hani 2016

Peringatan HANI di Rote dikemas dalam Pagelaran Seni Budaya

hani 2016Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2016 ini sebagai bentuk keprihatinan kita terhadap permasalahan narkoba didunia yang belum dapat diselesaikan dan hanya dapat ditahan, sehingga sangat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Demikian disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Drs. Budi Waseso dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C. Lun,S.Pd  pada acara pagelaran seni budaya yang diselenggarakan oleh BNN Kabupaten Rote Ndao dalam memperingati Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2016 yang jatuh pada tanggal 26 Juni 2016 di panggung kesenian lapangan bola kaki Baa, Sabtu, (6/7/2016).

Lebih lanjut dikatakan Kepala BNN Drs. Budi Waseso tema HANI tahun ini adalah “Mendengarkan Suara Hati Anak-Anak Dan Generasi Muda Merupakan Langkah Awal Untuk Membantu Mereka Tumbuh Sehat Dan Aman Dari Penyalahgunaan Narkoba”, mengandung makna bahwa anak-anak dan generasi muda adalah tumpuan harapan bangsa, oleh karena itu harus kita jaga agar tidak terjerumus kepada penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Melalui peringatan HANI ini diharapkan dapat menggerakkan dan mendorong segenap komponen bangsa sekaligus membangun solidaritas dalam rangka mencegah serta memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang masih menjadi ancaman kehidupan manusia secara global.

Drs. Budi Waseso  menjelaskan bahwa BNN dengan segala keterbatasannya terus melakukan upaya maksimal dalam rangka menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia dari ancaman penyalahgunaan narkotika. Beberapa hal pencapaian yang telah kami lakukan untuk menanggulangi permasalahan narkoba antar lain dalam bidang pencegahan penyalahgunaan narkotika telah dilakukan upaya peningkatan ekstensifikasi dan intensifikasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mulai dari kalangan usia dini sampai dewasa secara luas ke seluruh pelosok Indonesia dengan memanfaatkan sarana media cetak, elektronik maupun media online serta tatap muka secara langsung dengan masyarakat.

Sementara itu bidang pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu langkah alternatif yang akan menjadi fokus dalam penekanan laju peredaran gelap narkotika di Indonesia. Tercatat pada tahun 2015 sampai dengan Juni 2016 sebanyak 705 warga diwilayah rawan dan retan penyalahgunaan narkoba telah mendapatkan pelatihan peningkatan kemampuan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan life skill.

Bidang pemberantasan, dalam kurun waktu tahun 2015 sampai dengan Juni tahun 2016 telah terungkap sebanyak 1.015 (seribu lima belas) kasus kejahatan narkotika baik yang ditangani oleh BNN pusat maupun BNN Provinsi dengan tersangka sejumlah 1.681 orang. Pada saat ini juga BNN telah mengungkap sebanyak 72 sindikat narkotika baik nasional maupun internasional dengan barang bukti yang berhasil disita terdiri dari narkotika jenis sabu sebesar 28 ton, narkotika jenis ekstasi sebanyak 707.864 butir, narkotika jenis ganja sebanyak 4,1 ton dan lahan ganja seluas 69 hektare.

Dan bidang rehabilitasi dimana dalam upaya rehabilitasi penyalahgunaan narkotika pada tahun 2015 sampai dengan Juni 2016, BNN melalui lembaga rehabilitasi milik pemerintah dan masyarakat telah merehabilitasi sebanyak 42.429 pecandu dan penyalahgunaan narkotika yang berada di seluruh Indonesia, dimana sebanyak 2.500 pecandu di balai rehabilitasi yang dikelolah oleh BNN. papar Kepala BNN.

Diakhir sambutan Drs. Budi Waseso mengatakan meskipun sudah banyak capaian yang dihasilkan dalam upaya menyelamatkan bangsa Indonesia dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, namun masih banyak hal yang membutuhkan perbaikan dan upaya penyempurnaan serta kerja keras kita bersama. Kami menyadari permasalahan untuk menahan laju ancaman narkotika harus dilakukan secara terintegritas dan dibutuhkan komitmen serta kesungguhan yang diwujudkan dengan langkah tegas dan strategis, serta mengedepankan semangat kejujuran. Kami berusaha untuk tetap menjaga spirit nasionalisme dan patriotisme dalam menjaga kedaulatan hukum negara dengan menegakkan aturan-aturan hukum yang berlaku dan bukan menjadi bagian dari permasalahan kejahatan narkotika itu sendiri, pungkas Budi Waseso.

Turut hadir pada acara pagelaran seni budaya dalam memperingati Hari Anti Narkotika Internasional ini, Sekretaris Daerah, Drs. Jonas M. Selly, MM, Asisten Administrasi Umum Setda Kab. Rote Ndao. Ir. Untung Harjito, Tokoh Pemuda dan masyarakat kota Baa dan sekitarnya.

Pada kesempatan itu juga KNPI Rote Ndao membacakan pernyataan sikap mereka yang mengatakan bahwa segenap pemuda Rote Ndao menyatakan perang terhadap segala macam bentuk peredaran dan penggunaan narkoba dan juga mendukung penuh pemberantasan penyalahgunaan dan penggunaan narkoba di Kabupaten Rote Ndao.

Pada malam pagelaran seni budaya ini diisi oleh beberapa mata acara seperti drama yang bertemakan anti narkotika yang dibawahkan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Lobalain dan SMA Kristen Siloam Baa dan juga Gentana Band pimpinan Christian Dae Panie turut menghibur masyarakat kota Baa dan sekitarnya.kpad_pde

Tags: No tags