Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, mengunjungi Kabupaten Rote Rote Ndao, Selasa (03/06/2025). Kedatangannya dalam rangka Kick Off Pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao. Program Presiden Prabowo Subianto untuk Swasembada Garam Nasional. Menteri Trenggono sempat memuji komitmen dan dukungan Bupati Rote Ndao Paulus Henuk. Ia menilai Bupati Paulus Henuk punya semangat luar biasa terkait pembangunan sentra garam dan sangat memahami potensi daerah dengan dukungan masyarakat yang kuat.
Karena itu, kehadiran Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus memantau kesiapan Rote Ndao menjadi sentra produksi garam industri. Peninjauan dipusatkan di lokasi calon tambak garam Desa Daiama Kecamatan Landu Leko.
Menteri Kelautan dan Perikanan hadir bersama Gubernur NTT Emanuel Melkiades Lakalena,S.Si, A.Pt dan didampingi Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, SH. Rangkaian kunjungan Menteri Trenggono ini dalam semangat program Swasembada Garam yang pembangunannya oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Setelah tiba di Bandara D. C. Saudale, Menteri Kelautan dan Perikanan disambut secara adat dengan pengenaan selimut dan topi Ti’i Langga, rombongan Menteri Kelautan bertolak menuju Desa Daiama. Pemerintah dan masyarakat setempat menyambut sukacita kehadiran rombongan Menteri Kelautan bersama Gubernur NTT dan Bupati Rote Ndao.
Dihadapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Dirjen Pengelolaan Kelautan Ir. A. Koswara, M.P menjelaskan tahapan Pembangunan K-SIGN Rote Ndao. Meliputi 10 Zona yang dibagi berdasarkan kondisi topografi dan moroflogi, Pembangunan Kawasan Garam Industri berlangsung dalam tiga tahap.
Tahap pertama akan dibangun lahan seluas 1.193 Ha tahun 2025, selanjutnya 9.541 Ha pada 2026 dan 3.135 Ha pada 2027. Prgram ini bahkan diproyeksikan menyerap sekitar 26 ribu lebih tenaga kerja dengan multiplayer effecknya pada perekonomian masyarakat.
“ Kita mendapatkan lokasi yang sangat bagus, ada danau laut yang cukup luas dan sudah kita uji salinitasnya bagus. Bentangan lahan yang cukup besar. Ada 1.300-an Ha yang akan kita bangun tahun ini. Mudah-mudahan bulan Juli ini sudah bisa kita mulai,” ucap Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Tahun 2026, jelas Menteri Kelautan dan Perikanan, akan ada kolaborasi pemerintah daerah dan swasta untuk menyelesaikan lagi 9 ribu Ha. Sehingga pihaknya berharap 10 ribu Ha Garam Industri Nasional masuk kategori setara dengan garam impor. Garam dengan kualitas industri aneka pangan, industri farmasi dan industri Chlor Alkali Plant (CAP) bisa dipenuhi dari dalam negeri.

Menteri Kelautan dan Perikanan mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi NTT serta Pemda Rote Ndao dan masyarakat. “ Dukungan Pak Gubernur, Pak Bupati sangat luar biasa. Pak Bupati yang sangat menguasai tentang kondisi lahan dan dukungan masyarakatnya. Kita akan bekerja mewujudkan swasembada garam,” ungkap Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.
Sementara Bupati Rote Ndao Paulus Henuk,SH tak mampu menahan rasa haru. Ia mengatakan kunjungan Menteri Kelautan hari ini merupakan momentum yang luar biasa bagi pemerintah dan masyaraka Rote Ndao.
“ Saya atas nama masyarakat Kabupaten Rote Ndao menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo atas kebijakan swasembada garam nasional dengan gerakan cepat yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hari ini keberadaan Bapak Menteri dan jajaran di Rote menunjukan perhatian lebih bagi kami pemerintah dan masyarakat Rote Ndao. Terima kasih banyak,” ungkap Bupati Paulus Henuk.
Sebagai simbol kebanggaan dan rasa terima kasih, pemerintah dan masyarakat Rote Ndao memberikan Gelar Adat ” Manek Mana Nale Tasi ” kepada Menteri Kelautan dan Perikanan. ” Manek Mana Nale Tasi ” artinya seorang pangeran laut yang membawa berkah dari laut untuk masyarakat Rote Ndao. Ditandai dalam bentuk Piagam yang diserahkan oleh Bupati Rote Ndao Paulus Henuk.

Pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional Rote Ndao menyerap anggaran pembangunan sebesar Rp. 749 Milyar pada 2025 dan Rp. 853 Milyar tahun 2026. Hal tersebut merupakan pembangunan dengan nilai investasi yang terbesar dengan serapan tenaga kerja mencapai 26 ribu lebih dengan rencana volume produksi sebesar 2,6 Juta Ton per tahun.
Menteri Kelautan dan Perikanan hadir di Kabupaten Rote Ndao bersama Direktur Utama PT Garam Abraham Mose, M.M. Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Dr. Pung Nugroho Saksono, A.Pi, M.M, Dirjen Pengelolaan Kelautan dan Perikanan A. Koswara, Direktur Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) I Nengah Putra Winata.
Selain itu, hadir pula Direktur Sumber Daya Kelautan Frista Yorhanita, S.Si, M.Si, Direktur Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Dr Ahmad Aris, S.P., M.Si. Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan Rahmadi Sunoko. Sekretaris Perusahaan PT. Garam Bapak Indra Kurniawan, Anggota DPR RI Komisi IV Usman Husin dan GM.PLN Induk Wilayah NTT F. Eko Sulistyono. *(Bidkom_DKISP Rote Ndao)