Peringatan hari AIDS sedunia yang jatuh pada kamis 1 Desember 2022 diisi kegiatan Sosialisasi dan Pemeriksaan Massal oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPAD) Kabupaten Rote Ndao bersama RSUD Ba’a. Terpantau dua kegiatan ini dilakukan pada OPD lingkup Pemkab Rote Ndao mulai pukul 09.00 wita.
Tim Sosialisasi terbagi dalam kelompok yang mendatangi OPD untuk melakukan sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan penularan dan skrining HIV. Usai kegiatan, Peserta sosialisasi dibagikan Buket Hari Aids Sedunia dan leaflet yang berisi informasi seputar HIV Aids.
Menurut Tim KPAD, HIV tidak ditularkan melalui beberapa hal yang sering dikhawatirkan seperti kontak sosial, makanan dan minuman, udara, ludah dan kotoran, kolam renang, telepon dan toiled.
” Dalam kehidupan sosial ada beberapa poin yang tidak perlu kita takuti. Terutama kehidupan sosial kita dengan orang dengan HIV Aids (Odha). Kontak sosial seperti makan satu meja, satu piring sendok atau misalnya berada dalam satu kolam renang tidak berpengaruh dalam inveksi HIV,” ungkap Tim KPAD menjelaskan prinsip penularan HIV.
Selain itu, lanjut Tim KPAD, gigitan nyamuk dan serangga juga dipastikan tidak menularkan HIV. Sehingga masyarakat diminta tidak khawatir dengan asumsi penularan HIV melalui gigitan nyamuk dan serangga ini.
” Selama ini yang kita takutkan adalah gigitan nyamuk dan serangga. Nyamuk paling bisa membawa (tularkan) malaria. Nyamuk tidak bisa menularkan HIV. Oleh sebab itu tidak perlu kita khawatirkan,” jelas Tim KPAD.
Tim KPAD juga menjelaskan tips yang perlu dilakukan untuk aksi pencegahan terhadap penularan HIV itu sendiri. Diantaranya tidak melakukan sex bebas, setia kepada pasangan, menggunakan kondom bagi yang beresiko, tidak menggunakan narkoba suntik serta selalu mendukung pelaksanaan edukasi.
” Yang pertama adalah tidak melakukan sex bebas. Kedua, setia kepada pasangan. Ketiga, menggunakan kondom. Khusus untuk point ketiga ini, saran dan anjuran kepada orang yang beresiko. Karena orang yang beresiko sehingga mencegah penularan HIV untuk pasangan. Kemudian yang keempat, tidak menggunakan narkoba suntik. Dan yang kelima, selalu memberikan edukasi,” jelas Tim KPAD.
Tim KPAD juga memaparkan data grafik penularan HIV yang lebih banyak menyasar usia produktif antara 31 tahun sampai 40 tahun. Disusul kelompok usia 41 tahun sampai 50 tahun, kelompok usia 21 tahun sampai 30 tahun dan 51 tahun sampai 60 tahun.
Diakhir dari kegiatan sosialiasi terkait bahaya HIV/AID, KPA Kabupaten Rote Ndao juga dilakukan tindakan screening kepada ASN yang telah mengikuti sosialisi. Hasil screening HIV/AIDS ini pun langsung didapatkan beberapa saat ketika tes selesai dilakukan. (Bidkom-DKISP).(Bidkom-DKISP)