Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati,SE.M.Si melaunching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Kabupaten Rote Ndao, bertempat di Auditorium Ti’i Langga, selasa (05/07/2022).
Secara khusus Menteri Ayu Bintang memberikan apresiasi kepada pemda Rote Ndao atas berbagai program dan upaya nyata dalam bidang pemberadayaan perempuan dan perlindungan anak.
Ia berharap program kerja bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak termasuk Gerakan Kaka Angkat Adik Asuh (GKA3) dan Mama Bo’i terus dikembangkan. Tidak hanya melibatkan ASN dan pimpinan serta anggota DPRD tapi juga melibatkan dunia usaha dan tokoh asal Rote Ndao di luar daerah. Sehingga secara bersama menagani dan mencegah stunting di daerah ini.
“ Saya juga menyampaikan apresiasi atas inovasi yang sudah ibu (Bupati) lakukan. Inovasinya adalah bagaimana menjadi Kaka Angkat untuk penanganan stunting ini. Kami mengharapkan ini perlu dikembangkan sayapnya. Tidak hanya dengan teman-teman ASN dan DPRD tapi juga bisa diajak untuk ikut bersama-sama dunia usaha yang ada di Kabupaten Rote Ndao. Atau putra putri daerah Rote Ndao di luar daerah dan ada dimana saja, kita bisa ajak untuk ikut membangun tempat kelahiran di Rote Ndao ini,” ajak Menteri Ayu Bintang.
Menteri Ayu Bintang juga ingin DRPPA yang dilaunching di Kabupaten Rote Ndao dapat terimplementasi dengan baik. Kedepan diharapkan pemanfaatkan anggaran pembangunan di desa untuk berspektif ramah perempuan dan peduli anak.
“ Jadi apresiasi inovasi-inovasinya yang sudah dilakukan. Kemudian kami tunggu launching yang kita laksanakan pada hari ini implementasinya dilapangan. Agar kita bisa wujudkan model Desa dan Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Mudah-mudahan bisa kita wujudkan menjadi desa model DRPPA. Bisa direalisasi di desa dan kelurahan. Tentu tidak terlepas dari semangat teman-teman desa bagaimana memanfaatkan anggaran desa yang ada untuk ramah perempuan dan peduli anak yang ada di desanya masing-masing,” jelas Menteri Ayu.
Terkait dengan DRPPA, Menteri Ayu Bintang menjelaskan ada beberapa tahapan yang harus diikuti untuk model DRPPA. Tahapan pertama adalah melaunching DRPPA itu sendiri. Tapi tentu tidak hanya sampai di tahapan launching saja namun harus diimplementasikan untuk mewujudkan yang namananya DRPPA ini.
Setelah launching DRPPA, lanjut Menteri Ayu Bintang, tahapan selanjutnya adalah fasilitator daerah. Lalu akan diikuti dengan Pelatihan SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak), rembuk desa dan kemudian akan dilihat perkembangan sejauh mana pemberdayaan perempuan dan pemenuhan hak anak yang ada di desa model DRPPA ini. Serta melihat bagaimana peningkatan peran dan partisipasi perempuan yang ada di desa.
“ Nah, kenapa perempuan dan anak ini menjadi penting untuk kita melihat potensinya. Karena dari jumlah populasinya perempuan dan anak ini merupakan kekuatan bangsa. Artinya menjadi penting untuk kita intervensi pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa,” ungkap Menteri Ayu.
Lanjut Menteri Ayu Bintang, mewujudkan DRPPA sebagai bentuk upaya nyata pemberdayaan perempuan dan pemenuhan hak anak sebagaimana lima arahan bapak Presiden terkait isu yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan peduli anak ini. Pertama, pemberdayaan perempuan dibidang kewirausahaan dalam perspektif gender. Kedua, peranan ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak.
“ Ketika kita ingin mewujudkan model DRPPA ini tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah saja tapi ini juga perlu sinergi kolaborasi lintas stakeholder yang ada baik itu dunia usaha, akademisi, tokoh agama dan tokoh masyarakat tentu menjadi penting untuk mempercepat perwujudan Model DRPPA,” harap Menteri Ayu Bintang.
Selain melaunching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), Menteri Ayu Bintang didampingi Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE dan Wakil Bupati Stefanus M. Saek,SE.M.Si, Ketua DPRD NTT Ir. Emilia J. Nomleni, Kepala Dinas PPPA NTT Drs. Bernadete Usboko,M.Si serta Forkompimda Kabupaten Rote menyempatkan menyerahkan bantuan kepada perwakilan perempuan dan anak serta bantuan kepada Forum Peduli Perempuan dan Anak Kabupaten Rote Ndao. Menteri Ayu Bintang mengunjungi kelompok perempuan pengrajin dan selanjutnya membuka Jambore PAR GMIT ke VI tahun 2022.
Menteri Ayu Bintang juga menyerahkan bantuan sembako kepada Gasper Giri, penyandang disabilitas berusia 70 tahun di desa Oenitas.
Disaat bersamaan, Bupati Paulina juga mengesahkan relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) Kabupaten Rote Ndao tahun 2022 serta penandatangan komitmen implementasi DRPPA di Kabupaten Rote dengan perwakilan Camat dan Kepala Desa.(DKISP)