Setda,— Penetapan Hari Statistik dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran statistik bagi para responden, produsen dan konsumen data supaya dapat memberdayakan secara maksimal semua pelaku menuju terwujudnya system statistik nasional agar mampu memacu gairah menuju kesatuan tekad dalam menyajikan statistic yang andal, tepat, akurat dan terpercaya.
Seminar sehari dengan tema “ Kerja Bersama Data “ yang dilaksanakan merupakan seruan bagi seluruh elemen bangsa untuk bekerja bersama membangun Indonesia khususnya Rote Ndao dengan mengacu kepada statistic sebagai landasannya.
Bupati Rote Ndao, Leonard Haning mengatakan hal tersebut dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah, Jonas M Selly saat membuka seminar untuk memperingati Hari Statistik Nasional 2017 di auditorium Tii Langga, kamis ( 5/10 ).
“BPS merupakan penyaji data yang sangat berguna bagi proses pembangunan, untuk itu saya mengajak kita semua agar mendukung kerja BPS sebagai penyaji data agar data yang disampaikan berkualitas dan akurat,” kata Jonas Selly.
Ditambahkannya, data statistik memiliki fungsi yang penting sebagai catatan dan bukti otentik untuk kinerja dan kelancaran kerja suatu organisasi instansi pemerintahan. Bagi beberapa kebijakan publik jelasnya, data statisti mempunyai peranan penting, baik sebagai bahan perencanaan ataupun bahan evaluasi dari sebuah program. “ Para pembuat kebijakan publik membutuhkan informasi terpercaya untuk membantu mengambil keputusan yang rasional,” ujar Selly.
Menurutnya, seringkali terjadi adanya perbedaan data antara actor yang terlibat dalam system statistik nasional yakni BPS, Instansi Pemerintah dan masyarakat. Maka diperlukan perhatian serius karena terkait dengan sebuah kebijakan public yang lain, yaitu data mana yang akan dijadikan rujukan dalam penyusunan sebuah kebijakan. Perbedaan data disini lanjut Selly dimaksudkan adanya perbedaan angka yang dikeluarkan oleh dua atau lebih instansi berbeda untuk oebjek data yang sama.
“Oleh karena itu, melalui kegiatan seminar Hari Statistik Nasional 2017 ini saya meminta kepada kita semua agar memperhatikan dan disiplin akan data, karena data dalam pencapaian kerja data sebagai pendukung dalam aktivitas kita,” ucap Selly. Karena itu perlu kerja sama antara BPS dan Instansi Pemerintah dan meningkatkan koordinasi dalam hal data statistik.
Kepala BPS Kabupaten Rote Ndao, Supri Handayani dalam sambutannya mengatakan seminar ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat sejaumana peran data BPS bagi pembangun daerah ditinjau dari perspektif pengguna data.
Dia menjelaskan terdapat tiga sensus yang dilakukan BPS dalam 10 tahun yakni sensus penduduk pada tahun yang berakhiran nol, sensus pertanian yang berakhiran tiga dan sensus ekonomi pada tahun yang berakhiran enam.
Ditambahkannya, dalam sistim statistik nasional kebutuhan data statistik untuk pembangunan harus dijawab dengan penyediaan informasi statistik yang handal yang dihasilkan dalam bentuk statistik dasar oleh BPS.
“BPS sebagai pusat rujukan statistik melakukan koordinasi, integrasi, sinkrinisasi dan standarisasi ( KISS ) agar data yang diselenggarakan secara sensus, survey atau kompilasi produk administrasi menjawab kebutuhan data untuk pembangunan,” jelas Supri.
Ketua panitia seminar, Yunus Fuy dalam laporannya mengatakan saat ini kesadaran akan pentingnya data sebagai dasar dalam menentukan arah pembangunan dirasa masih kurang. Berangkat dari hal tersebut maka digelar seminar untuk membuka wawasan terkait pentingnya data untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan. Dalam seminar ini menghadirkan pembicara Frits Fangidae dan Untung Harjito
Dalam sesi tanya jawab salah satu peserta seminar, Meilon Sula, mengungkapkan bahwa data seringkali tidak sinkron. “data dari BPS maupun data dari pemerintah mesti disinkronkan, misalnya terkait nama penerima beras sejahtera, ada nama yang pantas menerima namun tidak menerima rastra karena tidak terdata. Untuk itu tambah Meilon Sula supaya tidak saling lempar kesalahan maka harus ada sinkronisasi data antara BPS dengan pemerintah dalam hal ini dinas teknis seperti dinas kependudukan, badan perencanaan pembangunan penelitian dan pengembangan ataupun bagian kesra.
Peserta lainnya, Frits Nalle, mengusulkan agar disetiap organisasi perangkat daerah harus ada bagian yang mengurus data. ( Umum, Humas dan Protokol Setda Kabupaten Rote Ndao ).