musrenbang-penurunan stunting2

Bupati Rote Ndao-Forum Musrenbang 2023 Deklarasikan Komitmen Penurunan Stunting, AKI/AKB dan Gizi Buruk

Pemda Rote Ndao gencar melakukan upaya percepatan penurunan stunting beserta masalah terkait lainnya. Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE dan Wakil Bupati Stefanus M. Saek,SE,M.Si terus menghimbau penanganan stunting dilakukan lewat koordinasi dan kolaborasi semua komponen di daerah ini. Hasilnya, prevalensi stunting terkonfirmasi mengalami penurunan sebagaimana hasil penimbangan periode februari 2023.

Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE, Wakil Bupati Stefanus M. Saek,SE,M.Si bersama Forkompimda Kabupaten Rote Ndao dan seluruh forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2023 Tingkat Kabupaten Rote Ndao untuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024 mendeklarasikan Sukses Penurunan Prevalensi Stunting, Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) serta Gizi Buruk dan Gizi Kurang, selasa (04/04/23) di Auditorium Ti’i Langga, Ba’a.

Dalam butir deklarasi yang diucapkan bersama ini, forum musrenbang senada menyatakan komitmen untuk pengentasan masalah stunting, AKI/AKB, Gizi Buruk dan Gizi Kurang di Kabupaten Rote Ndao tahun 2023-2024 dalam butir deklarasi yang diucapkan bersama.

Adapun lima butir deklarasi yakni pertama, menurunkan prevelansi stunting menjadi 18% pada tahun 2023 dan 14% di 2024 dengan penetapan target penurunan stunting sampai tingkat desa dan kelurahan.

Kedua, sukses menurunkan gizi buruk dan gizi kurang. Ketiga, Sukses menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Keempat, Sukses melaksanakan tugas kemitraan dalam Percepatan Penurunan Stunting dan Eliminasi AKI/AKB. Dan kelima, Sukses Pelaporan, Evaluasi dan Sanksi.

Disaat bersamaan saat membuka Musrenbang ini, Bupati Paulina menyampaikan progress penurunan angka stunting di Kabupaten Rote. Sebelumnya angka stunting per-oktober 2022 sebesar 22,3 % berhasil ditekan. Data hasil penimbangan bulan februari 2023 lalu mengkonfirmasi penurunan angka stunting ke 21,68 %.

Artinya masih ada balita stunting sejumlah 2.938 yang perlu diintervensi dari periode penimbangan sebelumnya yakni 3.001 orang. Sementara komitmen dalam deklarasi menarget penurunan prevalensi stunting tahun 2023 menjadi 18 % dan 14 % di 2024 nanti. (Bidkom-DKISP)