Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Rote Ndao tahun anggaran 2014 telah menrancangkan pengkayaan Hutan di empat kecamatan di wilayah Rote Ndao agar ditingkatkan menjadi hutan produktif yang bermanfaat bagi masyarakat di empat kecamatan yaitu kecamatan Pantai Baru seluas 10 hektar, Kecamatan Rote Selatan 10 hektar, sedangkan Kecamatan Rote Tengah dan Kecamatan Rote Barat Laut seluas 20 hektar demikian diungkapkan kepala KPHP Model Rote Ndao Stefanus Saek, M.Si didampingi kepala seksi Rehabilitasi dan Pemanfaatan Hutan, Jitro SUki diruang kerjanya, jumat (23/5).
Menurut Saek untuk Reboisasi atau rehabilitasi hutan lindung berbasis masyarakat, KPHP berbasis masyarakat maksudnya masyarakatlah yang mengelolah sedangkan KPHP Model Rote Ndao hanya memantau dan memfasilitasi dengan memberikan anakan yang dikerjakan masyarakat perkelompok dan rata-rata 1 hektar biasa satu orang dan biasanya lebih banyak lebih bagus, mulai anakan hingga penanaman dan perawatan, anakan hutan produksi seperti anakan sengol, Mahoni dan Jati.
“telah selesai tahapan pengukuran lahan, sekarang dilanjutkan ke tingkat perancangan, guna pembibitan anakan tinggal menunggu musim hujan November mendatang untuk ditanam di kawasan hutan yang direboisasi,”katanya. Stef mengatakan, mengembangkan kawasan hutan berbasis masyarakat sebagai upaya mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan, yang disebabkan oleh perbuatan manusia, dan Mempertahankan serta menjaga hak-hak masyarakat, dan perorangan atas hutan, kawasan hutan dan hasil hutan perlu dilakukan upaya perlindungan hutan dengan cara demikian yang efektif.
Diakhiri obrolannya mengatakan KPHP telah menempatkan polisi hutan (Polhut) telah mensosialisasikan manfaat yang nyata bagi kehidupan Hutan, baik manfaat ekologi, sosial budaya maupun ekonomi. Untuk itu hutan harus dikelola secara profesional agar manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi sekarang dan generasi yang akan datang dan dari hal tersebut direspon positif masyarakat kata saek.
[Roteonline]