Ba’a, ROOL • Puluhan Anggota Polisi Polres Rote Ndao mengikuti penyuluhan tentang pencegahan terhadap penyakit ebola yang disebabkan virus ebola serta pemeriksaan odontogram (gigi) di aula Polres Rote Ndao oleh tim Dokter Polisi (Dokpol) Bidang Dokter Kesehatan (Dokkes) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) Kamis (6/11) pagi.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Kepolisian Daerah (Polda) NTT, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) drg. Agustinus, M.HT mengatakan virus ebola merupakan virus mematikan yang dapat menyebabkan penderitanya pada kematian, penularan ebola menular lewat sentuhan si penderita.
“virus ebola bisa tertular lewat sentuhan, misalnya berjabat tangan dengan yang bersangkutan (penderita ebola),
” Lanjutnya, Ebola Virus Disease (EVD) atau penyakit virus ebola berasal dari kelelawar buah (codot), yaitu air liur kelelawar. “jadi jangan makan buah bekas gigitan kelelawar”. kata Agustinus.
Salah satu masalah dengan virus ebola adalah gejalanya yang mirip dengan penyakit dan infeksi lain. Gejala pertama bisa terlihat seperti flu yaitu demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, otot, rasa lelah, dan kurang nafsu makan. Namun ketika gejala ini terus berlanjut, tubuh akan mulai mengalami pendarahan seperti pendarahan pada gusi, hidung, mata, dan di sekitar kuku jari.
polresrotendao2014Selain penyuluhan tentang pencegahan terhadap penyakit ebola, bidang Dokter Kesehatan (Dokkes) Polda NTT juga menggelar pemeriksaanOdontogram bagi sejumlah anggota Polres Rote Ndao.
AKBP Drs Hidayat mengatakan pemeriksaan Odontogram tersebut juga salah satu program Polri, dan penting dalam proses identifikasi (sidik gigi). “pemeriksaan ini meliputi pencatatan data gigi (Odontogram) dan rahang”. kata Hidayat.
Diketahui terdapat beberapa metode identifikasi yang antara lain pengenalan visual, pengenalan barang milik pribadi, sidik jari, karakteristik gigi hingga DNA. Diantara metode itu, karakteristik gigi (Odontogram) mempunyai validitas individu yang tinggi. ∆ ido.f/rn1
[roteonline]