vblrote-sept4

Stunting Terbaik, Dorong Pengembangan Sorgum dan Rumput Laut

Penanganan Stunting yang menempatkan Kabupaten Rote Ndao menempati urutan dua di NTT mendapat apresiasi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Dalam Rapat Kerja bersama para Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Rote Ndao di Auditorium Ti’I Langga, kamis (01/09/22), Gubernur Viktor yang didampingi Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE mengatakan ada potensi lain yang juga harus dikembangkan dan berdampak pada pengendalian angka kemiskinan.

“ Stunting kan sudah bagus. Harus dijaga. Di Rote Ndao ada contoh hasil kerja yang bagus. Yang bagus ini harus terus dilebarkan. Misalnya dengan menurunkan angka kemiskinan. Saya yakin di Rote bagus. Karena itu saya inginkan pertama, kita rapikan data. Kedua kita rumuskan program dengan baik,” tegas Gubernur Viktor.

Data ini, kata Gubernur Viktor, berpengaruh terhadap upaya mengendalikan stunting dan berpengaruh pula terhadap pengendalian inflasi. Dari pengendalian angka kemiskinan kemudian penurunan stunting maka selanjutnya masuk lagi ke inflasi.

“ Masa tomat jadi problem di provinsi NTT. Tadi BPS kirim ke saya tomat problem, cabe problem, ikan problem. Barang-barang ini kita bisa bikin. Kalau ada masalah lapor ke saya,” harap Gubernur.

Dorong Pengembangan Sorgum dan Ramput Laut

Gubernur juga secara khusus mendorong pengembangan Sorgum (Jagung Rote) dan Rumput Laut di Kabupaten Rote Ndao. Apalagi kata Gubernur Viktor, rumput laut Rote Ndao sesuai hasil lab merupakan yang terbaik di dunia dengan kualitas tinggi.

Dalam pengembangan rumput laut ini, lanjut Gubernur, ada investor luar negeri yang diarahkan untuk membangun pabriknya di NTT. Hal ini tentu untuk merubah pola penjualan rumput laut dari barang baku menjadi minimal barang setengah jadi. Bahkan telah Peraturan Gubernur yang melarang rumput laut dijual keluar dalam bentuk bahan baku.

“ Saya minta sepulang dari sini mulai susun baik-baik. Peternakan, pertanian, perikanan kita punya. Untuk rumput laut satu-satunya rumput laut dari Indonesia yang terbaik di dunia adalah dari Rote Ndao. Karena itu saya membuat Pergub untuk melarang rumput laut itu keluar secara bahan baku. Sekarang ada tiga perusahaan besar dari Cina yang masuk ke NTT,” jelas Gubernur Viktor.

Menurutnya, dengan adanya Pergub ke depan pengelolaan rumput bisa persiapkan dengan baik. Termasuk dengan kehadiran pabrik pengolahan rumput laut di NTT yang nantinya berpengaruh pada peningkatan produksi rumput laut.

“ Etos kerja orang Rote bagus. Rote ini penggerak ekonomi. Dimana ada orang Rote disitu ekonomi tumbuh. Rote ini Kabupaten yang bisa bantu gubernur punya muka supaya senyum-senyum sedikit. Sekarang pabriknya datang dan dibangun di Kupang. Karena kita punya rumput laut terbaik. Kita kirim semua data ternyata Rote Ndao punya terbaik. Ini hasil lab bukan saya karang,” jelas Gubernur Viktor.

Demikian juga untuk tanaman Sorgum atau yang popular dengan sebutan Jagung Rote. Dalam pengelolaannya ke depan harus dijual keluar tidak dalam bentuk bahan baku.

“Demikian juga dengan Sorgum. Kita tidak akan jual bahan bakunya. Tapi kita olah menjadi tepung, mie dan lainnya. Jadi kita tidak boleh tertarik lagi jual bahan baku. Kita menuju industri. Karena itu tanamnya harus banyak,” harap Gubernu Viktor.

Untuk itu perlu didukung dengan peralatan mesin tanam dan panen. Hal ini menjadi bahan diskusi Gubernur Viktor dan Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE. Dan di Rote Ndao sendiri peralatan yang dimaksud Gubernur Viktor sudah tersedia. Kehadiran peralatan ini, kata Gubernur Viktor membuat kegiatan tanam dan panen masyarakat menjadi lebih cepat. Sehingga mendukung pengembangan Sorgum.

“ Saya sudah berdiskusi dengan Ibu Bupati untuk mesin panen. Sehingga sawah tadah hujan panen duluan. Agar sehabis panen langsung tanam jagung karena sawahnya masih basah. Jadi tanahnya masih basah karena panen cepat menggunakan mesin. Jadi setelah padi langsung tanam Sorgum (jagung Rote),” jelas Gubernur Viktor.
Ditambahkan Gubernur Viktor, masyarakat biasanya lama pada saat proses panen. sehingga teorinya harus balik yakni panen hanya membutuhkan waktu dua minggu untuk satu hamparan. waktu hujan yang hanya maksimal tiga sampai empat bulan harus dimanfaat dengan baik untuk jumlah masa tanam menjadi dua kali.

“ Dan ini kalau kita kerjakan teorinya dengan baik Saya ingin ke depan kabupaten Rote Ndao jadi Kabupaten pertama yang tanpa orang miskin. Dan saya percaya itu. Kabupaten pertama di NTT yang tidak ada orang miskin adalah Rote Ndao. Saya percaya itu. Mari kita kerja yang terbaik dan sensus nanti itu menentukan kita jujur atau tidak. Sensus nanti bisa didapat hasil yang baik. Kita mendapat informasi dan data yang akurat dalam rangka kita menyelesaikan kemiskinan di NTT,” pinta Gubernur Viktor.(BidKom-DKISP)