Para Pemuda dari Desa Daudolo dan Desa Persiapan Hundihuk sepakat untuk menyelesaikan permasalahan perkalian antar pemuda yang terjadi pada tanggal 20 Juli 2016 lalu pada malam peminangan salah satu pemuda dari desa Daudalo,Yongki Rohi dengan salah satu putrid dari desa Persiapan Hundihuk, Lila Elimanafe di Desa Persiapan Hundihok , Kecamatan Rote Barat Laut untuk diselesaikan secara damai diawali dengan penguatan oleh tokoh agama Pendeta Nimsy Letty. Acara perdamaian ini diprakarsai oleh Maneleo Inahuk Maneleo Ina Huk yang adalah Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning, MM.
Bupati pada kesempatan tersebut meminta agar kedua pihak yang berselisih paham tidak lagi mengulangi hal serupa karena telah diselesaikan secara adat maupun secara agama. “Jangan lagi ada hal lain yang mengganggu rasa aman namun ciptakan kedamaian sebab masing-masing telah bersatu dan sudah saling mengenal, tidak lagi ada emosi dan dendam agar kehidupan menjadi berarti dengan saling membangun serta menjadi mutiara yang indah,” ujar Bupati saat menyampaikan arahan kepada para pemuda, tokoh adat dan masyarakat dari Desa Daudolu dan Desa Persiapan Hundihuk di aula rumah jabatan Bupati Rote Ndao di Ne’e-Mok, minggu ( 24/7/2016 ).
Bupati Haning menambahkan jika dikemudian hari masih terjadi perselisihan yang dilakukan oleh para pihak yang sudah sepakat berdamai maka menjadi kewenangan pihak yang berwajib untuk diselesaikan secara hukum yang berlaku. “ kita sudah selesaikan secara hukum agama dan hukum adat, laksanakan bersama seluruh kesepakan yang telah ditandatangani karena jika tidak maka perbuatan hukum yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain akan diserahkan kepada pihak yang berwajib dalam hal ini kepolisian Resort Rote Ndao,” katanya.
Selain itu Bupati mengajak agar para pihak yang berselisih tetap menjalin tali persaudaraan dan persekutuan indah sebab semua kita adalah ciptaan Tuhan, “biarlah hidup selalu bijaksana, seperti apa yang sudah disampaikan oleh bapak pendeta supaya kita yang dibenarkan oleh kasih karnuia-Nya dan berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita,” pesan Bupati Haning.
Pendeta Nimsy, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Bupati Rote Ndao yang telah mengambil sikap untuk turut menyelesaikan perselisihan antar pemuda sehingga tidak menjadi persoalan besar “ Sikap kebapaan Bupatilah yang memampukan dia ketika mendengar dan melihat anak-anaknya berselisih segera menyelelesaikannya dengan cara yang bermartabat yakni didamai secara hukum agama dan hukum adat serta tidak memihak kepada salah satu pihak,” ucap Pdt. Nimsy.
Menurutnya, hal yang dilakukan Bupati menjadi teladan bagi setiap kita sebagai pemimpim dan bapak untuk anak-anak baik di kantor, di rumah maupun di organisasi-organisasi agar dalam memimpin dapat menyelesaikan masalah secara adil dan cepat tapi juga tepat. “ kita bangga memiliki pemimpin seperti beliau yang berpikir cepat, bertindak cepat dan tepat demi melahirkan rasa aman dan nyaman untuk semua masyarakat Rote Ndao,” kata Pendeta Nimsy.
Yan rohi, salah satu pihak korban dari desa Daudolu mengatakan tindakan yang dilakukan oleh Bupati dalam rangka penyelesaian perselisihan merupakan cara yang bijaksana. “ untuk itu kami bersyukur memiliki pak Bupati seperti pak Lens Haning yang memposisikan sebagai orang tua kami dan turut serta mengorbankan pikiran, tenaga dan waktunya untuk menyelesaikan perselihihan yang terjadi. Dasar inilah walaupun kami yang korban tapi kami siap berdamai bahkan kami hadir paling banyak,” ungkap Yan Rohi.
Terpantau, acara diawali dengan pembacaan firman Tuhan oleh Pendeta Nimsy Lety kemudian arahan Bupati Rote Ndao dilanjutkan dengan pemotongan seekor babi di halaman depan aula rumah jabatan Bupati dan diakhiri dengan penandatangan kesepakatan perdamaian oleh delapan orang tokoh adat dan pemuda yang mewakili dua belah pihak yang berselisih diatas materai. Acara ditutup dengan jamuan makan malam bersama. ( humas Pemkab Rote Ndao ).