RLH Lekunik

Bupati Rote Ndao Meresmikan RLH di Desa Lekunik

Foto : rolle.id

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning – Bullu meresmikan sekaligus menyerahkan Rumah Layak Huni (RLH) di Desa Lekunik, Kecamatan Lobalain (Selasa, 25/01/2021). 

Dalam kunjungannya kali ini, Bupati didampingi oleh Wakil Bupati Stefanus M. Saek, Kadis PUPR, Kadis Perkim-LH, Kadis PMD, Camat Lobalain dan 7 Kepala Desa yang menerima bantuan RLH.

Di wilayah Kecamatan Lobalain, RLH yang dibangun dengan TA 2021 sebanyak 44 unit dengan sebaran pembangunannya di 7 (tujuh) desa yakni  Desa Baadale (7 unit), Tuanatuk (4 unit), Lekunik (6 unit), Oelunggu (8 unit), Oeleka (7 unit), Holoama (2 unit), dan Helebeik (10 unit).

Bupati mengajak semua masyarakat yang menjadi penerima manfaat Rumah Layak Huni agar menjaga, merawat dan memanfaatkan bantuan pemerintah dengan sebaik-baiknya. Dan memotivasi masyarakat dalam sambutannya untuk terus mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan mereka karena itulah sumber kekuatan dalam menjalani kehidupan.

 “Dalam dua hari ini (Senin-Selasa) kami terus dikuatkan melalui firman Tuhan. Inilah yang menjadi sumber kekuatan saya, termasuk kita semua,” kata Bupati Rote Ndao, Paulina Haning – Bullu, yang menjelaskan bahwa sejak kemarin, dirinya membuka dua kegiatan sidang klasis, masing-masing di gereja Emaus, Kotalain di Desa Oeseli dan gereja Sion, Nauhadeoen di Desa Lekunik.

“Hari ini saya tidak sendiri. Saya didampingi oleh banyak orang. Ada pak Wakil Bupati, pak Kadis PU, Kadis Perkim, Kadis PMD, pak Camat dan 7 Kepala Desa serta papa mama semua. Jangan takut untuk membangun desa, kalau punya niat yang tulus,” sambungnya.

Selanjutnya, Bupati mengedukasi masyarakat untuk tidak lengah dalam pandemi Covid-19. Terus patuhi protokol kesehatan ketika melakukan aktifitas di luar rumah dan ikut serta dalam program vaksinasi untuk membentengi diri dari Covid-19. (rolle.id/tim)

ap_16228136310156

Ikut Sambut Ramadan, Obama Puji Umat Islam Amerika

WASHINGTON,TIMEX-Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ikut menyambut hadirnya bulan suci Ramadan. Obama mengungkapkan, Ramadan adalah momen untuk merefleksikan diri serta meningkatkan pengabdian melalui doa dan puasa.

“Ramadan juga merupakan kesempatan umat Islam di seluruh dunia untuk menegaskan kembali komitmen mereka untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Termasuk mereka yang berjuang karena kesulitan ekonomi dan ketidaksetaraan,” kata Obama seperti dilansir Economic Times, Sabtu (28/6).

Obama juga berterimakasih kepada umat muslim Amerika yang secara langsung ikut menciptakan kesempatan bagi semua. Umat Islam Amerika, kata Obama, juga mengurangi ketimpangan pendapatan dan kemiskinan.

“Tidak hanya melalui amal usaha, tetapi juga melalui inisiatif mereka untuk memberdayakan mahasiswa, pekerja dan keluarga dengan pendidikan, keterampilan dan perawatan kesehatan yang layak,” ujar Obama. Ramadan, tambah Obama,

juga mengingatkan tentang tanggung jawab bersama untuk memperlakukan orang lain.

[Timex]

antarctica-ocean-ice-penguins-water-nature

Salju Antartika Mencair Lebih Cepat

ANTARTIKA,TIMEX-Kota-kota di pinggir laut harus waspada dan mempersiapkan diri. Sebab, pencairan es di Antartika kian parah. Bahkan, para peneliti menegaskan, sangat mungkin mencairnya es itu tak lagi bisa dihentikan.

Modernisasi dan industrialisasi yang kian pesat membawa efek yang luar biasa. Di satu sisi, dua hal tersebut membawa efek yang positif bagi manusia. Yaitu, memudahkan setiap pekerjaan dan memenuhi setiap kebutuhan. Tak perlu lagi naik kuda atau jalan kaki untuk menempuh perjalanan jauh. Cukup dengan menggunakan mobil, bus,kereta api, ataupun pesawat. Cukup dengan memencet satu tombol, ruangan panas bisa dingin dengan air conditioner (AC). Baju, aneka makanan, dan peralatan listrik juga mudah didapat.

Di sisi lain, ada efek negatif yang secara langsung juga berdampak pada manusia. Utamanya pada masa depan. Yaitu, meningkatnya pemanasan global dan perubahan iklim yang ekstrem di berbagai daerah. Gara-gara pemanasan global itu, es di Antartika terus mencair. Bahkan, sangat mungkin tak bisa dihentikan. Hal tersebut terungkap dalam hasil penelitian yang dilakukan NASA dan University of California Irvine.

Dalam penelitian, dua lembaga tersebut mengamati salju abadi di daerah Laut Amundsen, Antartika Barat. Mereka menggunakan data yang diambil satelit selama 40 tahun ini. Tim juga melakukan penelitian udara dan datang langsung ke lokasi. Hasilnya, seluruh lapisan es utama di Antartika Barat diperkirakan akan mencair dalam beberapa abad. Yaitu, 200-1.000 tahun lagi.

Pencairan itu lebih cepat bila dibandingkan dengan yang diperkirakan. Diperkirakan, kenaikan pencairan mencapai 77 persen dari kondisi tahun 1973. Sebagai imbasnya, ketinggian permukaan air laut juga bakal naik lebih cepat dibandingkan yang diprediksi beberapa tahun lalu.

Tim peneliti menjelaskan bahwa pencairan es secara masif itu terjadi karena pemanasan global yang terjadi hampir di seluruh dunia. Per tahun suhu bumi naik 1-2 derajat Celsius. Air laut yang kian menghangat di bawah lapisan salju abadi itu disinyalir sebagai penyebab utama pencairan. Juga, menipisnya lapisan ozon yang membuat angin menggerakkan air yang lebih hangat ke arah Antartika. “Ini akan menjadi pengaruh utama terhadap naiknya air laut saat ini dan beberapa dekade berikutnya,” ujar salah seorang tim yang juga ahli gletser Eric Rignot.

Sebab, mencairnya salju abadi tersebut diprediksi tak lagi bisa dihentikan. Meski salju abadi tersebut baru meleleh secara keseluruhan dalam beberapa abad, tapi jika suhu bumi terus memanas, tidak tertutup kemungkinan pencairan bisa lebih cepat lagi. Melelehnya es di Antartika itu mengakibatkan permukaan air laut naik hingga 4-16 kaki atau 1,2-4,8 meter.

Meski begitu, imbas pencairan es tersebut bisa tak perlu menunggu beratus-ratus tahun. Pertemuan 200 negara dalam Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) yang diadakan PBB tahun ini memperkirakan, pada 2100 kenaikan permukaan air laut sudah berkisar 1-3 kaki atau 30-90 sentimeter. Tingkat kenaikan itu bisa membuat jutaan orang yang tinggal di kota-kota tepi pantai harus mengungsi karena kota mereka tenggelam. Jika hal tersebut terjadi, peta dunia dipastikan bakal berubah.

Meski pencairan tak bisa dihentikan, anggota IPCC bertekad untuk paling tidak memperlambat pencairan es dan mengurangi pemanasan global. Beberapa negara sudah mulai melakukannya dengan mencari energi alternatif. Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga menjanjikan untuk mengubah sumber energi di beberapa instansi dengan energi alternatif untuk mengurangi pemanasan global. Yaitu, menggunakan tenaga panas atau solar cell. Diperkirakan, rencana itu ditetapkan tahun ini.(jpnn/onq)

[Timexonline]

Proton

Rusia Larang Mesin Roketnya Digunakan Amerika

WASHINGTON,TIMEX-Persinggungan antara Rusia dengan Amerika Serikat terus memanas. Kedua negara memutuskan untuk memutuskan perjanjian perdagangan militer. Hal itu ditandai dengan larangan penggunaan mesin roket buatan Rusia dalam peluncuran satelit militer Amerika.

Saat ini, Amerika memiliki cadangan mesin untuk dua tahun. Laman Voa Indonesia, Rabu (14/5) melansir bahwa dengan larangan itu Amerika tentu harus beralih ke pemasok lain yang memiliki wahana peluncuran roket yang harganya bisa jauh lebih mahal. Ketegangan kedua negara ini dipicu oleh intervensi Rusia di Ukraina.

Amerika dan sekutunya di Eropa telah memberlakukan larangan visa dan pembekuan aset pada sejumlah besar pemimpin Rusia dan penasehat dekat Presiden Vladimir Putin. Sebagai aksi balasan, Rusia juga telah menolak tawaran Amerika untuk memperpanjang penggunaan stasiun antariksa internasional 15 negara setelah target sebelumnya, dari tahun 2020 hingga 2024. (jpnn/onq)

[Timexonline]

iStock_E-Reader

AL Amerika Luncurkan E-Reader Bebas Sadap

CALIFORNIA,TIMEX-Angkatan Laut Amerika Serikat meluncurkan perangkat pembaca dokumen khusus atau e-reader, dengan fitur keamanan tinggi bagi para tentaranya.

Di sebut Navy eReader Device (NERD), e-reader ini tidak akan memiliki port wi-fi ataupun akses roaming data yang memungkinkan musuh untuk mengetahui posisi kapal laut Amerika. “Saat ini personel kapal selam yang akan menerima perangkat ini untuk pertama kalinya,” jelas Nellie Moffitt, Manajer Program Perpustakaan AL Amerika.

Laman BBC menyebutkan, selama ini gadget e-reader tidak diizinkan digunakan ketika pelaut berada di lapangan. Pasalnya, fitur GPS, wi-fi dan roaming data mereka dapat memberikan posisi strategis kepada musuh.

NERD disebut mampu mengatasi masalah itu sehingga lebih aman di gunakan personel AL ketika menghadapi tugas berbulan-bulan di lautan. Namun, dengan tiadanya fitur akses internet, maka penambahan koleksi buku bacaan pun harus dilakukan secara manual.

NERD sendiri diisi sekitar 300 buku populer dan spesifik disesuaikan dengan kebutuhan personel. Ebook itu dipilih dari Program Perpustakaan Umum AL Amerika yang menyimpan 108 ribu koleksi buku. (jpnn/onq)

[timexonline]

150918_warga-meksiko-bertelepon-usai-diguncang-gempa-bumi_663_382

Meksiko Kembali Diguncang Gempa 6 Skala Richter


KABUL,TIMEX-Ledakan bom menghantam sebuah truk yang membawa pasukan tentara Pakistan di perbatasan Afghanistan pada hari Kamis (8/5). Akibatnya, sembilan orang tentara tewas dan sedikitnya 12 lainnya terluka.

Pejabat senior militer yang berbasis di Miranshah menyampaikan bahwa bom itu ditanam di sebuah truk yang membawa tentara paramiliter Korps Perbatasan. Bom meledak saat truk bergerak di sepanjang perbatasan Afghanistan di mana banyak kelompok militan Al Qaeda yang bersembunyi.

“Pasukan paramiliter melakukan beberapa gerakan intern sepanjang perbatasan Afghanistan ketika truk pick up mereka diledakkan, ” katanya seperti dilansir Reuters, Kamis (8/5).

Pejabat militer lainnya mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat karena beberapa di antara mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis.

Serangan bom ini dianggap yang terbesar terhadap pasukan keamanan Pakistan dalam beberapa bulan terakhir. Ini menjadi pukulan besar bagi tentara saat Pakistan sudah di bawah tekanan kuat AS untuk berbuat lebih banyak mengatasi pemberontakan di perbatasan wilayah barat.

Hingga kini Belum ada satu pun kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, para pejabat setempat menuding Taliban Pakistan.

Taliban sebelumnya bersumpah untuk meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan dan pemerintah setelah pemilihan pemimpin garis keras baru, Mullah Fazlullah, pada akhir tahun lalu. (jpnn/onq)

224038_620

Bom Meledak di Perbatasan, 9 Tentara Pakistan Tewas

KABUL,TIMEX-Ledakan bom menghantam sebuah truk yang membawa pasukan tentara Pakistan di perbatasan Afghanistan pada hari Kamis (8/5).

Akibatnya, sembilan orang tentara tewas dan sedikitnya 12 lainnya terluka. Pejabat senior militer yang berbasis di Miranshah menyampaikan bahwa bom itu ditanam di sebuah truk yang membawa tentara paramiliter Korps Perbatasan. Bom meledak saat truk bergerak di sepanjang perbatasan Afghanistan di mana banyak kelompok militan Al Qaeda yang bersembunyi.

“Pasukan paramiliter melakukan beberapa gerakan intern sepanjang perbatasan Afghanistan ketika truk pick up mereka diledakkan, ” katanya seperti dilansir Reuters, Kamis (8/5). Pejabat militer lainnya mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat karena beberapa di antara mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis. Serangan bom ini dianggap yang terbesar terhadap pasukan keamanan Pakistan dalam beberapa bulan terakhir.

Ini menjadi pukulan besar bagi tentara saat Pakistan sudah di bawah tekanan kuat AS untuk berbuat lebih banyak mengatasi pemberontakan di perbatasan wilayah barat. Hingga kini Belum ada satu pun kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Namun, para pejabat setempat menuding Taliban Pakistan. Taliban sebelumnya bersumpah untuk meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan dan pemerintah setelah pemilihan pemimpin garis keras baru, Mullah Fazlullah, pada akhir tahun lalu. (jpnn/onq)

robot

PBB Bahas Robot Pembunuh dalam Perang

JENEWA,TIMEX-Konvensi PBB tentang Senjata Konvensional Khusus (CCW), akan membahas tentang konsep robot pembunuh sebagai senjata otomatis yang bisa memilih dan mengunci sasaran tanpa memerlukan intervensi manusia.

Dalam pertemuan para pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, dua ahli robot yaitu Prof Ronald Arkin dan Prof Noel Sharkey, akan mendebat soal keberhasilan serta kebutuhan robot pembunuh ini.

“Sistim senjata otomatis tidak bisa dijamin untuk memenuhi hukum internasional,” kata Prof Sharkey. Laman BBC menyebutkan, sejumlah orang yang mendukung diciptakannya robot pembunuh percaya bahwa hukum perang saat ini sudah cukup mengatasi risiko yang mungkin muncul jika robot ini betul-betul dimanfaatkan. Namun, pihak yang menentang, percaya bahwa robot pembunuh adalah ancaman bagi kemanusiaan dan fungsi “membunuh otomatis” harus dilarang.

“Negara-negara selama ini tidak pernah membicarakan keberadaan robot ini, sehingga memiliki ancaman besar bagi kemanusiaan,” lanjutnya. Saat ini, robot itu belum diciptakan tetapi kecanggihan teknologi mampu membuatnya lebih dekat dengan kenyataan.

Prof Sharkey adalah anggota dan salah satu penentang keberadaan robot pembunuh. Dia juga ketua dari Komite Internasional untuk Kontrol Senjata Robot. Dia giat berkampanye menentang pembuatan robot ini dalam perang. Sementara Prof Arkin dari Georgia Institute of Technology mendukung keberadaan robot pembunuh dengan alasan dapat mengurangi korban. “Saya mendukung moratorium sampai kesepakatan akhir yang dicapai, tapi saya tidak menyetujui larangan pada saat ini,” kata Prof Arkin. (jpnn/onq)

ilustrasi-bakar

Farid Syeikh Bakar Istrinya yang Hamil Gara-gara Belum Bayar Mahar

TRIBUNNEWS.COM, KATHMANDU – Kepolisian Nepal, Selasa (6/5/2014) tengah memburu seorang pria dan orangtuanya, setelah pria itu membakar istrinya yang tengah hamil akibat menuntut pembayaran mahar.

Polisi menuduh Farid Sheikh, nama pria itu, bersama orangtuanya menyiramkan bensin ke tubuh sang istri yang baru berusia 25 tahun dan tengah hamil tujuh bulan.

Aksi brutal ini dilakukan sebagai upaya Sheikh menuntut mahar berupa sebuah sepeda motor dan seekor kerbau dari keluarga sang istri.

“Saat insiden itu terjadi sekitar sebulan lalu, mereka membawa perempuan itu ke India untuk pengobatan. Saat itu mereka mengatakan perempuan itu mengalami kecelakaan,” kata Prem Basnyat, seorang petugas polisi Nepal.

Setelah kondisi perempuan itu memburuk dan akhirnya keguguran, ayah perempuan itu akhirnya mengetahui tragedi yang menimpa putrinya dan akhirnya mengadukan keluarga Sheikh ke kepolisian di distrik Banke, Nepal Barat.

“Kami menerima laporan mereka kemarin (Senin), namun sang suami dan keluarganya menghilang. Kini kami sedang mencari mereka,” tambah Basnyat.

Sebuah kelompok pembela HAM Nepal mengatakan membawa perempuan itu ke sebuah rumah sakit di ibu kota Kathmandu dalam kondisi kritis. Seluruh tubuh bagian bawah perempuan itu penuh luka yang ditutup kain perban.

“Perempuan itu menceritakan bagaimana sang suami kerap menyiksanya dan mengatakan dia tak memberi mahar. Sang suami bahkan menyundut kemaluan istrinya menggunakan bara rokok,” demikian pernyataan Pusat Pelayanan Sektor Informal, sebuah organisasi HAM Nepal.

Di Nepal dan India, sesuai tradisi, keluarga mempelai perempuan memberikan mahal yang diminta keluarga mempelai pria agar pernikahan bisa dilangsungkan.

Meski pemerintah kedua negara itu melarang praktik pemberian mahar yang seringkali menyulitkan keluarga pihak perempuan, namun tradisi ini masih terus dipraktikkan.

20140506_180232_pasukan-ukraina-di-dekat-kota-slavyansk

Puluhan Anggota Milisi Pro-Rusia Tewas Bentrok dengan Militer Ukraina

TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Lebih dari 30 orang anggota kelompok separatis pro-Rusia tewas dan puluhan lainnya luka dalam baku tembak melawan pasukan Ukraina di Kota Slavyanks. Demikian Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov, Selasa (6/5/2014).

“30 orang teroris tewas dan puluhan lainnya luka. Sementara kami kehilangan empat prajurit dan 20 lainnya terluka,” kata Avakov.

Avakov menambahkan, di dalam pasukan separatis terdapat para pejuang dari Chechnya dan Semenanjung Crimea, yang dianeksasi Rusia pada Maret lalu.

Sejak Senin (5/5/2014), militer Ukraina menggelar operasi untuk merebut kota yang dikuasai para separatis pro-Moskwa sebagai bagian dari upaya Kiev merebut kembali kendali di bagian timur negeri itu yang selama beberapa pekan terakhir dikuasai para separatis.

Seorang wartawan AFP yang berada di pusat Kota Slavyansk mengatakan penduduk kota itu terlihat tenang namun pasokan makanan dan kebutuhan dasar lainnya dengan cepat menyusut seiring semakin ketatnya pengepungan yang dilakukan militer Ukraina.

Kiev dan negara-negara Barat menuding Rusia mendalangi kekacauan di Ukraina timur dalam upaya mengganggu stabilitas negara bekas Uni Soviet itu menjelang pemilihan presiden yang akan digelar 25 Mei mendatang.

Rusia membantah tudingan tersebut dan balik menuduh pemerintah Kiev pro-Barat mengobarkan perang melawan rakyatnya sendiri.