Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berancana Nasional (BKKBN) melalui Perwakilan BKKBN NTT memberikan edukasi secara menyeluruh kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka penguatan pelayanan kepada Calon Pengantin. Kolaborasi edukasi ini terwujud dalam kegiatan Re-Orientasi dan Pendampingan TPK Untuk Peningkatan Pelayanan dan Pengukuran Bagi Calon Pengantin di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2024 dengan tema “ Zero Dose Immunization ” atau Imunisasi Dosis Nol.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Rote Ndao Oder Maks Sombu, SH,MA,MH, Selasa (29/10/2024) bertempat di Aula Hotel Ricky, Ba’a. Hadir dalam kegiatan, Mayang Mariana, S.Psi,M.si selaku Kepala Balai Diklat Kependudukan dan KB – Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN dan Dwi Indrastuti, S.Psi pejabat dari Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi NTT.
Sementara Pj. Bupati Rote Ndao Oder Maks Sombu didampingi Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Antonius F. Banepa, SE dan Kepala Dinas P3AP2KB Regina V. Kedoh, S.STP, M.Si bersama pimpinan Perangkat Daerah Pemkab Rote Ndao.
Peserta kegiatan berasal dari Tim Pendamping Keluarga se-Kabupaten Rote Ndao dan Calon Pengantin (Catin) serta Keluarga Pasangan Baru Nikah.
Re-Orientasi dan Pendampingan TPK ini dilaksanakan guna terwujudnya penggerakan dan peningkatan komitmen terhadap program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting serta tersosialisasikannya kebijakan dan implementasi pemeriksaan Kesehatan Catin dalam rangka pencegahan stunting.
Selanjutnya juga untuk meningkatkan cakupan pendampingan Catin pada Aplikasi (Elmisil) oleh TPK dan meningkatnya pengetahuan peserta tentang pencegahan stunting dan Kesehatan reproduksi.
Karena itu, Pj. Bupati Oder Maks Sombu menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kolaborasi yang terbangun antara Pemkab Rote Ndao dengan BKKBN melalui Perwakilan BKKBN Provinsi NTT dalam mendukung pencegahan dan penurunan stunting.
“ Mari bersama-sama kita melakukan sinkroniasi arah kebijakan serta memperkuat sinergitas lintas sektor dan dengan seluruh mitra sehingga apa yang menjadi tujuan kita dalam mensejahterakan dan meningkatkan kualitas Kesehatan masyarakat dapat terwujud,” ungkap Pj. Bupati Oder Maks Sombu.
Berdasarkan Data e-PPGBM Dinas Kesehatan bulan September 2024, Prevalensi Stunting masih berada pada angka 17,5 % atau 2.134 Balita. Sehingga penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu yaitu mencakup Intervensi Spesifik Dan Sensitif.
Kegiatan strategis dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting sampai ke tingkat desa /kelurahan adalah dengan membentuk TPK yang akan melakukan pendampingan keluarga yang berisiko stunting.
Hal ini, jelas Pj. Bupati Oder Maks Sombu sejalan dengan dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Dan Peraturan BKKBn Nomor 12 Tahun 2021 yang mengamanatkan untuk menjadikan Calon Pengantin (Catin) sebagai sasaran Intervensi Sensitif Dan Spesifik dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak dini.*(Bidkom_DKISP Rote Ndao/Prokopim)