Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, Drs. Jonas M. Selly,MM membuka pelatihan pencelupan pewarna alamiah tenun ikat di desa Nemberala, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Rabu (5/6/2017).
Hadir pada kesempatan itu Ibu Ketua TP-PKK, Ny. Paulina Haning-Bullu, Kadis Koperasi, UKM dan Perindag Kab. Rote Ndao, Eduard Ndolu, Camat Rote Barat, Petson Hangge, Kepala Desa Nemberala, tokoh masyarakat, tokoh adat, intruktur pelatihan pewarna alami tunun ikat, serta peserta pelatihan.
Pelatihan pencelupan pewarna alamiah tenun ikat bertujuan untuk memberikan informasi, inovasi baru bagi masyarakat, mengangkat kembali motif dari setiap nusak yang hampir punah dan meningkatkan ekonomi rumah tangga serta merupakan promosi wisata sehingga perlu dikembangkan tenun ikat. Demikian dikatakan Kadis Koperasi, UKM dan Perindag Kab. Rote Ndao, Eduard Ndolu,SH selaku ketua panitia
Lebih lanjut Ndolu mengatakan bahwa pelaku industri rumah tangga perlu difasilitasi untuk dapat menghidupkan kembali motif dari setiap nusak yang langkah dan hampir punah untuk kita wariskan kepada generasi mendatang, dengan memberikan kompetensi mengenai pewarnaan alamia sehingga dapat menghasilkan produk yang menarik, berkualitas, bernilai jual tinggi untuk meningkatkan daya saing yang siap memasuki pasar konsumen.
Untuk diketahui bahwa di Rote Ndao sudah terbentuk 33 kelompok tenun ikat yang menyerap tenaga kerja berjumlah 547 orang, tetapi sampai saat ini baru 3 kelompok pengrajin yang sudah difasilitasi.
Salah satu peserta pelatihan, Henderina Hangge pada kesempatan itu mengatakan bahwa budaya tenun ikat dan kesenian daerah hampir punah karena hanya 1 atau 2 orang yang bisa melakukannya di nusak Delha saat ini, sehingga dirinya mewakili ibu-ibu yang mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini sangat berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Rote Ndao yang berkenan memberikan pelatihan kepada mereka.
Dirinya juga berharap agar selesai pelatihan ini mereka dapat mengembangkan dan dapat memberikan pelatihan bagi ibu-ibu yang lain yang tidak sempat mengikuti pelatihan.
Lanjut Henderina Hangge bahwa sebelumnya dirinya adalah seorang guru yang mengajar disekolah tetapi setelah pensiun maka ia mengabdikan diri kepada masyarakat terutama ibu-ibu untuk terlibat dalam pembuatan kerajinan rumah tangga.
“ia berharap kepada ibu-ibu setelah terima pelatihan ini jangan duduk diam tetapi mari bergandengan tangan untuk kembangkan bagi anak-anak kita sehingga budaya kerajinan dari leluhur dapat terjaga jangan sampai punah” kata Hangge
Sementara itu Sekda Rote Ndao, Drs. Jonas M. Selly,MM mewakili Bupati Rote Ndao saat membuka kegiatan pelatihan pencelupan pewarna alamiah tenun ikat mengatakan bahwa pelaksanaan pelatihan ini merupakan sebuah pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan keterampilan dan taraf hidup masyarakat yang lebih baik dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada disekitar kita dengan terus berinovasi.
Lebih lanjut Jonas Selly mengatakan bahwa saat ini merupakan kesempatan yang baik bagi pelaku industri rumah tangga terutama bagi ibu-ibu yang saat ini mengikuti pelatihan dapat menciptakan sebuah industri dalam rumah tangga dengan menggunakan peralatan yang benar-benar sudah canggih.
“untuk itu bagi ibu-ibu yang sudah mengikuti pelatihan hari ini kembangkan terus potensi yang ada dalam dirinya untuk menjadi instruktur bagi kelompok-kelompok yang lain didaerah ini” kata Jonas Selly
Jonas Selly juga berharap kepada pemerintah kecamatan dan desa untuk berperan aktif sehingga peserta yang selesai pelatihan ini dapat melakukan regenerasi dengan tidak perlu menunggu kapan ada anggaran tetapi dapat menggunakan Dana ADD untuk pengembangan tenun ikat, mengingat daerah ini adalah daerah pariwisata sehingga saat orang datang sesuatu yang dibawah dari daerah ini yaitu tenun ikat.
“kegiatan-kegiatan seperti ini muaranya hanya satu yaitu meningkatkan ekonomi rumah tangga”kata Selly
Lanjut Selly bahwa setelah pelatihan ini dapat dilakukan efaluasi oleh kepala desa dan camat bahwa produk apa yang sudah dihasilkan dan pemasarannya kemana harus jelas.
Selain itu ibu Ketua TP-PKK Kabupaten Rote Ndao, Ny. Paulina Haning-Bullu juga mengatakan bahwa pelatihan pewarnaan alamiah tenun ikat hari ini terfokus kepada kaum perempuan karena pengelolaan ekonomi rumah tangga itu ada di kaum perempuan sehingga dapat memperoleh ilmu, ketrampilan sekaligus meningkatkatkan ekonomi rumah tangganya.
Ny. Paulina Haning juga berharap kiranya pelatihan seperti ini dapat berkelanjutan dan berkesinambungan sehingga ilmu yang didapat hari ini dapat dijaga dan dikembangkan karena tenun ikat itu merupakan satu budaya yang ditinggalkan oleh leluhur yang perlu dijaga dan dilestarikan. (diskominfo)
Tenun Ikat Harus Dijaga dan Dilestarikan Karena Merupakan Warisan Leluhur
with
no comment