peresmiangmitbusalangga

Bupati Rote Ndao Resmikan Gereja GMIT Busalangga

Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning, MM, meresmikan gedung Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Paulus Busalangga, Klasis Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Senin (19/10).

 

Peresmian gedung gereja itu ditandai dengan tanda tangan prasasti oleh Bupati Rote Ndao dan Pdt. Bobi Litelnoni,S.Th, pelepasan burung merpati oleh Ketua KPWK Rote Barat Laut, Pdt. Clara Jenny De Fretes – Lulan, S.Th dan mantan Ketua Sinode GMIT periode 2012-2015, Pdt. Bobi Litelnoni,S.Th dan Pdt. Emr. Agabus Raja Dima.

Dalam suara gembala yang disampaikan oleh Pdt. Bobi Litelnoni,S.Th, mengatakan bahwa jemaat GMIT Paulus Busalangga ini mempunyai keunikan dan keistimewaan sendiri bukan karena gedungnya bagus, bukan karena prestasinya tetapi mereka membangun dari tahun 2007 tidak ada pertentangan, tidak ada perkelahian, tidak ada percecokan diantara jemaat dan majelis jemaat. Beliau menegaskan bahwa sesunggunya membangun sebuah gedung gereja itu harus betul-betul membangun dari diri sendiri bukan bukan dari gedungnya, karena ada sebagian gedung gereja yang begitu bagus tetapi didalamnya jemaat tercabik-cabik dan terceberai.

Karena itu Paulus Busalangga telah memberikan satu inspirasi yang bagus satu persekutuan yang kokoh yang cukup imaniah yaitu persekutuan mereka bangun yaitu saling menghargai dan menghormati akan menghasilkan sebuah karya yang besar, kata Litelnoni.

Sementara itu Bupati Rote Ndao dalam sambutannya mengatakan bahwa perjalanan pembangunan gereja ini selama 17 tahun bahu membahu membangun gedung ini tanpa ada kata yang lebih dan kata yang kurang termasuk juka langkah dan laku yang saling menyinggung dan menyikut. Beliau menyatakan bahwa sekarang pembangunan gedung sudah selesai maka sekarang jemaat bersama majelis jemaat mulai datang dan membangun ekonomi jemaat supaya pemerintah bangun masyarakat, gereja bangun jemaat dan sama-sama kita angkat mereka bergerak dari minus menjadi plus.

Sejarah baru dalam GMIT telah terpilih ketua Sinode GMIT periode 2015-2019 dari perempuan, hendaknya kedepan bisa di NTT Bupati dari perempuan, bahkan kalau bisa di Rote juga demikian, mengapa tidak bisa kalau memang itu kehendak masyarakat, ujar Haning.

Turut hadir dalam acara peresmian GMIT Paulus Busalangga ini, ketua PKK Rote Ndao Ny. Paulina Haning-Bullu,SE, Kapolres Rote Ndao, AKBP. Murry Miranda,S.IK, Kejari Baa, Agus Lumban Gaol,SH,MH, para kepala SKPD Rote Ndao dan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat dan para undangan serta masyarakat dan jemaat sekitar yang hadir. Ketua Panitia Pembangunan Gedung Gereja Busalangga, Marthen Huan mengatakan bahwa pembangunan gedung gereja ini dimulai sejak tahun 2007 dan baru diresmikan tahun 2015 dengan besar bangunan 14 x 36 meter atau 504 meter persegi, dengan menelan biaya Rp. 1,7 miliar, biaya tersebut didapat dari swadaya jemaat dan panitia.

Sejarah singkat gereja GMIT Paulus Busalangga yang dulu adalah wilayah Dengka Timur, sebelum tahun 1991 wilayah Dengka Timur pernah dilayani oleh beberapa pendeta yaitu Pdt. Ari Nggebu, Pdt. Okto N. Toleu dan Pdt. Benyamin Solo. Pada tahun 1971 Sinode GMIT menempatkan Pdt. Agabus Raja Dima untuk melayani di wilayah Dengka Timur, dan pada tahun 1983 dilakukan pemekaran wilayah sehingga wilayah Dengka Timur menjadi wilayah Busalangga Timur yakni Jemaat Paulus Busalangga, Jemaat Petrus Ombok, Jemaat Elim Mbaoen, Jemaat Imanuel Longgo, Jemaat Ebenhaezer Oetutulu, Jemaat Betania Oemilal, Jemaat Polikarpus Oepapan, Jemaat Betel Nenuain, Jemaat Maranatha Touiu Barat dan Jemaat Getsemani Touiu Timur. Dan sekali lagi pada tahun 1993 terjadi lagi pemekaran wilayah dan wilayah Busalangga Timur menjadi 2 wilayah yakni Wilayah Busalangga Barat dan Busalangga Timur.

Wilayah Busalangga Barat meliputi jemaat Petrus Ombok, Jemaat Elim Mbaoen, Pos Pelayanan Jemaat Labalao, yang sekarang di pimpin oleh Pdt. R.N.M. Logo Moses, S.Th, sedangkan wilayah Busalangga Timur di pimpin oleh Pdt. Agabus Raja Dima yang meliputi jemaat Paulus Busalangga, jemaat Ebenhaezer Oetutulu, Jemaat Betania Oemilal, Jemaat Polikarpus Oepapan, Jemaat Betel Henuae, Jemaat Maranatha Touiu Barat dan Jemaat Getsemani Toiu Timur.

Pada tahun 1998 kembali lagi jemaat wilayah Busalangga Timur di mekarkan menjadi wilayah Oetutulu yang dipimpin oleh Pdt. Nelson Sio, dan wilayah Busalangga Timur yang meliputi jemaat Paulus Busalangga, jemaat Imanuel Longgo masih tetap di pimpin oleh Pdt. Agabus Raja Dima. Dan akhirnya selama 35 tahun Pdt. Agabus Raja Dima melayani, pada bulan April 2006 mengakhiri tugasnya sebagai pendeta dan diganti oleh Pdt. Mariana Sirah,S.Th pada tanggal 30 Juli 2006, dan pada tahun 2007 jemaat Paulus Busalangga menjadi jemaat mandiri.

Tags: No tags