Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rote Ndao menyelenggarakn Finalisasi Penyusunan Rencana Kontijensi (Renkon) 5.0 Cuaca Ekstrim Kabupaten Rote Ndao bertempat di Kantor BPBD Kabupaten Rote Ndao (Sabtu, 10/12). Hal ini menjadikan Rote Ndao sebagai Kabupaten pertama di NTT yang memiliki Rencana Kontijensi Cuaca Ekstrim. Adapun penyusunan Renkon 5.0 menjadi penting mengingat Rote Ndao merupakan salah satu kabupaten yang sering mengelami cuaca ekstrim.
Kegiatan Workshop Finalisasi Penyusunan Rencana Kontijensi (Renkon) Cuaca Ekstrim Kabupaten Rote Ndao tahun anggaran 2022 ini dibuka langsung oleh Asisten I Setda Rote Ndao Untung Harjito. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan penting karena memiliki tujuan sebagai landasan strategi, operasional, dan pedoman dalam penanganan darurat bencana cuaca ekstrim. Untung melanjutkan bahwa dengan adanya Renkon Cuaca Ekstrim ini maka semua sumber daya dari semua pemangku kepentingan dapat terlibat dalam penanganan darurat bencana di wilayah Kabupaten Rote Ndao.
I
Asisten I setda Kabupaten Rote Ndao ini menjelaskan bahwa mengapa perlu diadakannya Renkon Cuaca Ekstrim ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana guna menghindari jatuhnya korban jiwa hingga harta benda.
Dalam kegiatan Workshop ini BPBD Kabupaten Rote Ndao turut menghadirkan dua narasumber langsung dari BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur yang membawakan materi terkait langsung dengan Renkon Cuaca Ekstrim. Narasumber pertama yakni Icad membawa materi terkait dengan Pengantar Renkon Cuaca Ekstrim dan Narasumber kedua Peter membawakan materi terkait dengan proses finalisasi rencana kontigensi cuaca ekstrim.
Dalam materinya Peter mengatakan bahwa di NTT hanya Kabupaten Rote yang saat ini memiliki dokumen Renkon Cuaca Ekstrim. Ia mengatakan bahwa hal ini sangat baik sehingga kedepannya akan menjadi contoh bagi daerah yang akan membuat hal sama. Ia melanjutkan bahwa dokumen Renkon cuaca ekstrim di Kabupaten Rote Ndao memang diperlukan mengingat Rote beberapa kali mengalami cuaca ekstrim.
Peter menyebutkan beberapa tahun mulai dari tahun 1920.1923,1983 dan 2021 merupakan tahun-tahun dimana Rote Ndao pernah mengalami cuaca ekstrem. Sehingga menurutnya Renkon Cuaca Ekstrem harus disusun dengan sebaik-baiknya dan dapat selesai dalam tempo yang secepatnya sehingga dapat berguna bagi seluruh masyarakat di Rote Ndao.
“Renkon Cuaca ekstrim ini merupakan dokumen miliknya seluruh masyarakat Rote Ndao yang akan sangat membantu untuk kedepannya mengantisipasi cuaca ekstrim yang kapan saja bisa terjadi. “
Ia menerangkan Rote Ndao sering mengalami cuaca ekstrem karena merupakan lintasan terbentuknya siklon. Ia menjelaskan bahwa air laut di dataran Timor memiliki suhu hangat dimana suhu air laut ini menjadi bahan bakar terbentuknya siklon.
Peter juga mengapresiasi bentuk-bentuk komunikasi yang selama ini telah dilakukan oleh BPBD Rote Ndao untuk dapat memberikan wawasan bagi masyarakat terkait dengan mitigasi cuaca ekstrim. Ia mengatakan bahwa bentuk komunikasi di Kabupaten Rote Ndao menjadi contoh bagi beberapa daerah di NTT.
Kegiatan Workshop Finalisasi Renkon Cuaca Ekstrim ini dihadiri oleh beberapa OPD yang terkait langsung dengan tugasnya yang telah terncantum dalam dokumen Renkon Cuaca Ekstrem Kabupaten Rote Ndao. Adapun beberapa OPD yakni Dinas PUPR, Dinas Perkim,Dinas Sosial, BMKG Rote Ndao, Dinas Kominfo hingga Bagian Hukum setda Rote Ndao. (DKISP)