Istadi : Kita Jamin Pupuk Tersedia, Masalahnya Ekspeditur Kurang Armada
Kupang,— Upaya pemerintah Kabupaten Rote Ndao untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian dengan menyediakan dana subsidi pupuk bagi petani sebagai penerima asas manfaat sehingga dapat meringankan beban petani masih mengalami kendala, pasalnya petani mengalami kesulitan untuk mengases pupuk.
Untuk itu, Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida ( KP3 ) Kabupaten Rote Ndao yang terdiri dari Sekretaris Daerah, Drs. Jonas M. Selly, MM, Dandim 1627, Letkol Arh. Bodiono, Kajari Ba’a, Agus S.S.T. Lumban Gaol, SH, MH, Kasatreskrim Polres Rote Ndao, Iptu. Ambru Ichsar dan Kadis Pertanian, Stev Saek pada senin (6/3/17 ) melakukan pertemuan dengan Istadi, SAR-Acount Eksekutif kantor Perwakilan PT Pupuk Kaltim, dan Sadam, Asisten Seles Supervisor PT Petro Kimia Gresik sebagai produsen yang ada di Kantor Perwakilan Pupuk Kaltim Kupang guna mendapatkan penjelasan terkait kelangkaan pupuk.
Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, Drs. Jonas Selly, MM pada kesempatan ini menjelaskan kondisi terkini kaitan dengan langkahnya pupuk di Kabupaten Rote Ndao. “ pada jumat (3/3/17 ) lalu di ruang kerja Wakil Bupati digelar rapat pembahasan masalah kelangkaan pupuk antara Ketua Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida, Melyanus Mandala bersama Forkopimda yang tidak dihadiri oleh pihak distributor yakni Direktur CV. Suara Mas,” kata Sekda Jonas Selly.
Dalam rapat tersebut lanjunya, diketahui permasalahan penyaluran pupuk bersubsidi karena ketidakjelasan ekspediturnya. “Setelah koordinasi via telepon dengan distributor ternyata tidak jelas ekspeditur pengangkut pupuk ke Rote Ndao. Kita hilang informasi. Selain itu penyediaan pupuk tidak tepat waktu,” ungkap Sekda Jonas.
Dikatakan Sekda Jonas, KP3 sebagai pengawas terus didatangi masyarakat dan menanyakan kaitan dengan langkahnya pupuk di Rote Ndao. “Kita kesini karena masyarakat terus bertanya kepada kita, bahkan ada yang sampai melakukan demo karena semua jenis pupuk tidak ada di Rote. Sehingga melalui KP3 ini datang untuk menanyakan langsung masalah kelangkaan tersebut,” kata Jonas Selly.
Sekda Jonas juga menyampaikan terima kasih karena telah mendapatkan informasi terkait dengan siapa sebenarnya ekspeditur pupuk bersubsidi di Rote Ndao. “ Kan selama ini menjadi tidak jelas ekspeditur pengangkut pupuk ke Kabupaten Rote Ndao itu siapa, sehingga kita tidak dapat informasi ketika terdapat kelangkaan ketersediaan pupuk di Rote,” tambahnya.
Senada dengan Sekda Jonas Selly, Dandim 1627 Rote Ndao, Bodiono menegaskan agar pihak Produsen segera meminta ekspediitur untuk melaksanakan kewajibannya mengangkut pupuk ke Rote Ndao. “ Jika tidak maka petani agan mengalami gagal panen, disebabkan pemupukannya yang tidak tepat waktu. Kalau gagal tanam maka akan menimbulkan banyak persoalan lain, masyarakat lapar kita juga turut merasakan dampaknya,” tegas Dandim.
Kajari Rote Ndao, Agus Lumban Gaol meminta agar semua pihak yang terlibat dalam penyediaan pupuk bersubsidi untuk tidak main-main sebab dirinya bisa mengeluarkan sprindik dan akan diketahui jelas duduk persoalan kelangkaan pupuk apalagi sudah menyangkut dengan penderitaan masyarakat petani. “ Saya ingatkan jangan main-main, karena saya cinta kepada masyarakat Rote, sekali lagi tolong jangan main-main, ikut prosedurnya,” tegas Agus.
Sementara itu, Istadi, SAR-Acount Eksekutif kantor Perwakilan PT Pupuk Kaltim, mengatakan pihaknya berkomitmen pupuk tetap tersedia, yang menjadi kendala adalah pihak ekspediitur dengan armadanya yang sedikit.
“ Kalau ekspeditur datang 5 truk sekarangpun kami siap muat, karena kami memang tak ingin pupuk langkah, itu sudah jadi komitmen kami. Terkadang armadanya datang sedangkan buruh di gudang kita sudah pulang ini juga jadi persoalan, tapi dalam waktu tiga hari kedepan kita usahakan kebutuhan sebanyak 1117,5 ton pupuk sudah tiba di Rote ,” jelas Istadi.
Menurut Istadi CV. Tujuh Jaya itu ekspiditur satu-satunya, walaupun sebagai pemenang tender kedua dan Mega Makmur pemenang pertama, namun karena Mega Makmur tidak melaksanakan kewajibannya dan menyatakan tidak mampu maka dia sudah diblack list. “ Dengan sendirinya Tujuh Jaya sebagai ekpeditur,” tambah Istadi.
Sadam, Asisten Seles Supervisor PT Petro Kimia Gresik menjelaskan terkait dengan permintaan agar PT Petro Kimia Gresik membangun gudangnya di Kabupaten Rote Ndao tidak bisa dilaksanakan oleh pihaknya. “ Yang kita pertimbangkan efisiensi sehingga gudangnya tidak dibangun di Rote. Kita juga sudah punya distributor di Rote yang diangkat pada bulan desember lalu yaitu Suara Mas dengan syarat punya gudang penampung,” ujar Sadam.
Kepala Dinas Pertanian, Stev Saek menjelaskan kebutuhan pupuk untuk kondisi sekarang adalah untuk urea sebanyak 442 ton, SP- 36 sebanyak 295 ton, NPK 308,5 sebanyak ton, pupuk organic sebanyak 70 ton dan ZA sebanyak 2 ton. “ Secara keseluruhan kebutuhan sekarang sebanyak 1117, 5 ton untuk semua jenis pupuk. Na kalo hanya dua truk saja yang mengangkut maka bisa sampai satu bulan pun belum selesai,” kata Saek
Diakhir pertemuan ini, disepakati bahwa pihak produsen pupuk bersedia mengangkut pupuk ke Rote dalam jangka waktu 3 ( tiga ) hari untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sebelumnya jumat (3/3/17 ) lalu di ruang kerja Wakil Bupati digelar rapat pembahasan masalah kelangkaan pupuk antara Ketua Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida, Melyanus Mandala bersama Forkopimda yang tidak dihadiri oleh pihak distributor yakni Direktur CV. Suara Mas.
Akibat ketidakhadiran distributor pupuk maka tujuan rapat untuk mendapatkan informasi kaitan dengan kelangkaan pupuk tidak berhasil.
Untuk itu Sekda Rote Ndao, Drs. Jonas M. Selly bersama Dandim 1627/ Rote Ndao, Letkol Arh. Budiono, Kajari Rote Ndao, Agus S.S.T Lumban Gaol, SH, Kasatreskrim Polres Rote Ndao, Iptu. Ambru Ichsar dan Kadis Pertanian, Stev Saek akan melakukan melakukan pertemuan dengan perwakilan produsen pupuk PT Petrokimia Gresik dan PT. Pupuk Kaltim di Kupang untuk mendapatkan penejelasan terkait penyebab keterlambatan distribusi pupuk
Sesuai data dari karyawan distributor CV. Suara Mas, Johan bahwa sejak januari hingga februari 2017 pihaknya telah mengangkut pupuk ke Kabupaten Rote Ndao 900 ton terdiri dari UREA 500 ton, SP-36 300 ton dan NPK 100 ton menggunakan tujuh truk fuso. ( Umum, Humas dan Protokol Setda Kabupaten Rote Ndao )