KUPANG, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo kembali mengunjungi Provinsi NTT di Kota Kupang, Jumat (29/7). Ini merupakan kunjungan pertama presiden setelah melakukan reshuffle kabinet, Rabu (27/7).
Jokowi, sapaan Joko Widodo dijadwalkan hadir pada puncak acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23 yang berlangsung di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu (30/7) pagi ini. Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan Ny. Lucia Adinda Lebu Raya tampak menjemput presiden yang tiba dengan pesawat kenegaraan di Bandara El Tari Kupang sekira pukul 18:20 itu.
Di tengah ketatnya penjagaan Paspampres, Jokowi berpaling dan tersenyum lebar ke arah wartawan saat ditanya Timor Express, apa oleh-olehnya untuk masyarakat NTT. Sambil tersenyum dengan ekspresi khasnya sambil mengangkat kedua bahu. Jokowi lantas tertawa diikuti gubernur NTT saat koran ini kembali melontarkan kalimat “Orang NTT juga mau jadi Menteri Pak Presiden”.
Hal ini berkaitan dengan salah satu menteri kabinet Jokowi-JK asal Provinsi NTT Saleh Husin yang direshuffle, Rabu (27/7). Saleh Husin adalah satu-satunya putra NTT yang dipercaya Jokowi memimpin Kementerian Perindustrian. Namun kemudian diganti dengan Kader Golkar asal Jawa Barat, Airlangga Hartarto.
Menariknya, dalam kunjungan kali ini, presiden tampak tidak didampingi satu pun menterinya. Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, beberapa menteri, diantaranya Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. Sementara Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tiba Kamis (28/7) dan langsung kembali ke Jakarta, Jumat (29/7) usai rakor bersama gubernur NTT dan para bupati/wali kota di Swiss Belinn Kristal Kupang, sebelum Jokowi tiba di Kupang.
Sementara Gubernur NTT Frans Lebu Raya yang diwawancarai usai mendampingi presiden tampak sumringah. Menurut Lebu Raya, selama hampir satu jam dari penjemputan hingga tiba di Hotel Aston, keduanya berbicara banyak.
Meski belum membuka semuanya, gubernur mengakui, presiden menanyakan sejumlah proyek besar di Provinsi NTT yang diturunkan sejak dia memimpin negeri ini. “Beliau tanya soal PLBN (Pos Lintas Batas Negara). Saya bilang PLBN di Motaain Belu sudah 91 persen, Wini (TTU) dan Motamasin (Malaka) sudah kira-kira 14 persen,”beber gubernur.
“(Bendungan) Raknamo bagaimana, saya bilang sudah hampir 60 persen. Beliau telpon Menteri PU menanyakan apakah bulan Desember (tanggal 20) bisa diresmikan. Menurut Pak Menteri PU, belum bisa. Saya juga undang beliau (presiden, red) untuk datang lagi (Desember) untuk Grounbreaking Bendungan Napung Gete (Sikka),”sambung politikus PDI Perjuangan itu.
Soal kado atau oleh-oleh untuk masyarakat NTT, menurut gubernur sudah banyak yang diberikan oleh presiden. Misalnya tujuh bendungan yang sedang diproses dan beberapa proyek lainnya.
Apakah menyinggung reshuffle menteri dan NTT tanpa wakil di kabinet Jokowi-JK? Gubernur mengaku tidak menyinggung hal tersebut. “Kan reshuffle barusan,”ujar gubernur.
Dia pun mengaku sudah menyampaikan hasil rapat koordinasi bersama para bupati/wali kota dan forkopimda, Kamis (28/7). Meski belum secara keseluruhan, namun dia sudah menyampaikan hal-hal penting yang harus menjadi perhatian pemerintah pusat. (cel/boy-TIMEX)