gub6

Gubernur NTT Tolak Surat Mendagri

JAKARTA, TIMEX-Surat peringatan dari Kementerian Dalam Negeri kepada Gubernur NTT, Frans Lebu Raya terkait pelantikan bupati dan wakil bupati Sumba Barat Daya diduga ditolak oleh pemerintah provinsi NTT. Bahkan pihak Kemendagri dengan terpaksa akhirnya mengirim surat tertanggal 16 Mei 2014 itu ke kantor Perwakilan Prov. NTT di Tebet Jakarta.

 

Informasi yang dihimpun Timor Express, Senin (19/5) di Jakarta menyebutkan, setelah surat dengan nomor 131.53/2208/OTDA itu diterbitkan, pihak Kemendagri langsung menghubungi Pemprov NTT. Namun respon yang diberikan Pemprov NTT langsung menyatakan tidak mau mengambil surat tersebut.

Alhasil, Kemendagri langsung mengirim surat tersebut melalui Fax ke Pemprov. NTT sekaligus mengirimnya secara langsung ke Kantor Perwakilan NTT di Jakarta, Senin (19/5). Di dalam surat yang bersifat penting itu, Kemendagri melalui Dirjen Otda, Djohermansyah Djohan meminta kepada Gubernur NTT, Frans Lebu Raya untuk segera melantik bupati dan wakil bupati SBD terpilih, Markus Dairo Talu-Ndara Tanggu Kaha (MDT-DT) “Terkait dengan belum dilantiknya Sdr. Markus Dairo Talu dan Ndara Tanggu Kaha sebagai bupati dan wakil bupati SBD masa jabatan tahun 2014-2019, diminta kepada saudara (Gubernur NTT-red) untuk segera melantik yang bersangkutan demi lancarnya penyelenggaraan pemerintahan daerah dan penyelenggaraan pemilihan umum presiden dan wakil presiden tanggal 9 Juli 2014 di Kab. SBD,”tandas Djohermansyah dalan surat tersebut.

Dalam surat dengan perihal pelantikan bupati dan wakil bupati SBD itu juga disebutkan, beberapa pertimbanghan hukum, misalnya berdasarkan ketentuan pasal 111 ayat 2 UU nomor 32 taun 2004 jo.Pasal 102 ayat 2 peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2005 menegaskan bahwa bupati dan wakil bupati atau walikota dan wakil walikota dilantik oleh gubernur atas nama presiden. (cel/fmc/boy)

 

[Timexonline]

Tags: No tags