piagama-belanja-2017

Rote Ndao Peringkat I Pengelola Belanja Langsung

Ratusan kendaraan roda dua maupun empat memadati pelabuhan laut Baa untuk menjemput Piagam Penghargaan Pengelola Belanja Langsung Terbaik Peringkat I se-Provinsi Nusa Tenggara Timur  yang  diterima   oleh  Bupati Rote Ndao  di Kupang dari Gubernur Nusa Tenggara Timur,  tiba dengan kapal cepat Express Bahari, kamis,( 21/12/2017)

Hadir dalam arak-arakan tersebut semua ASN lingkup pemkab Rote Ndao, tokoh masyarakat, para maneleo yang  melakukan arak-arakan  dengan kawalan aparat kepolisian Polres Rote Ndao dengan rute dari pelabuhan laut Baa – Kelurahan Metina – Hoiledo – Oelunggu – Mokdale – Utomo – Lelain –  Landeoe – Ombok – Oebafok – Batutua – Lotelutun – Oebatu – Busalangga  dan finish di rumah jabatan Bupati Rote Ndao.

Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning, MM mewakili kabupaten Rote Ndao saat menerima piagam penghargaan pengelola belanja langsung terbaik peringkat pertama oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur di Kupang pada tanggal 18 Desember 2017 lalu, ini  mengatakan bahwa saat Rote Ndao dibacakan sebagai pengelolah belanja langsung terbaik mengalahkan daerah-daerah lain yang sudah lebih maju, dirinya sangat  terkesima dan hampir-hampir tidak bisa bangun untuk menerimanya.

“kita kerja tidak pernah cari penghargaan  tetapi kerja adalah bagaimana mengangkat harkat dan martabat masyarakat  Rote Ndao menuju sebuah kesejahteraan” kata Bupati Lens Haning

Lanjut Bupati bahwa mengapa sehingga kita bisa menjadi terbaik mengalahkan Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Kabupaten Manggarai, Belu, Soe dan lainnya, itu adalah perjuangan Sekretaris Daerah dan stafnya yang selalu memasang telinga untuk mendengar pimpinannya yang didukung penuh oleh masyarakat kabupaten Rote Ndao.

“saya sebagai Bupati hanya memberikan motivasi disaat mana untuk lari, disaat mana untuk istirahat dan disaat kerja ya kerja, yang akhrinya selama 3 tahun berturut-turut kita menjadi terbaik di NTT” kata Bupati

Bupati menambahkan bahwa bukan berarti terbaik artinya semua masalah sudah selesai  tetapi masih banyak lagi masalah yang belum diselesaikan, masih sekitar 26% masyarakat Rote Ndao hidup dibawah garis kemiskinan, untuk itu harus dicari solusinya untuk diselesaikan.

Menjadi terbaik karena  dirinya berani menerobos aturan, berani membuat aturan, berani mempercepat aturan  dan berani mempercepat langkah pembangunan, walaupun dimana-mana pemerintah selalu dihadang  tetapi kita tetap melakukan terbaik untuk masyarakat Rote Ndao. (dkisp)