Setda,– Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang dicapai melalui beberapa tahapan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, dunia usaha LSM dan keterlibatan penuh dari masyarakat itu sendiri.
Nustrisi yang buruk merupakan factor risiko terjadinya penyakit yang selanjutnya akan semakin memperburuk status gizi. Nutrisi yang buruk baik berat maupun permanen sering terjadi pada bayi dan balita dapat berlanjut seumur hidup dan akan mengakibatkan kualitas hidup yang buruk, prestasi sekolah menurun, produktifitas menurun serta perkembangan intelektual social terganggu.
Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas Cornelius Lun, S.Pd mengatakan hal tersebut saat menyampaikan sambutan pada pembukaan kegiatan orientasi pembinaan pola makan keluarga berbasis menu gizi seimbang tingkat Kabupaten Rote Ndao di aula Hotel Tiberias, jumat ( 19/8 ).
Dikatakan Wabup Lun, Pemerintah beserta stekholder sudah banyak melakukan upaya baik berupa solusi jangka pendek seperti pemberian makanan tambahan pemulihan( PMTP) maupun janka panjang seperti pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayur, kacang-kacangan an lain-lain yang memiliki nilai gizi yang cukup. “ Namun kita harus akui dampaknya belum signifikan terhadap besaran masalah gizi dari tahun ke tahun,” ujar mantan Kadis PPO Kabupaten Rote Ndao ini.
Untuk itu lanjutnya, perlu dilakukan inovasi kegiatan yang langsung menyentuh individu keluarga dan berdampak terhadap pengurangan masalah secara lebih konsisten yakni melalui program pembinaan pola makan keluarga berbasis menu seimbang dengan memberdayakan masyarakat, mendayagunakan segenap potensi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.
“ Peran camat, Lurah, Kepala Desa, Kader Posyandu dan PKK sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat sekaligus menjadi pilar keluarga dalam penignkatan kesejahteraan keluarga. Saya mengharapkan SKPD terkait untuk mendukung program strategi nasional penerapan pola konsumsi makanan disetiap jenjang pemerintah sehingga dapat mencegah munculnya generasi penerus bangsa yang tidak produktif,” tanda Wabup Lun.
Ketua Panitia, Gede Kabinawa dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT dalam laporannya mengatakan kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan pengaruhnya terhadap peningkatan status gizi, menyamakan presepsi dan gerak langkah dalam rangka mewujudkan terbangun budaya makan keluarga yang bergizi seimbang.
“ Pada tahun 2007 hasil riset kesehatan dasar secara umum dapat dijelaskan bahwa masalah kurang gizi pada ibu anak masih di NTT masihcukup tinggi , kurang gizi kronis pada balitapun sama, balita dengan berat badan dibawah standart juga sangat tinggi prosentasinya mencapai 33 %, “ ungkap Gede.
Karena itu sambungnya, pola makan merupakan perilaku yang paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi yang optimal sehingga dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan mental dan otak sejak bayi masih dalam kandungan hingga usia dewasa.
Sasaran pertemuan ini tambah Gede adalah keluarga dimana kader akan membina keluarga dibawah bimbingan tenaga gizi puskemesmas. “ Tentu kami berharap kepada bapak Bupati, para camat, para Kepala Desa dan Lurah agar mendukung kegiatan ini sehingga pola makan masyarakat di Kabupaten Rote Ndao semakin baik
Kegiatan ini menurutnya , menghadirkan pemateri dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT, BPMPD Provinsi NTT dan TP. PKK Provinsi NTT. “ sedangkan peserta kegiatan dari lintas sector, camat, tenaga gizi puskemas dan para kader posyandu, metode pertemuan ini adalah ceramah diskusi dan tanya jawab. Pada akhir kegiatan nanti para peserta kita minta untuk menyusun rencana tindak lanjut pembinaan pola makan yang akan diterapkan di wilayah masing-masing. Kegiatan ini kita selenggarakan selama 2 hari,” pungkasnya. ( Humas Pemkab Rote Ndao ).