Pertamina secara resmi mengoperasikan SPBU Kompak, di Desa Edalode, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Peresmian dilakukan oleh Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto, didampingi GM Pertamina MOR V Jatimbalinus, Werry Prayogi serta Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu dan Forkopimda Rote Ndao.
“Program BBM Satu Harga ini bertujuan agar masyarakat dapat menikmati harga BBM sama. Dengan beroperasinya SPBU ini kami mengharapkan masyarakat makin mudah mendapatkan BBM,” kata Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto, Jumat (19/7/2019).
Sementara itu, Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu mengapresiasi Pertamina atas dibukanya SPBU yang berada di kawasan tengah kabupaten Rote Ndao yaitu di Pantai Baru ini.
“Kami atas nama pemerintah dan masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada Presiden, Menteri ESDM, Direksi Pertamina yang telah memberikan perhatian. Kepada para pelaksana harus bisa memanfaatkan ini supaya akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pembangunan di Rote Ndao,” jelas bupati perempuan pertama di NTT tersebut.
Di lain pihak, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan kehadiran SPBU Kompak di wilayah ujung selatan Indonesia, semakin melengkapi layanan BBM Satu Harga Pertamina yang menjangkau wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T) dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote.
Menurut Fajriyah, kehadiran BBM Satu Harga di Pulau Rote, menjadikan harga BBM yang sebelumnya berkisar Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 per liter, kini harganya sama dengan di wilayah lain yakni Rp. 6.450 untuk premium dan Rp. 5.150 untuk solar.
“Untuk suplai BBM ke Pulau Rote akan dipasok dari TBBM Tenau, Kupang melalui kapal laut dan dilanjutkan mobil tangki dengan menempuh perjalanan sekitar 8 – 9 jam,” imbuh Fajriyah.
SPBU BBM Satu Harga di Rote Ndao ini memiliki sarfas kapasitas tangki pendam untuk Premium 40 KL, Solar 20 Kl dan Pertalite 20 KL. Sementara layanan di SPBU ini terdiri dari 8 nozzle, sebanyak 4 nozzle untuk Premium, 2 nozzle Solar dan 2 nozzle Pertalite dengan kapasitas sampai 50 KL/bulan.
Pengoperasian SPBU dengan tanki timbun berkapasitas 80 kiloliter (KL) tersebut merupakan titik ke-128 dari 154 titik Program BBM Satu Harga yang telah dioperasikan Pertamina. Program BBM Satu Harga dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak 2017 dan hingga akhir tahun 2019, ditargetkan 160 titik, sehingga tersisa hanya 6 titik lagi.
Secara nasional, sebaran 154 titik BBM Satu Harga yang telah dibangun Pertamina terletak di Papua (32 titik), Kalimantan (34 titik), Sumatera (26 titik), Nusa Tenggara (24 titik), Sulawesi (17 titik), Maluku (16 titik) dan Jawa-Bali (5 titik).(dkt.com/dkisp)