Diskoperindag Kabupaten Rote Ndao dan Dekranasda Kabupaten Rote Ndao menyelenggarakan pelatihan pencelupan pewarna alamia tenun ikat dan pelatihan pangan lokal yang berlokasi di desa persiapan Matanae, Kec. Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Senin (19/9/2016)
Kelompok tenun ikat yang ada di Kabupaten Rote Ndao sebanyak 572 yang tersebar di 10 Kecamatan dan dapat menyerap tenaga kerja 848 orang dengan hasil produksi tiap tahun 54.470 lembar kain tenun dengan nilai investasi Rp. 1.215.000.000 dan nilai produksi Rp. 12.255.750.000,- dengan demikian maka tenun ikat merupakan salah satu faktor pendukung perekonomian di Kabupaten Rote Ndao, demikian dikatakan Ketua Panitia Pelaksana, Adrianus Lenggu,SH.
Lanjut Lenggu, kegiatan pewarnaan alamia tenun ikat merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dengan mendatangkan instruktur dari Kupang yaitu Ina Ndao sehingga diharapkan setelah selesai memperoleh pengetahuan ini dapat menyalurkan kepada tenaga-tenaga produktif disetiap kelompok untuk meningkatkan ekonomi keluarga dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam disekitar kita.
Sementara itu Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning,MM saat membuka kegiatan pelatihan ini mengatakan bahwa jangan terpaku dengan warna-warna yang diciptakan dengan kimia yang sudah ada di toko tetapi tanamlah tanaman mengkudu dan lainnya supaya bisa menghasilkan warna-warna lain selain yang sudah ada supaya warna-warna ini bisa menjadi banyak lagi karena dari warna-warna dasar yaitu hitam dan putih bisa dikembangkan untuk menghasilkan 170 warna.
“dua tahun lagi saya akan pakai selimut produk dari sini (desa Matanae) tidak hanya warna merah, kuning dan hitam tetapi warna lain dari hasil tindak lanjut pelatihan ini”. kata Bupati Lens Haning.
Selain itu juga Bupati mengatakan bahwa makanan yang kita makan sehari-hari ini tetap dari padi dan beras, jagung, ubi-ubian, sayur-sayuran dan seterusnya, tetapi jangan hanya sejauh direbus dengan air lalu dimakan, tetapi bagaimana bisa diolah menghasilkan produk-produk lain lagi yang bisa diikuti dengan kemasan yang baik, awet dan akhirnya bisa keluar dari Rote sehingga orang dapat melihat inilah hasil karya dari tangan ibu-ibu dari desa Matanae.
Pada kesempatan itu juga Ketua Dekranasda Kabupaten Rote Ndao, Ny. Paulina Haning-Bulu,SE menyerahkan bantuan benang dan alat tenun sebanyak 15 buah kepada kelompok tenun di desa persiapan Matanae.kpadpde