pln

Promo Gebyar Kemerdekaan 2018 PT. PLN (Persero)

[gview file=”http://rotendaokab.go.id/wp-content/uploads/2018/09/Informasi-Gebiar-Kemerdekaan_PLN.pdf”]
selancar-270818

Rote Surfing 2018 Dibuka Wakil Bupati

Lomba selancar (surfing) Rote 2018 dibuka Wakil Bupati Rote Ndao Jonas C Lun, mewakili Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Pantai Boa, Desa Boa, Kecamatan Rote Barat, Senin (24/09/2018).
Lomba yang digelar atas kerja sama Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Dinas Pariwisata Kabupaten Rote Ndao, dan Pemerintah Desa Boa, Kecamatan Rote Barat, tersebut menggandeng event organizer PT Suara Gangsing Indonesia, dalam rangka pengembangan pemasaran pariwisata khususnya potensi wisata bahari di Kabupaten Rote Ndao.
Lomba yang sesuai rencana dilaksanakan Senin (24/09/2018) hingga Rabu (26/09/18) tersebut, mempertandingkan dua kategori, yakni lokal dan internasional dengan jumlah peserta 37 peselancar lokal dan 14 peselancar internasional yang berasal dari Guatemala, Australia, Amerika, dan Spanyol.
Wakil Bupati Jonas Lun ketika membacakan sambutan tertulis Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, mengatakan, pengembangkan potensi pariwisata harus dilakukan secara baik dan benar agar dapat dijadikan sebagai penggerak utama roda perekonomian masyarakat NTT.
Pengembangan dan peningkatan sektor pariwisata, kata dia, perlu dilakukan Pemprov NTT dan pemerintah kabupaten/kota karena hal ini sangat potensial dan menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan rakyat.
Menurutnya, NTT memiliki berbagai macam aset dan potensi wisata yang sudah dikenal dunia internasional, seperti Taman Nasional Komodo, Keindahan Pulau Sumba, Danau Kelimutu di Ende, Taman Laut di Alor, Budaya Berkuda (Pasola) di Sumba, serta keunikan Pantai Boa sebagai tempat berselancar berkelas dunia.
Untuk pembangunan sektor pariwisata, kata gubernur, pemerintah tidak hanya fokus pada bidang pembangunan infrastruktur wisata seperti pembangunan hotel dan restoran, tetapi juga berupaya mengubah budaya masyarakat karena kualitas kehidupan manusia juga menjadi unsur penting yang perlu diperhatikan pemerintah.
“Yang perlu dikembangkan adalah hal-hal yang berkaitan dengan setiap sendi kehidupan manusia, seperti makan-minum, pakaian, kebersihan, dan lainnya,” ujar Laiskodat.
Selain itu, perlu terus didorong kegiatan investasi dalam bidang pariwisata, sehingga pengembangan sektor pariwisata dapat berjalan dengan baik.
Diakhir sambutannya gubernur menyampaikan kepada para peserta dan hadirin untuk menjadikan turnamen ini sebagai wadah untuk menanamkan rasa cinta terhadap pariwisata. “Pada kesempatan ini saya menyampaikan selamat berlomba untuk semua peserta baik lokal maupun yang datang dari luar negeri,” katanya.

Lintas Sektor
Kadis Pariwisata Rote Ndao Melki Rumlaklak kepada media ini mengatakan, perlu adanya kerja sama lintas sektor guna pengembangan pariwisata NTT, bukan saja terhadap objek-objek wisata yang sudah dikenal, tetapi juga di objek dan potensi lain yang belum tersentuh.
Menurutnya, kompetisi olah raga surfing sebagai penunjang wisata bahari di Rote Ndao ini diharapkan dapat memotivasi anak-anak Desa Boa dan Nemberala untuk bisa berselancar di tingkat dunia.
“Harapan kami kompetisi ini terus dievaluasi dan ditingkatkan, agar ke depan menjadi salah satu titik berselancar dunia,” katanya.
Untuk diketahui, PT Suara Gangsing Indonesia merupakan badan pengelola olah raga berselancar yang mendedikasikan diri untuk mencari bakat peselancar di Rote Ndao khususnya.
Tampak hadir dalam acara pembukaan, selain Wakil Bupati Jonas Lun dan Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Provinsi NTT, Kadis Pariwisata Rote Ndao Melki Rumlaklak, Forkopimda Kabupaten Rote Ndao, Camat Rote Barat Petson Hangge, Danramil Batutua Kapten (Inf) Charles Nabuasa. (*dina kominfo)

peib-rote-190918

Peluncuran Program Pembangunan Ekonomi Inklusif Berkelanjutan di Rote Ndao oleh Wabup

Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C. Lun pada Peluncuran program Pembangunan Ekonomi Inklusif Berkelanjutan ( PEIB ) di auditorium Tii Langga Permai, rabu ( 19/9/18) menyatakan menyambut baik program dimaksud  yang berfokus pada pembangunan ekonomi inklusif lokal. ” Pemerintah menyambut baik program ini, apalagi program ini didukung oleh Uni Eropa dan Handicap Internasional, CIS Timor serta mitra lokal di Rote Ndao. Kita berharap program yang akan dilaksanakan dapat memperkuat kapasitas masyarakat dan memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat rentan termasuk perempuan dan penyandang disabilitas agar terlibat aktif dalam proses pembangunan,” kata Lun.
Wabup lalu meminta OPD terkait dapat bersinergi dengan Handicap Internasional dan CIS Timor serta mitra lokal lainnya agar berpartisipasi  aktif mendukung program ini selama 3 tahun kedepan sehingga diakhir program nanti ada perubahan yang terjadi dan dirasakan oleh masyarakat penerima manfaat,” harap Lun.
” Susun dan rencanakan implementasi program secara baik sehingga tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan program sejenis yang selama ini sudah dilakukan pemerintah,, agar tiga tahun nanti ada perubahan kearah lebih baik bagi penerima manfaat program ini,” tegas Wabup Lun.
Sementara itu Regional Operasional Coordinator Handicap Internasional,  Bryan Andrew Marsalls menjelaskan Handicap Internasional ( HI )  adalah  organisasi bantuan independen  yang bekerja dalam situasi kemiskinan dan eksklusi, konflik dan bencana. Organisai ini didirikan di Lyon Prancis pada tahun 1982. Dan pada tahun 2015 terbentuk federasi HI yang beranggotakan 8 asosiasi Nasional dan menjalankan kegiatan kemanusiaan di 56 Negara.
Lebih lanjut dia menjelaskan HI mulai bekerja di Indonesia sejak tahun 2005 setelah ada MoU dengan Kementetian Sosial setelah Tsunami Samudara Hindia .” HI beroperasi di Indonesia atas dasar MoU dengan Kementerian Sosial RI dan kami terus membangun hubungan yang erat, berkolaborasi dalam program’ program pembangunan dengan pendekatan yang inklusif  dan berbasis hak, menangani orang- orang yang paling berisiko termasuk penyandang disabilitas,” jelas Bryan.
Menurutnya tujuan program ini untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui partisipasi organisasi masyarakat dalam pembangunan daerah yang inklusif dan merata.
Diujung acara tersebut dilakukan penyerahan bantuan sembako bagi tiga orang penyandang disabilitas berupa 1 karung beras, 1 kilo gula dan 1 dos susu.
Turut hadir program manager BISEG HI- Kupabg, Yohanes Bela, Direktur CIS Timor, Haris Oematan, Pimpinan OPD dan undangan lainnya. ( UMUM, HUMAS DAN PROTOKOL RN )