WhatsApp Image 2022-11-11 at 21.33.49

Pemkab Rote Ndao Gulirkan Program Baru Penanganan Stunting

 

Pemkab Rote Ndao tak hentinya menghadirkan inovasi, strategi dan kebijakan percepatan penurunan stunting di daerah ini. Yang terbaru adalah program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) khusus kepada Baduta selama 6 bulan. Menariknya, PMT ini akan diberikan setiap hari kepada Baduta yang dikemas dalam bentuk Biskuit dan mengandung nutrisi penting bagi pertumbuhan anak. Kebijakan ini menambah sejumlah inovasi dan strategi yang sebelumnya sudah digulirkan diantaranya Gerakan Kaka Angkat Adik Asuh (GKA2) dan Mama Bo’i.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE,M.Si menyampaikan kebijakan baru Pemkab Rote Ndao ini ketika membuka kegiatan Rekonsiliasi Stunting Tingkat Kabupaten Rote Ndao, jumat (11/11/22) disuka hotel Ricky Ba’a. Kegiatan yang diselenggarakan bersama Pemkab Rote Ndao dan Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN Provinsi NTT dan diikuti Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten dan OPD terkait lingkup Pemkab Rote Ndao.

Wabup Stef mengatakan Pemkab Rote Ndao punya strategi baru dalam pencegahan dan penanganan stunting yakni Pemberian PMT selama 6 bulan namun dengan format berbeda. PMT dikemas dalam bentuk Biskuit yang terbuat dari campuran telur, daging, ikan, sayur dan bahan lainnya yang sesuai dengan kaidah kesehatan. Biskuit diberikan sebanyak 3 keping setiap hari kepada Baduta dan pelaksanaannya akan terus dipantau oleh TPPS Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan.

“Strategi terbaru adalah PMT kepada Anak selama 6 bulan setiap hari. Di sisa akhir tahun ini pemerintah daerah telah membuat PMT dengan bentuk kemasan seperti biskuit. Karena (pemberian) PMT di desa selama ini kendalanya adalah ketika dikumpulkan pada satu tempat banyak yang tidak membawa anaknya. Sekarang kita rubah strateginya yakni semua unsur gizi sesuai dengan kaidah kesehatan kita kemas dalam bentuk biskuit. Didalamnya ada telur, ikan, sayur dan lainnya. Satu hari bayi makan 3 keping tapi punya manfaat luar biasa,” jelas Wabup Stef.

Kebijakan ini telah dilakukan uji coba di beberapa desa dan telah terbukti memberikan dampak yang besar. Sebab PMT tersebut dihantar langsung ke rumah sehingga faktor topografi yang selama ini turut menjadi kendala bisa dikurangi dan mampu menjangkau anak-anak yang terkonfirmasi stunting.

” Sudah kami uji coba diakhir tahun di beberapa desa dan ternyata memiliki perubahan yg luar biasa. Kemudian lebih mudah kita menjangkau anak-anak yang terkonfirmasi stunting. Karena dibawa langsung ke rumah yang ada anak stunting. Sehingga kendala geografi dan topografi bisa dikurangi,” ucap Wabup Stef.

Meski begitu, lanjut Wabup Stef upaya pencegahan juga tetap dilakukan diantaranya dengan memberikan vitamin, melakukan pemeriksaan kehamilan ibu secara teratur di fasilitas kesehatan dan dikawal oleh tenaga medis dan tim pendamping di desa.

” Harapannya adalah dengan cara ini di tahun depan penerapannya bisa berikan manfaat yang luar biasa karena enam bulan pelaksanaan. Sehingga mari kita semua tersentuh hatinya, kemudian kita satukan perasaan kita semua pemangku kepentingan. Karena menangani stunting ini kita menangani masalah kemanusiaan. Untuk generasi emas,” ajak Wabup Stef.(Bidkom-DKISP)

 

Tags: No tags