Pencegahan dan penanganan stunting menjadi upaya bersama Pemkab Rote Ndao dengan melibatkan berbagai Stakeholder. Salah Satunya Yayasan Seribu Cita Bangsa (1000 Days Fund) yang bergiat dalam pencegahan dan penanganan stunting lewat pendampingan pada 20 Desa Binaan.
Melalui Program “Sikat Stunting” (Sistem Cegah Tingkat Stunting) Yayasan Seribu Cita Bangsa bersama Pemkab Rote Ndao secara nyata mengintervensi percepatan penurunan stunting lewat edukasi kesehatan dengan menggandeng perangkat daerah terkait, pemerintah kecamatan dan desa, puskesmas dan tenaga kesehatan, serta para kader posyandu.

Program “Sikat Stunting” menjangkau 20 Desa di Kabupaten Rote Ndao, 9 Puskesmas, 57 Posyandu, 51 Tenaga Kesehatan dan 204 Kader Posyandu. Intervensi Program ini meliputi pelatihan nakes, nakes melatih dan supervisi kader posyandu, kader posyandu melakukan penyuluhan edukasi pencegahan stunting, nakes dan kader melakukan manajemen kasus berisiko dan sasaran mengadopsi perilaku pencegahan stunting.
Karena itu, Yayasan Seribu Cita Bangsa bersama Pemkab Rote Ndao menggelar Diseminasi Akhir Program “Sikat Stunting” ini bertempat Auditorium Ti’i Langga, Rabu (29/10/2025). Kegiatan ini bertujuan memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting di wilayah Kabupaten Rote Ndao.
Acara dibuka oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Rote Ndao, Antonius Banepa, SE, dan dihadiri oleh Program Manajer 1000 Days Fund Yayasan Seirbu Cita Bangsa Maria S.D Ceme, Kepala Dinas P3AP2KB Regina A. V. Kedoh, S.STP, M.Si, perwakilan perangkat daerah terkait, tim Yayasan Seribu Cita Bangsa, kepala desa, kepala puskesmas, kader posyandu, serta bidan desa.
Program “Sikat Stunting” dilaksanakan untuk mendukung upaya Pemerintah Daerah dalam menurunkan angka stunting serta mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Berdasarkan hasil pengukuran melalui operasi timbang dan data input pada Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyaraka (e-PPBGM) bulan September 2025, tercatat sebanyak 1.735 balita atau 16 persen mengalami stunting.

Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Rote Ndao Antonius Banepa menjelaskan berbagai upaya pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan sebagai tanggung jawab bersama seluruh unsur pelaksana pelayanan masyarakat. Ia menekankan perlunya kerja keras dan sinergi lintas sektor untuk mendukung pencapaian target penurunan stunting nasional.
Ia juga menghimbau perangkat pemerintahan sampai ke tingkat kecamatan dan desa untuk terus memberikan perhatian terhadap pelaksanaan program penurunan prevalensi stunting, khususnya melalui pertemuan berkala guna menyusun rencana kegiatan yang lebih operasional dan implementatif sesuai kondisi wilayah masing-masing.
Lebih lanjut, katanya, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao terus menjalin kerja sama dengan Yayasan Seribu Cita Bangsa dalam memadukan berbagai program pencegahan dan percepatan penurunan stunting, sejalan dengan amanat Presiden Republik Indonesia untuk menurunkan angka stunting secara nasional. *(Bidkom_DKISP Rote Ndao)

