elegant-white-wallpapers-wided

Bupati Buka Musrenbang Tingkat Kecamatan di Pantai Baru

Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning,MM beserta rombongan disambut dengan pasukan berkuda dan tarian adat Rote serta drum band dengan lambaian bendera kecil oleh murid SD dibundaran Pantai Baru dalam rangka membuka kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (musrenbang) tingkat Kecamatan Pantai Baru, Senin (20/2/2016)

Dalam laporan Camat Pantai Baru,Alfons Saek mengatakan bahwa dirinya mewakili warga Pantai Baru sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati atas perhatian dan kepeduliannya bagi masyarakat dalam segala hal terlebih tahun ini di Pantai Baru warga Batulilok dikala musim hujan seperti saat ini tidak terisolasi lagi dan dapat menikmati pembangunan jembatan Batulilok 1 didesa Batulilok yang dikerjakan tahun 2016 dengan menelan biaya Rp. 4.950.000.000,-, pembangunan jembatan Diaklain, bantuan 2 buah rumah bagi warga di desa Oeledo, pembangunan jalan 2 km didesa Sonimanu, bantuan tractor roda 4 untuk kelompok tani di desa Keaoen, subsidi pupuk 75%.

“sangat langkah dan adalah ajaib untuk dilakukan bersama Lentera yang sudah 8 tahun memimpin dan baru pertama kali terjadi yaitu menghadiri pelantikan aparat desa di desa Edalode pada 10 Februari 2016 lalu” kata Saek

Lanjut Saek, ia sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati yang memberikan kesempatan kepada dirinya untuk memimpin didaerah kelahirannya sendiri, untuk itu ia sangat berharap kepada Bapak Bupati dan seluruh perangkat daerah yang hadir saat ini untuk mengawal sekaligus menjawab seluruh usulannya yang akan dibawah ke musrenbang kabupaten, provinsi dan nasional.

Pada saat itu juga Alfons Saek melantunkan sebuah syair berjudul “Lentera Pembawa Kesejukan” yang bertutur : Dibawah naungan payung Lentera, nusak-nusak disatukan kokoh berdiri, dari Timur – Barat, dari Selatan – Utara, Lentera bersinar ibarat mentari dipagi hari. Hari ini pembukaan Musrenbang di Pantai Baru, nusak-nusak hadir memenuhi undangan menyambut cahaya Lentera pembawa kesejukan, cahayamu menerangi Pantai Baru menumbuhkan tunas baru “Putra Pantai Baru Asli”, bersama masyarakat Pantai Baru kita siap berkarya, bersama masyarakat Pantai Baru kita satukan barisan lanjutkan pembangunan mengubah wajah Pantai Baru 5 tahun kedepan’

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Rote Ndao, Petrus J. Pelle,S.Pd dalam sambutannya menyampaikan kepada para Kepala Desa dan pemangku kepentingan yang ada di desa untuk merencanakan dengan baik semua yang berhubungan dengan dana desa agar dapat berguna bagi kesejahteraan didesa masing-masing.

“kalau dulu didesa masih mengeluh karena didesa tidak ada dana, ada ADD tetapi dananya terbatas, sekarang ADD anggarannya ratusan juta bahkan untuk tahun 2017 bisa mengelolah anggaran lebih besar dari pimpinan OPD yang ada di tingkat kabupaten bahkan melebihi anggaran kecamatan, dan semua itu dengan tujuan agar masyarakat bisa sejahtera” kata Pelle.

Pelle juga menambahkan untuk masalah pupuk yang sering dikeluhkan oleh para petani bukan masalah subsidi 75% tetapi pupuk tidak ada ditengah-tengah masyarakat, maka dirinya meminta kepada para kepala desa untuk mengawal serta membantu pemerintah memperlancar prosesnya sehingga pupuk cepat sampai dimasyarakat, dan terobosan yang sudah dilakukan oleh Bapak Bupati saat ini dengan memotong jalur pengecer mudah-mudahan dapat membawa manfaat bagi masyarakat Kabupaten Rote Ndao.

Bupati Rote Ndao, saat membuka musrembang mengatakan bahwa selama 8 tahun kepemimpinannya sesuai dengan visi dan misinya semua sudah disentuh dan sukses sedangkan yang masih masalah pupuk dan subsidinya serta penerangan atau listrik yang belum merata diseluruh desa yang terdapat 51 desa belum ada jaringan listrik, untuk itu melalui musrembang kali ini ditahun 2017 APBD akan dipakai untuk pemasangan listrik sehingga Rote seluruhnya bisa tersentuh listrik.

Sedangkan masalah pupuk dengan kelangkaannya yang sering dikeluhkan oleh para petani bukan saja di Rote tetapi ditempat produksi pupuk sendiri mengeluhkan adanya kelangkaan pupuk, maka dirinya turun langsung ke lapangan dan merombak serta melawan sistim tataniaga pupuk di Indonesia dan akhirnya anak Rote yang ditunjuk sebagai distributor yaitu tokoh Tujuh Jaya sehingga dikala kurang orangnya bisa ditemui

“daripada tunjuk distributir dari luar dan disaat kurang orangnya tidak diketahui keberadaannya dan tidak bisa dihubungi sehingga pupuk menjadi langkah dan petani mengeluh dimana-mana pupuk tidak ada” kata Bupati Haning.

Bupati menambahkan bahwa tujuan dan sasaran utama dari semua yang dilakukan melalui musrembang pada saat ini adalah duduk bersama untuk membahas yang prioritas dan normal serta dirinya mengakui memang tidak semua usulan pada musrembang terjawab, hal ini dikarenakan penyesuaian dengan kemampuan keuangan daerah.(diskominforn)

Tags: No tags