Penantian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Rote-Ndao, sudah memakan waktu dua tahun, baik kategori satu (K1) dan Kategori dua (K2), mulai melangkah ke titik terang, bahkan K1 yang semula dialihkan jadi K2, kini
dikembalikan ke kategori satu (K1). Menurut Pelaksana Tugas (Plt). Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Rote NDao, Ir. Onisimus Ndun saat ditemui media ini diruang kerjanya, kamis (4/12), ditanya sejumlah pandangan miris yang dialamatkan kepada BKD, langsung membantah pernyataan tersebut, ia langsung mengisahkan kronologis panjang perjuangan BKD terhadap nasib calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pusat jalur kategori satu dan kategori dua.
Menurutnya setelah adanya regulasi Badan Kepegawaian Negara (BKN), mengeluarkan instruksi akan mengangkat CPNS melalui jalur Kategori satu (K1) atau tenaga yang bekerja di gaji dengan menggunakan APBN dan APBD dan Tenaga Kerja yang dibiayai dari dana Non APBN dan APBD, pemerintah Kabupaten Rote Ndao melalui BKD mengusulkan sebanyak 259 CPNS untuk masuk database K1, sesuai harapan usulan diakomodir menjadi CPNS, namun dalam perjalanan kebijakan pusat telah dilakukan seleksi oleh tim Panitia Seleksi Nasional (Panselnas).
Lanjutnya, telah dikategorikan 131 memenuhi kriteria sedangkan sisanya tidak, kemudian dalam prosesnya CPNS tersebut diumumkan pada saat uji public, ternyata ada pengaduan sehingga Panselnas melakukan Audit Tujuan Tertentu (ATT), menganulir kembali 131 tadi, dalam proses perjalan ada testing Kategori II (K2), pada saat tes K2, lewat kebijakan pusat luncurkan tenaga K1 menjadi tenaga K2 untuk ikut tes, jumlah pertama 70 K1, kedua 101, sehingga Total K1 sebanyak 171, sehingga Total K1 dan K2 sebanyak 663 orang.
“Jadi tadi 171 tambah dengan K2 pada waktu itu adalah 492 sehingga jumlahnya 663, jumlah ini mengikuti tes CPNSK2, hasil dari tes K2 itu yang lulus 338 orang, dalam proses pengumuman testing bersamaan juga BPN sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten ROte Ndao ada 40 nama juga kategori K1”. Menurutnya, K1 sebanyak 40 orang dan K2 sebanyak 338 orang, ternyata didalam K2 masih ada 10 orang ada namanya di K1.
“sehingga kita keluarkan dari lulus testing K2, sehingga kembali mengalami kekurangan 10 orang, para peserta tersebut semua memilih K1 sebanyak 40 orang berarti jumlah K2 yang lulus tadi berkurang 10 orang, berarti totalnya 328 dalam jumlah tersebut ada 1 meninggal dunia atas nama Ramsi Mandala, jadi tinggal 327 saja,kemudian K1 40 orang 1 meninggal guru atas nama Lince Son Zakarias jadi tinggak 39 orang saja,”
Dikatakan Ndun, karena pemeberkasan tahun 2014 dibatasi sampai 31 Mei 2014, saat itu Penjabat Pembina Kepegawaian Daerah, Bupati Rote Ndao, telah meneken berkas sebagai bukti pemerintah telah mengusulkan seluruh berkas ke Kanreg X BKN Denpasar, sehingga saat ini BKD telah pantau dan konsultasi bahkan hingga pertengahan November “ternyata tim verifikasi baru melaksanakan verifikasi pada K1, sedangkan K2 yang kita usul 327 orang itu Rote Ndao urutan 35 karena alasannya, Kenreg X BKN Denpasar mengurus 3 Propinsi bersama Kabupaten/Kota yakni Provinsi Bali, Provinsi NTB dan Provinsi NTT, “cetusnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pada pertengahan November atau Oktober 2014 ada 82 orang K1 lagi yang saat ini menurut ketentuan batasnya hingga akhir tahun 2014, karena itu lewat Bupati menginstruksikan kepada BKD untuk melakukan hal- hal yang berhubungan dengan pemberkasan, “saat ini telah dilakukan persiapan-persiapan yang nantinya tidak boleh lebih dari Desember 2014, oleh karena itu BKD akan menyampaikan pemberkasan keseluruhannya ke Kenreg X BKN Denpasar, jadi total K1 sebanyak 82 ditambah dengan 40 orang K1 lagi, sehingga total semuanya 122 orang, dari jumlah itu 82 saat ini dalam proses pengusulan berkas, 40 sementara diproses NIP-nya,”.
Adapun harapan BKD terhadap para tenaga K1 dan K2, menurut Onisimus dengan singkat mengatakan saat ini sudah diakhir tahun, “dimana pemerintah hanya berharap agar di akhir-akhir tahun dan minggu advent dan minggu penantian damai yang harus kita bawah” kata singkatnya. [Roteonline]