Pemerintah melakukan berbagai hal untuk mengurangi dan bahkan mencegah terjadinya bencana di daerah. Pemda Rote Ndao melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Sosialisasi, Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana serta Gladi Kesiapsiagaan kepada 500 peserta dari unsur aparatur pemerintah dan masyarakat, dimulai jumat (21/07/23) yang dipusatkan di Desa Oeseli Kecamatan Rote Barat Daya dan Desa Nemberala Kecamatan Rote Barat.
Dalam laporan panitia penyelenggaran yang ditandatangan Kepala BPBD Kabupaten Rote Ndao Diksel S. Haning,SE, kegiatan ini dilaksanakan untuk mewujudkan sistem evakuasi mandiri pada saat terjadinya bencana alam sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya korban jiwa maupun harta benda. Sehingga sosialisasi dan pelatihan difokuskan pada peningkatan sumber daya manusia aparatur dan masyarakat dalam Upaya pengurangan resiko bencana.
Selain sosialisasi dan pelatihan untuk Pencegahan dan Mitigasi Bencana juga dilakukan Gladi Kesiapsiagaan. Skenario gladi adalah, terjadinya gempa bumi yang menimbulkan tsunami yang dekat dengan aktivitas masyarakat. Terdengar bunyi alarm pertanda terjadi gempa bumi yang berpotensi Tsunami. Selanjutnya masyarakat melakukan evakuasi mandiri mengikuti arah rambu jalur evakuasiyang sudah ditetapkan oleh BPBD.
Sementara Tim Relawan Bencana melakukan pencarian dan evakuasi korban dampak gempa bumi dan tsunami. Tiga narasumber yang hadir yakni Komandan Pangkalan TNI AL Pulau Rote Letkol Marinir Nikodemus Balla,M.Tr, Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Rote Ndao Jarmi Haning,P.hD dan Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD NTT Richard P.L. Pelt,SE. Seluruh rangkain kegiatan diketahui dipandu narasumber dan Pangkalan TNI AL Pulau Rote.
Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE saat membuka kegiatan ini, mengatakan, Pemda Rote Ndao telah menetapkan salah satu sasaran indikator kinerja program bidang kebencanaan tahun 2019-2024 yakni meningkatnya ketangguhan terhadap bencana di daerah. Karena itu, pemda Rote Ndao melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk kesiapsiagaan bencana.
“ Sehingga hari ini pemerintah memberikan pelatihan agar kita mempersiapkan diri dengan baik ketika berhadapan dengan bencana. Dan mari kita juga memamahii peringatan dini yang diberikan kepada kita semua. Supaya kita dapat menekan dampak bencana yang terjadi daerah kita,” himbau Bupati Paulina.
Untuk itu, lanjut Bupati Paulina, pemerintah selalu memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga masyarakat memahami semua larangan dan informasi kebencanaan yang disampaikan serta siapsiaga ketia bencana terjadi.
Sebab salah satu target pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan pelatihan pencegahan dan Mitigasi Bencana serta Gladi Kesiapsiagaan terhadap bencana adalah terwujudnya masyarakat tangguh bencana yang siap menghadapi ketika terjadi bencana.
“ Dan upaya yang dilakukan adalah melalui perencanaan dan pelaksanaan penataan ruang berdasarkan analisis resiko bencana, pengaturan pembangunan infrastruktur dan tata bangunan serta penyelenggaraan bimbingan, pelatihan dan penyuluhan baik secara konvensional maupun modern. Nah ini penting untuk dilakukan,” jelas Bupati Paulina.
Rangkaian acara pembukaan juga diisi penyematan Pita Relawan Bencana oleh Bupati Paulina kepada 4 orang perwakilan peserta yakni Fredik Henuk dari Desa Oebou, Nelisar L. Pah dari Desa Oetefu, Mekiandel Mooy dari Desa Oeseli dan Serli S. Haning dari Desa Huleaman. Diketahui kegiatan berlangsung selama 2 hari dengan peserta berasal dari Kecamatan Rote Barat Daya sebanyak 4 desa dan Rote Barat sebanyak 6 desa.(Bidkom-DKISP)