Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

Kabupaten Rote Ndao memiliki potensi pertanian yang besar dan beraneka ragam, namun masih sedikit atau belum obtimal pemanfaatannya. Luas areal potensi pertanian lahan basah yang sudah dimanfaatkan sebesar 12.968 Ha untuk padi sawah dan 10.668 Ha untuk padi gora. Sedangkan luas areal lahan kering sebesar 4.531 Ha yang sudah dimanfaatkan untuk budidaya komoditas agribisnis. Komoditas yang menonjol sebagai komoditas andalan dan mempunyai peluang bisnis adalah padi, jagung, sorgum, bawang merah, lombok, semangka dan kacang tanah.

Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura tahun 2015-2017

 

     Luas Tanam (Ha)  Luas Panen (Ha)  Produktivitas (KW/Ha)  Produksi (Ton)
No  Jenis Tanaman  Tahun 2015  Tahun 2016  Keadaan s/d Mei 2017  Tahun 2015  Tahun 2016  Keadaan s/d Mei 2017  Tahun 2015  Tahun 2016  Keadaan s/d Mei 2017  Tahun 2015  Tahun 2016  Keadaan s/d Mei 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Padi Sawah 12.968 7.504 7.504 12.432 7.504 7.504 38 46 46 47.206 37038 37.038
2 Padi Gora 10.668 10.668 3.837 3.837 42 42 18.752 18.752
3 Padi Ladang 1.020 999 43 4.300
4 Jagung 3.687 3.263 3.263 2.262 3.034 3.034 26 29 29 5.881 8.851 8.851
5 Kacang Tanah 434 456 456 423 426 426 27 23 23 1.134 1.002 1.002
6 Kacang Hijau 150 187 187 142 187 187 6 6 5 114 114 114
7 Ubi Kayu 312 272 272 116 272 272 75 114 114 870 3.102 3.102
8 Ubi Jalar 137 140 140 120 140 140 42 86 86 504 1.209 1.209
9 Sorgum 332 212 212 315 212 212 1 1 1 32 40 40
 Jumlah 19.040 22.702 22.702 16.809 15.612 15.612 32.19 57.56 57.56 60.040 70.132 70.132

Hasil produksi padi dan jagung sudah dapat memenuhi kebutuhan pangan Kabupaten Rote Ndao sedangkan bawang merah dan semangka sudah dapat dijual keluar dan mendominasi pasar di beberapa Kabupaten tetangga seperti : Kabupaten Kupang, TTS, TTU dan Belu. Untuk itu perlu dikembangkan lebih lagi, baik dalam budidaya maupun pemasaran sehingga dapat mencapai pasar nasional dengan harga yang kompetitif.

Selain itu Kabupaten Rote Ndao memiliki komoditas unggulan yaitu kacang tanah yang spesifik dan hanya ada di Kabupaten Rote Ndao namun belum dikembangkan secara obtimal. Potensi- potensi ini sangat menjanjikan untuk dikembangkan mengingat masih banyak potensi lahan yang belum dimanfaatkan, tersedianya tenaga kerja dan peluang pasar yang masih terbuka baik lokal, regional dan nasional.

Perkebunan

Komoditi perkebunan di Kabupaten Rote Ndao antara lain : kelapa, lontar, jambu mente, jarak, pinang dan kapuk.

Luas areal tanaman kelapa mencapai 4.748 Ha dengan produksi tahun 2016 sebesar 3.468 ton / tahun. Ada beberapa bentuk hasil kelapa yakni : kelapa muda, kopra, minyak goreng dan minyak VCO ( Virgin Coconut Oil ). Sedangkan hasil lain seperti serabut, tempurung dan air kelapa belum dimanfaatkan.

Lontar memiliki luas tanam sebesar 16.606 Ha dengan produksi nira pada tahun 2016  mencapai 929,84 ton dimana hasil olahannya dalam bentuk gula cair, gula merah, gula semut, cuka dan minuman khas beralkohol tinggi ( sopi / arak ). Lontar sudah menjadi simbol budaya karateristik orang Rote karena mencakup seluruh lapisan masyarakat dan menghiasi berbagai tatanan budaya masyarakat. Selain menghasilkan nira, daun lontar dapat dijadikan anyaman tikar, topi ti’i langga, alat musik sasando, nyiru, piring makan, penampung air ( haik ), atap rumah dan aneka anyaman lainnya. Pelepa sampai batangnya dijadikan bahan bangunan, meubelair dan aneka souvenir lainnya.

Selain komoditi tersebut, jambu mete dan jarak yang merupakan komoditi prospektif untuk industri masih berpeluang untuk dikembangkan di 10 kecamatan se-Kabupaten Rote Ndao karena memiliki kecocokan agroklimat dan ketersediaan lahan yang masih sangat luas.

Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan        
No  Komoditi  Luas (Ha)  Jumlah  Produksi (Ton)
TBM TM TT/TR
Tahun 2015 Tahun 2016 Keadaan s/d Mei 2017 Tahun 2015 Tahun 2016 Keadaan s/d Mei 2017 Tahun 2015 Tahun 2016 Keadaan s/d Mei 2017 Tahun 2015 Tahun 2016 Keadaan s/d Mei 2017 Tahun 2015 Tahun 2016 Keadaan s/d Mei 2017
1 2 3 4 5   9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Kelapa 634 784,14 784,14 3.487 3.474,18 3.474,18 479 489,69 489,69 4.650 4.748,01 4.748,01 3.483 3.468,20 3.468,20
2 Lontar 4.120 4.107,65 4.107,65 4,856 4.834,97 4.834,97 7.606 7.660,71 7.660,71 16.622 16.606,33 16.603,33 988 929,84 929.84
3 Kapuk 36 33,45 33,45 341 332,94 332,94 515 504,16 504,16 392 870,55 870,55 36 32 32
4 Jarak 360 381,19 381,19 97 49,30 49,30 62 86,21 86,21 419 516,70 516,70 14 17,33 17,33
5 Pinang 17 12,90 12,90 73 68,18 68,18 16 14,64 14,64 106 95,72 95,72 30 22,26 22,26
6 Jambu Mete 307 313,47 313,47 189 185,65 185,65 812 828,60 828,60 1.308 1.327,72 1.327,72 66 49,70 49,70
 Jumlah 5.424 5.632,80 5.632,80 9.043 8.945,22 8.945,22 9.530 9584,01 9.584,01 23.997 24.162,03 24.164,03 4.617 4.519,33 4.519,33

 

Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

Kabupaten Rote Ndao memiliki potensi pertanian yang besar dan beraneka ragam, namun masih sedikit atau belum obtimal pemanfaatannya. Luas areal potensi pertanian lahan basah yang sudah dimanfaatkan sebesar 12.968 Ha untuk padi sawah dan 10.668 Ha untuk padi gora. Sedangkan luas areal lahan kering sebesar 4.531 Ha yang sudah dimanfaatkan untuk budidaya komoditas agribisnis. Komoditas yang menonjol sebagai komoditas andalan dan mempunyai peluang bisnis adalah padi, jagung, sorgum, bawang merah, lombok, semangka dan kacang tanah.

Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura tahun 2015-2017

 

 Luas Tanam (Ha)  Luas Panen (Ha)  Produktivitas (KW/Ha)  Produksi (Ton)
No  Jenis Tanaman  Tahun 2015  Tahun 2016  Keadaan s/d Mei 2017  Tahun 2015  Tahun 2016  Keadaan s/d Mei 2017  Tahun 2015  Tahun 2016  Keadaan s/d Mei 2017  Tahun 2015  Tahun 2016  Keadaan s/d Mei 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Padi Sawah 12.968 7.504 7.504 12.432 7.504 7.504 38 46 46 47.206 37038 37.038
2 Padi Gora 10.668 10.668 3.837 3.837 42 42 18.752 18.752
3 Padi Ladang 1.020 999 43 4.300
4 Jagung 3.687 3.263 3.263 2.262 3.034 3.034 26 29 29 5.881 8.851 8.851
5 Kacang Tanah 434 456 456 423 426 426 27 23 23 1.134 1.002 1.002
6 Kacang Hijau 150 187 187 142 187 187 6 6 5 114 114 114
7 Ubi Kayu 312 272 272 116 272 272 75 114 114 870 3.102 3.102
8 Ubi Jalar 137 140 140 120 140 140 42 86 86 504 1.209 1.209
9 Sorgum 332 212 212 315 212 212 1 1 1 32 40 40
 Jumlah 19.040 22.702 22.702 16.809 15.612 15.612 32.19 57.56 57.56 60.040 70.132 70.132

Hasil produksi padi dan jagung sudah dapat memenuhi kebutuhan pangan Kabupaten Rote Ndao sedangkan bawang merah dan semangka sudah dapat dijual keluar dan mendominasi pasar di beberapa Kabupaten tetangga seperti : Kabupaten Kupang, TTS, TTU dan Belu. Untuk itu perlu dikembangkan lebih lagi, baik dalam budidaya maupun pemasaran sehingga dapat mencapai pasar nasional dengan harga yang kompetitif.

Selain itu Kabupaten Rote Ndao memiliki komoditas unggulan yaitu kacang tanah yang spesifik dan hanya ada di Kabupaten Rote Ndao namun belum dikembangkan secara obtimal. Potensi- potensi ini sangat menjanjikan untuk dikembangkan mengingat masih banyak potensi lahan yang belum dimanfaatkan, tersedianya tenaga kerja dan peluang pasar yang masih terbuka baik lokal, regional dan nasional.

Perkebunan

Komoditi perkebunan di Kabupaten Rote Ndao antara lain : kelapa, lontar, jambu mente, jarak, pinang dan kapuk.

Luas areal tanaman kelapa mencapai 4.748 Ha dengan produksi tahun 2016 sebesar 3.468 ton / tahun. Ada beberapa bentuk hasil kelapa yakni : kelapa muda, kopra, minyak goreng dan minyak VCO ( Virgin Coconut Oil ). Sedangkan hasil lain seperti serabut, tempurung dan air kelapa belum dimanfaatkan.

Lontar memiliki luas tanam sebesar 16.606 Ha dengan produksi nira pada tahun 2016  mencapai 929,84 ton dimana hasil olahannya dalam bentuk gula cair, gula merah, gula semut, cuka dan minuman khas beralkohol tinggi ( sopi / arak ). Lontar sudah menjadi simbol budaya karateristik orang Rote karena mencakup seluruh lapisan masyarakat dan menghiasi berbagai tatanan budaya masyarakat. Selain menghasilkan nira, daun lontar dapat dijadikan anyaman tikar, topi ti’i langga, alat musik sasando, nyiru, piring makan, penampung air ( haik ), atap rumah dan aneka anyaman lainnya. Pelepa sampai batangnya dijadikan bahan bangunan, meubelair dan aneka souvenir lainnya.

Selain komoditi tersebut, jambu mete dan jarak yang merupakan komoditi prospektif untuk industri masih berpeluang untuk dikembangkan di 10 kecamatan se-Kabupaten Rote Ndao karena memiliki kecocokan agroklimat dan ketersediaan lahan yang masih sangat luas.

Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan
No  Komoditi  Luas (Ha)  Jumlah  Produksi (Ton)
TBM TM TT/TR
Tahun 2015 Tahun 2016 Keadaan s/d Mei 2017 Tahun 2015 Tahun 2016 Keadaan s/d Mei 2017 Tahun 2015 Tahun 2016 Keadaan s/d Mei 2017 Tahun 2015 Tahun 2016 Keadaan s/d Mei 2017 Tahun 2015 Tahun 2016 Keadaan s/d Mei 2017
1 2 3 4 5   9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Kelapa 634 784,14 784,14 3.487 3.474,18 3.474,18 479 489,69 489,69 4.650 4.748,01 4.748,01 3.483 3.468,20 3.468,20
2 Lontar 4.120 4.107,65 4.107,65 4,856 4.834,97 4.834,97 7.606 7.660,71 7.660,71 16.622 16.606,33 16.603,33 988 929,84 929.84
3 Kapuk 36 33,45 33,45 341 332,94 332,94 515 504,16 504,16 392 870,55 870,55 36 32 32
4 Jarak 360 381,19 381,19 97 49,30 49,30 62 86,21 86,21 419 516,70 516,70 14 17,33 17,33
5 Pinang 17 12,90 12,90 73 68,18 68,18 16 14,64 14,64 106 95,72 95,72 30 22,26 22,26
6 Jambu Mete 307 313,47 313,47 189 185,65 185,65 812 828,60 828,60 1.308 1.327,72 1.327,72 66 49,70 49,70
 Jumlah 5.424 5.632,80 5.632,80 9.043 8.945,22 8.945,22 9.530 9584,01 9.584,01 23.997 24.162,03 24.164,03 4.617 4.519,33 4.519,33