Dirut LPP RRI M. Rohanuddin bersama Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning, MM meresmikan LPP RRI Rote yang mengudara pada frekwensi 92,5 Mhz, Jumat (6/10/2017) yang terletak di Kompleks Perkantoran Bumi Tii Langga Permai Rote.
Pada kesempatan tersebut Dirut LPP RRI mengatakan bahwa kalau RRI hadir di kota itu hal biasa, tetapi kalau saat ini RRI hadir didaerah pinggiran, itu merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk menunjukan bahwa perjuangan Indonesia itu bukan berada di kota tetapi di pinggiran yang terus mengibarkan bendera Merah Putih, maka sekali RRI mengudara di Rote Ndao tidak akan pernah surut dan tutup.
“Kami tidak akan pernah menutup RRI, sekali diudara tetap diudara yang merupakan filosofi RRI sehingga sekali Rote mengudara di dunia dan setiap orang bisa mempunyai aplikasi RRI Play di handphone agar bisa mendengarkan RRI Rote di luar negeri,” kata Rohanuddin
Dirinya perintahkan kepada kepala RRI Kupang untuk satu bulan lagi RRI Rote sudah bisa mengudara dalam aplikasi RRI Play sehingga dapat mengudara di seluruh dunia dengan nama RRI Rote, maka RRI Rote ini akan menjadi RRI ke-97 yang dapat mengudara di seluruh dunia.
RRI adalah lembaga penyiaran publik yang fungsinya untuk memberikan kecerdasan kepada masyarakat Indonesia. Di perbatasan ada program tapal batas dan di perbatasan Atambua dijaga dua batalion TNI untuk mengamankan negara dan RRI mengimbanginya dengan menghadirkan semua pemancar di Attambua mengudara rata-rata 5 kilo watt yang mampu melewati batas-batas jagaan dari pasukan TNI. Jadi RRI dan TNI bekerja sama untuk Indonesia.
“Maka kehadiran RRI di Rote akan memberikan kecerdasan kepada masyarakat di Rote. Dari Jakarta untuk Rote dan dari Rote untuk Indonesia,” ujarnya.
Dia bangga dengan Rote dan pulau selatan. Yang menarik antara Mianggas dan Filipina dan Rote ke Australia juga ditempuh 4 jam. Rote dengan kebhinekaannya itu ada orang Madura. Ada orang Maluku dan ada orang NTT. Berbeda-beda namun tetap satu.
“Jadi keberagaman dan perbedaan itu indah,” pungkasnya.
Sementara itu Bupati Haning mengatakan bahwa hari ini merupakan hari yang terbaik Tuhan berikan kepada kita sehingga boleh dilakukan peresmian mengudaranya RRI Rote bersuara dari titik terselatan NKRI.
cita-cita luhur perenungan, pergumulan panjang disertai doa dari rakyat, pemerintah didukung oleh DPRD Rote Ndao sehingga kegiatan ini boleh terlaksana.
“selama ini semua orang sudah kenal Rote, tetapi dihadapan Bapak Direktur saat ini, mari kita sama-sama menduniakan Rote Ndao hari ini ke seluruh dunia tanpa batas” kata Bupati Haning
Lebih lanjut Leonar Haning mengatakan bahwa kalau Bapak Direktur setuju Rote Ndao jelajahi dunia maka Bapak Direktur bersama jajarannya jangan ragu, cemas terhadap berapa yang akan ditempatkan di Rote untuk mengelolah operasional dari RRI Rote, tempat ini sudah nyaman bagi mereka karena saat mereka berada di Rote saya jadi bapak untuk mereka.
Bupati Haning juga berpesan, dengan hadirnya RRI di Rote Ndao maka lembaga ini adalah lembaga penyiaran publik, lembaga pelayanan, lembaga sosial sehingga jangan jadikan sebagai lembaga politik dan jangan kotori dengan hal-hal yang berbau partai politik.
“semua boleh menggunakannya, tetapi bersuara kepada masyarakat untuk sebuah pembangunan dan sebuah solusi bagaimana memecahkan masalah” kata Lens Haning.
Diakhir sambutannya Bupati Haning mengatakan bahwa peresmian studio penyiaran RRI ini juga sebagai bagian dari bidang penyiaran dan telekomunikasi sehingga tentunya makin terbuka lagi Rote melalui penyiaran yang bersifat edukatif yang dapat diterima diseluruh pelosok Rote Ndao.
Hadir juga pada kesempatan tersebut Anggota Dewan Pengawas LPP RRI, Fredik Ndolu, Direktur Program dan Produksi LPP RRI, Soleman Yusuf, Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C. Lun, S.Pd, unsur Forkopimda Rote Ndao, Sekretaris Daerah Rote Ndao, Kepala OPD lingkup Pemkab Rote Ndao. (dkisp)