Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE menyambut baik setiap upaya pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di daerah. Salah satunya adalah atensinya saat menerima kunjungan Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Disabilitas Dina Lohak dan Direktur Gerakan Advokasi Transformasi Disbilitas untuk Inklusi (Garamin) NTT Yafas Aguston Lay diruang kerjanya, kamis (09/06/2022). Bupati Paulina didampingi Wakil Bupati Stefanus M. Saek,Se,M.Si, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Armis Saek,ST serta pimpinan Perangkat Daerah.
Manager program Garamin, Berti Soli Dima Malingara usai bertemu Bupati Paulina mengakui sambutan dan dukungan Bupati Paulina dan Wabup Stef terhadap kehadiran pihaknya. Bersama Pemda Rote Ndao, pihaknya menyusun rencana aksi untuk penyandang disabilitas dalam program Solider (Strengthening Social Inclusion for Difabilty Equity and Rights), Memperkuat inklusi sosial untuk kesetaraan dan hak-hak difabel.
“ Mama Bupati dan lintas sektor yang lain sangat mendukung dan berharap program Solider bisa bekerja sama dalam membantu para penyandang disabilitas. Dan kita akan menyusun Rencana Aksi Penyandang Disabilitas (RAPD) yang sejalan dengan provinsi agar tidak ada yang terlewatkan. Sehingga teman-teman disabilitas jangan terus dilihat sebagai obyek yang di bantu terus,” kata Berti.
Ia juga mengakui pemda Rote Ndao telah melakukan inovasi terkait kebijakan perlindungan, mewujudkan kesetaraan dan pemenuhan hak para penyandang difabel di daerah. Karena itu pihaknya bekerja sama dengan Pemda Rote Ndao untuk empat strategi.
Pertama, pembentukan desa inklusi karena desa adalah titik perubahannya. Banyak difabel tinggal di desa sehingga ada harapan agar akses terhadap semua hak-hak yang dinikmati oleh non-disabilitas bisa dinikmati juga oleh disabilitas. Kedua, lewat advokasi kebijakan. “ Ternyata Pemda Rote Ndao sudah banyak melakukan inovasi seperti bagaimana menjemput dan memudahkan Difabel untuk mendapatkan KK. Dan juga ternyata terkait Disabilitas sudah ada konsen untuk memasukan dalam RPJMD,” jelas Berti.
Ketiga, lanjut Berti, memastikan adanya bantuan hukum yang ramah. Agar menghindari penyandang disabilitas mengalami kekerasan fisik dan seksual. Keempat, merespon pandemi terutama terkait dengan ekonomi. Ada pemberdayaan dan kolaborasi dengan Nakertrans yaitu perlindungan sosial kepada pekerja difabel dimana pada saat diberikan pekerjaan harus juga memikirkan BPJS Ketenagakerjaan untuk disabilitas
“ Rencananya kita akan masuk ke dua kecamatan di sini, Kecamatan Rote Barat Laut ada tiga desa yakni Modosinal, Oetutulu dan Desa Ingguinak serta Kecamatan Loahulu di desa Oelua, Lidor dan Tolama. Di NTT ada juga di Kabupaten Kupang. Ada 6 desan di dua kecamatan,” ungkap Berti.
Sementara Stafsus Gubernur NTT Bidang Disabilitas, Dina Lohak mengajak penyandang disabilitas di daerah agar tetap bersemangat dan jangan melihat kekurangan sebagai hambatan.Tetapi menjadikan kekurangan kita sebagai kelebihan. Karena tidak semua orang Non Disabilitas bisa berprestasi atau memiliki kemampuan seperti kita.
“ Jadi teman-teman jangan malu untuk menerima kondisi diri. Karena apapun yang diberikan Tuhan itu berkat dan anugerah. Tuhan melihat dia mampu. Hanya orang saja yang melihat dari kekurangan bukan melihat dari kemampuan,” ungkap Dina.(DKISP)