Musrenbang NTT 1

Bupati dan Wabup Rote Ndao Hadiri Musrenbang RKPD 2026 dan RPJMD 2025-2029 Provinsi NTT

Dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemeintah Daerah (RKPD) Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2026 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029, Pemerintah Provinsi NTT menggelar Musrenbang dan Desk Musrenbang RKPD dan RPJMD bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTT, rabu (14/05/2025).

Berlangsung secara daring dan luring, Musrenbang dihadiri pejabat Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri serta Kabupaten/Kota se-NTT.

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Farm,Apt membuka Musrenbang RKPD Tahun 2026 dan RPJMD Tahun 2025-2029 Provinsi NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Farm,Apt membuka Musrenbang RKPD Tahun 2026 dan RPJMD Tahun 2025-2029 Provinsi NTT.

Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, SH dan Wakil Bupati Apremoi Dudelusy Dethan hadir dan mengikuti pembukaan Musrenbang bersama Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Farm,Apt, Wakil Gubernur Drs. Johni Asadoma, M.Hum, Ketua DPRD NTT Ir. Emilia J. Nomleni, Forkompimda Provinsi NTT, para Bupati/Wakil Bupati se-NTT, LSM, NGO dan perwakilan disabilitas.

Pemprov NTT, kata Gubernur NTT Emanuel Laka Leka, menetapkan tema Musrenbang RKPD Tahun 2026 adalah “ Peningkatan produktifitas dan pemenuhan kebutuhan pangan dan energi untuk percepatan ekonomi inklusif”.

Atas nama Pemerintah Provinsi NTT, Ia menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kabupaten/Kota dalam Musrenbang Provinsi NTT. “ Masyarakat NTT menaruh perhatian dan harapan yang besar agar forum ini menghasilkan berbagai program yang berdampakbagi kemajuan Provinsi NTT dan Kabupaten/Kota yang kita banggakan,” ungkap Gubernur Melki Laka Lena.

Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, SH menandatangani Berita Acara Musrenbang RKPD Tahun 2026 dan RPJMD Tahun 2025-2029 Provinsi NTT.
Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, SH menandatangani Berita Acara Musrenbang RKPD Tahun 2026 dan RPJMD Tahun 2025-2029 Provinsi NTT.

Musrenbang juga ditandai dengan Penandatanganan Berita Acara Musrenbang RKPD Provinsi NTT Tahun 2026 dan Musrenbang RPJMD Tahun 2025-2029 oleh Walikota Kupang dan para Bupati se-NTT.

Agenda utama Musrenbang adalah sinkornisasi, integrasi, dan harmonisasi perencanaan pembangunan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Musrenbang akan berlangsung selama tiga hari sampai tanggal 16 Mei 2025.*(Bidkom_DKISP Rote Ndao)

pres release

Pelepasan Kura-Kura Rote Ke Habitat Alami Serta Kolaborasi Antara BBKSDA NTT, Pemda Rote Ndao, WCS-IP, Mandai Nature Dan Kelompok Masyarakat

Dalam upaya melestarikan kura-kura rote (Chelodina mccordi), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Pemda Rote Ndao, Wildlife Conservation Society-Indonesia Program (WCS-IP), Mandai Nature dan kelompok masyarakat telah melakukan serangkaian kegiatan konservasi di Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao. Kegiatan ini meliputi peninjauan program konservasi, pelepasan kura-kura rote ke habitat alami, serta penguatan peran masyarakat dalam pelestarian spesies endemik yang terancam punah ini.

Tim Mandai Nature yang terdiri dari enam orang, didampingi tiga perwakilan WCS-IP, melakukan kunjungan selama empat hari (7–10 Mei 2025). Pada hari pertama, tim meninjau pengelolaan Kura-Kura Rote di Instalasi Karantina Hewan (IKH) yang berada di bawah Unit Perlindungan Satwa (UPS) BBKSDA NTT. Diskusi intensif dengan staf BBKSDA NTT dan WCS-IP membahas upaya pengelolaan dan perlindungan Kura-Kura Rote.

Aksi pelestarian Kura-Kura Rote oleh BBKSDA NTT, Pemkab Rote Ndao, WCS-IP, Mandai Nature dan masyarakat.
Aksi pelestarian Kura-Kura Rote oleh BBKSDA NTT, Pemkab Rote Ndao, WCS-IP, Mandai Nature dan masyarakat.

Pada hari kedua, tim melakukan peninjauan ke habitat alami Kura-Kura Rote di Danau Lendeoen dan Danau Ledulu, Pulau Rote. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Rote Ndao Apremoi Dudelusy Dethan, anggota DPRD Provinsi NTT Simson Polin, anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao, serta perangkat daerah setempat. Sebanyak 10 ekor kura-kura rote (8 jantan dan 2 betina) yang telah melalui seleksi kesehatan dan kesiapan individu, berhasil dilepaskan (soft release) ke kedua danau tersebut masing-masing 5 ekor.

Wakil Bupati Rote Ndao Apremoi D. Dethan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas upaya konservasi ini. Ia menekankan pentingnya peran aktif masyarakat melalui kelompok kerja kolaboratif yang telah dibentuk oleh BBKSDA NTT dan WCS-IP. Pemerintah Kabupaten Rote Ndao juga berkomitmen untuk mengembangkan potensi wisata di Danau Lendeoen dan Danau Ledulu, sekaligus memulihkan danau-danau lain sebagai habitat Kura-Kura Rote.

Pelepasan Kura-Kura Rote ke habitat aslinya.
Pelepasan Kura-Kura Rote ke habitat aslinya.

Selain pelepasan, tim juga terlibat dalam aktivitas rutin monitoring kura-kura rote, seperti pengukuran kualitas air, pengukuran fisik kura-kura, eradikasi musuh alami, serta patroli sekitar danau. Kegiatan ini melibatkan BBKSDA NTT, WCS-IP, dan kelompok masyarakat (Kelompok Papadak).

Kegiatan ini menandai langkah penting dalam upaya penyelamatan kura-kura rote, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah, lembaga konservasi, dan masyarakat. Dengan sinergi ini, diharapkan Kura-Kura Rote dapat kembali berkembang biak secara alami di habitat aslinya serta memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi satwa endemik dari ancaman perburuan, perdagangan ilegal, dan kerusakan habitat.*(Siaran Pers BBKSDA NTT)