Dr. Yulia Engelina Krones, MPH

  • Maximus Erasmus Dopen, ST

  • Jodian Apdianus Suki, S.Sos

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Rote Ndao, Pauwil J. J. Nggili, S.Sos, M.Si, dalam arahannya menyampaikan bahwa integrasi aplikasi digital lintas perangkat daerah sangat penting untuk membangun sistem pemerintahan yang efisien dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

“Dengan sistem yang saling terhubung dan data yang terintegrasi, kita mendorong efisiensi layanan publik dan peningkatan kualitas pengambilan keputusan berbasis data. Kehadiran ESA OFFICE sebagai SPLP memungkinkan semua aplikasi saling bicara satu sama lain. Ini menjadi pengungkit utama untuk mencapai skor SPBE di atas 3,6 menuju predikat Sangat Baik,” jelasnya.

Tak hanya aspek teknis, lima aplikasi aksi perubahan dari PKA XVI juga telah masuk secara eksplisit dalam RPJMD Kabupaten Rote Ndao Tahun 2025–2030, sebagai bagian dari program strategis pembangunan jangka menengah. Hal ini memberikan dasar hukum dan arah kebijakan yang jelas untuk mendukung keberlanjutan implementasi melalui mekanisme perencanaan dan penganggaran resmi daerah.

Rapat teknis ini menghasilkan sejumlah langkah lanjutan, termasuk penyusunan roadmap integrasi, pengembangan dashboard layanan lintas aplikasi, serta penguatan regulasi SPBE dan pengelolaan data digital daerah secara terpadu (DKISP).

WhatsApp Image 2025-07-02 at 15.54.25_885f53fb

Sekda Rote Ndao Dorong 5 Inovasi PKA XVI Masuk Innovation Government Award (IGA)

Ba’a, 2 Juli 2025 – Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, Jonas M. Selly, MM, memberikan dukungan penuh terhadap lima inovasi digital yang digagas oleh peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVI. Dukungan tersebut disampaikan dalam pertemuan advokasi yang berlangsung di ruang kerja Sekda pada Selasa, 2 Juli 2025, saat kelima peserta mempresentasikan langsung inovasi masing-masing.

Dalam pernyataannya, Sekda mendorong agar kelima inovasi tersebut diusulkan sebagai nominasi Kabupaten Rote Ndao dalam Innovation Government Award (IGA), ajang tahunan dari Kementerian Dalam Negeri yang mengukur tingkat kreativitas dan inovasi pemerintahan daerah.

Adapun kelima aplikasi inovatif beserta penggagasnya adalah:

  1. SOI SALAK – Aplikasi pemantauan dan pengawasan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan internal dan eksternal secara terintegrasi, digagas oleh Refly Therik, SE, Inspektur Pembantu I, Inspektorat.

  2. ASET MALOLE – Sistem digital untuk pengelolaan aset barang milik daerah yang tertib dan akuntabel, digagas oleh Anthenety A. Lapudooh, S.Sos, Sekretaris Dinas Koperindag dan UMKM.

  3. ESA OFFICE – Aplikasi digitalisasi tata naskah dinas dan manajemen arsip antar perangkat daerah, digagas oleh Maraden A. Patola, ST, M.Sc, Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian.

  4. HOHOLOK – Aplikasi pengawasan proyek infrastruktur fisik berbasis partisipasi masyarakat dan dokumentasi lapangan real-time, digagas oleh Sonny Saban, ST, Kabid Sumber Daya Air dan Irigasi, Dinas PUPR.

  5. MAI FALI – Aplikasi integrasi dan analisis data perencanaan sub bidang kesehatan (termasuk penanganan stunting) untuk mendukung penyusunan program berbasis bukti, digagas oleh Sherwin M. R. Ufi, S.KM, MPH, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bapelitbangda.

“Saya memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap lima inovasi digital dari peserta PKA XVI. Ini adalah langkah maju dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang adaptif dan efisien. Inovasi ini mencerminkan semangat reformasi birokrasi dan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi pembangunan daerah,” ujar Sekda.

Sekda menegaskan bahwa keberadaan kelima aplikasi ini menjadi bukti bahwa inovasi bukan hanya milik kota besar, tetapi juga dapat lahir dari daerah kepulauan yang memiliki tantangan tersendiri. Ia berharap implementasi kelima inovasi tersebut terus berlanjut dan tidak berhenti pada fase aksi perubahan.

“Inovasi-inovasi ini berpotensi menjadi pengungkit utama dalam peningkatan Indeks Inovasi Daerah. Saya harap bisa diusulkan dalam ajang IGA, sebagai bentuk kebanggaan dan pengakuan nasional atas kemampuan inovatif ASN Rote Ndao,” tambahnya.

Pertemuan advokasi ini menjadi langkah strategis dalam pelembagaan inovasi birokrasi, serta bentuk nyata komitmen daerah dalam membangun sistem pemerintahan yang modern, berbasis teknologi, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

PENGUMUMAN HASIL AKHIR SELEKSI PPPK TAHAP II T.A. 2024 PEMKAB ROTE NDAO

 

Pertemuan peserta PKA XVI Rote Ndao dengan Kepala Bapelitbangda dalam rangka advokasi inovasi

Lima Inovasi Daerah PKA XVI Resmi Masuk RPJMD Kabupaten Rote Ndao 2025–2030

Langkah Strategis Pemda Dorong Transformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik Berbasis Digital

Ba’a, 1 Juli 2025 – Pemerintah Kabupaten Rote Ndao menegaskan komitmen reformasi birokrasi dan akselerasi pelayanan publik berbasis digital melalui pengintegrasian lima aplikasi inovatif ke dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2025–2030. Kelima inovasi daerah tersebut adalah: ESA Office, MAI FALI, HOHOLOK, ASET MALOLE, dan SOI SALAK—hasil Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVI.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Rote Ndao, Diana A. Bullu, SE, mengonfirmasi bahwa kelima aplikasi telah dimasukkan secara eksplisit ke dalam rancangan akhir RPJMD, yang saat ini tengah difinalisasi.

“Kelima inovasi digital ini kami tetapkan sebagai bagian dari strategi pembangunan jangka menengah karena sejalan dengan visi-misi kepala daerah, serta menjawab kebutuhan transformasi sistem pelayanan dan tata kelola pemerintahan yang lebih efisien, akuntabel, dan berbasis data,” ujarnya.

Menurut Diana, pengakuan terhadap inovasi ini tidak semata-mata karena unsur kebaruan, tetapi karena kemampuannya menjawab tantangan konkret di lapangan. Masing-masing aplikasi berkontribusi langsung terhadap prioritas pembangunan, khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat, efisiensi administrasi, pengawasan proyek, pengelolaan aset, serta tindak lanjut hasil pengawasan internal.

Ia menambahkan, langkah strategis ini mencerminkan keberanian daerah dalam menempatkan inovasi sebagai instrumen perubahan nyata, termasuk dalam konteks daerah kepulauan seperti Rote Ndao.

“Inovasi bukan monopoli kota besar. Kabupaten seperti Rote Ndao juga mampu melahirkan sistem-sistem cerdas yang relevan dengan konteks lokal. Dengan masuk dalam RPJMD, inovasi ini akan didukung keberlanjutannya melalui perencanaan dan penganggaran resmi daerah,” tegasnya.

Integrasi lima inovasi tersebut diharapkan mendorong efektivitas birokrasi serta memperkuat posisi Kabupaten Rote Ndao dalam penilaian Indeks Inovasi Daerah dan keikutsertaan aktif pada Innovation Government Award (IGA) tingkat nasional.

UJICOBA LIMA INOVASI PKA XVI ROTE NDAO: PEMERINTAH SIAP MENUJU TATA KELOLA DIGITAL BERBASIS DATA DAN TERINTEGRASI

Ba’a, 30 Juni 2025 – Pemerintah Kabupaten Rote Ndao kembali menunjukkan langkah progresif dalam reformasi birokrasi dengan melaksanakan ujicoba lima inovasi strategis yang digagas oleh peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVI. Ujicoba ini berlangsung di Aula Bapelitbangda dan dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, para mentor, serta admin dan pengguna aplikasi dari berbagai perangkat daerah.

Lima inovasi tersebut masing-masing digagas oleh pejabat administrator yang saat ini tengah mengikuti PKA, yakni:
1. Refly Therik, SE, Inspektur Pembantu I Inspektorat – penggagas SOI SALAK, aplikasi pemantauan dan pengawasan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan internal dan eksternal secara terintegrasi.
2. Anthenety A. Lapudooh, S.Sos, Sekretaris Dinas Koperindag dan UMKM – penggagas ASET MALOLE, sistem digital untuk manajemen aset barang milik daerah secara tertib dan akuntabel;
3. Maraden A. Patola, ST, M.Sc, Sekretaris pada Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian – penggagas ESA Office, aplikasi digitalisasi tata naskah dinas dan manajemen arsip internal antar perangkat daerah;
4. Sonny Saban, ST, Kabid Sumber Daya Air dan Irigasi Dinas PUPR – penggagas HOHOLOK, aplikasi pengawasan proyek infrastruktur fisik berbasis partisipasi masyarakat dan dokumentasi lapangan real time; dan
5. Sherwin M. R. Ufi, S.KM, MPH, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bapelitbangda – penggagas MAI FALI, aplikasi integrasi dan analisis data perencanaan sub bidang kesehatan (termasuk penanganan stunting) untuk mendukung penyusunan program berbasis bukti;

Acara ujicoba ini dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Anton F. Banepa, SE, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas inovasi yang telah digagas. “Lima aplikasi ini tidak hanya mempercepat pelayanan publik, tetapi juga membangun sistem kerja yang efisien, kolaboratif, dan akuntabel. Ini adalah wajah baru birokrasi Rote Ndao yang layak masuk ke dalam sistem perencanaan resmi dan mendukung peningkatan Indeks Inovasi Daerah kita,” ujarnya.

Ujicoba melibatkan perangkat teknis dari berbagai instansi, termasuk Bapelitbangda, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Dinas Koperindag dan UMKM, Dinas Dukcapil, Dinas KISP, Dinas P3AP2KB, dan Inspektorat. Para peserta diberikan simulasi penggunaan aplikasi sesuai peran masing-masing—mulai dari input data, validasi, hingga pelaporan—sebagai bentuk pelatihan dan evaluasi awal terhadap kesiapan operasional setiap inovasi.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi birokrasi di Kabupaten Rote Ndao tidak hanya wacana, tetapi benar-benar diupayakan secara sistemik oleh aparatur sipil negara yang profesional dan berorientasi hasil. Seluruh inovasi dirancang untuk menjawab kebutuhan riil pelayanan pemerintahan di daerah kepulauan dan perbatasan, serta telah direncanakan untuk diintegrasikan ke dalam dokumen RPJMD Kabupaten Rote Ndao agar keberlanjutannya terjamin.

 

Dengan semangat inovatif ini, Kabupaten Rote Ndao berharap dapat meraih posisi strategis dalam ajang Innovation Government Award (IGA) sekaligus memperkuat budaya kerja yang adaptif dan berdaya saing tinggi.