perkembangan-kemiskinan

Perubahan Kemiskinan di NTT dan Faktor Penentu Kesuksesan Rote Ndao

Perubahan tingkat kemiskinan di Nusa Tenggara Timur (NTT) antara tahun 2011 dan 2023 menunjukkan berbagai perkembangan yang signifikan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) NTT mengungkapkan tren yang bervariasi di berbagai kabupaten. Beberapa kabupaten berhasil menurunkan tingkat kemiskinan mereka, sementara yang lain mengalami peningkatan. Di antara kabupaten yang berhasil, Rote Ndao mencatat keberhasilan signifikan dalam menurunkan kemiskinan. Salah satu faktor kunci keberhasilan ini adalah gerakan berbasis pertanian yang dikenal sebagai “Lakamola Anan Sio.” Mari kita bahas lebih jauh perubahan kemiskinan di NTT berdasarkan data dan analisis dari BPS serta faktor keberhasilan Rote Ndao dalam menurunkan kemiskinan.

Perubahan Tingkat Kemiskinan di NTT

Menurut data BPS NTT, beberapa kabupaten menunjukkan penurunan signifikan dalam tingkat kemiskinan. Sabu Raijua mencatat penurunan terbesar sebesar 11,12 poin persentase, dari 39,49% pada tahun 2011 menjadi 28,37% pada tahun 2023. Rote Ndao juga berhasil menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 3,94 poin persentase, dari 30,99% pada tahun 2011 menjadi 27,05% pada tahun 2023. Di sisi lain, beberapa kabupaten mengalami peningkatan tingkat kemiskinan, seperti Flores Timur yang meningkat sebesar 2,71 poin persentase dari 9,06% pada tahun 2011 menjadi 11,77% pada tahun 2023, dan Ende yang meningkat sebesar 2,49 poin persentase.

Faktor-Faktor Penurunan Kemiskinan di NTT

Penurunan tingkat kemiskinan di beberapa kabupaten di NTT dapat dikaitkan dengan berbagai faktor. Peningkatan infrastruktur, pengembangan pertanian, dan intervensi di bidang pendidikan serta kesehatan memainkan peran penting. Program Dana Desa, misalnya, telah membantu pembangunan infrastruktur penting seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum di daerah pedesaan, yang meningkatkan akses pasar dan mobilitas ekonomi.

Selain itu, program pengembangan pertanian telah meningkatkan teknik bertani dan proyek irigasi, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan pendapatan rumah tangga petani. Inisiatif pendidikan yang meningkatkan pendaftaran sekolah dan kualitas pendidikan, serta program kesehatan yang berfokus pada kesehatan ibu dan anak, gizi, dan akses layanan kesehatan, juga berperan penting dalam mengurangi angka stunting dan tingkat kemiskinan.

Tantangan yang Masih Ada

Meski ada kemajuan, beberapa daerah di NTT masih menghadapi tantangan signifikan dalam menurunkan kemiskinan. Daerah seperti Flores Timur dan Ende mengalami peningkatan tingkat kemiskinan, yang disebabkan oleh tingkat pengangguran yang tinggi, ketergantungan pada sektor pertanian, dan kerentanan terhadap bencana alam seperti kekeringan. Selain itu, kurangnya diversifikasi ekonomi membuat beberapa daerah lebih rentan terhadap fluktuasi ekonomi dan kondisi cuaca yang tidak menentu.

Kebijakan dan Intervensi untuk Pengurangan Kemiskinan

Pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan dan intervensi untuk mengurangi kemiskinan di NTT. Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan (Stranas-PK) mencakup program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), yang memberikan dukungan kepada rumah tangga berpenghasilan rendah. Kolaborasi dengan sektor swasta dan organisasi non-pemerintah juga memainkan peran penting dalam mendukung program-program ini melalui pelatihan keterampilan, pengembangan kewirausahaan, dan peningkatan akses pasar.

Keberhasilan Rote Ndao: Lakamola Anan Sio

Rote Ndao mencatat penurunan kemiskinan yang signifikan sebesar 3,94 poin persentase dari 30,99% pada tahun 2011 menjadi 27,05% pada tahun 2023. Salah satu faktor kunci keberhasilan ini adalah gerakan berbasis pertanian yang dikenal sebagai “Lakamola Anan Sio.” Diperkenalkan sekitar satu dekade yang lalu oleh Bupati Leonard Haning, yang dikenal dengan nama panggilan BaiLe, gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Meskipun Pulau Rote memiliki ukuran geografis yang kecil, “Lakamola Anan Sio” berhasil membuat Rote Ndao menjadi daerah surplus beras. Pada tahun 2022, produksi beras Rote Ndao mencapai 65.757,6 ton, sedangkan konsumsi beras dalam setahun hanya sebesar 16.138 ton. Ini berarti Rote Ndao memiliki kelebihan produksi beras sebesar 49.619,6 ton, yang mencerminkan keberhasilan program ini dalam meningkatkan produktivitas pertanian .

“Lakamola Anan Sio” fokus pada peningkatan teknik bertani, penerapan irigasi, dan pemberian akses ke input pertanian yang diperlukan. Gerakan ini telah membantu petani meningkatkan hasil panen mereka, meningkatkan pendapatan rumah tangga, dan mengurangi ketergantungan pada kondisi cuaca yang tidak menentu. Selain itu, dengan menggalakkan diversifikasi tanaman dan peternakan, program ini telah memberikan sumber pendapatan tambahan bagi keluarga di Rote Ndao.

Keberhasilan inisiatif ini juga didukung oleh pelatihan keterampilan dan penyuluhan pertanian yang dilakukan secara rutin, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam memanfaatkan teknologi pertanian modern. Selain itu, kemitraan dengan sektor swasta dan lembaga pemerintah lainnya telah memperkuat akses pasar bagi produk pertanian lokal, memastikan bahwa petani dapat menjual hasil panen mereka dengan harga yang lebih menguntungkan.

Kesimpulan

Tren kemiskinan di Nusa Tenggara Timur antara tahun 2011 dan 2023 menghadirkan gambaran kompleks tentang kemajuan dan tantangan yang masih ada. Meskipun kabupaten seperti Sabu Raijua telah mencatat peningkatan signifikan, kabupaten lain seperti Flores Timur mengalami kemunduran. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tren ini mencakup pembangunan infrastruktur, produktivitas pertanian, intervensi pendidikan, dan kesehatan. Namun, tantangan seperti pengangguran, faktor lingkungan, dan kerentanan ekonomi terus menghambat kemajuan di beberapa daerah.

Pengurangan kemiskinan yang efektif memerlukan pendekatan multifaset, menggabungkan kebijakan pemerintah, kolaborasi eksternal, dan inisiatif yang digerakkan oleh komunitas. Dengan mengatasi penyebab utama kemiskinan dan menerapkan intervensi yang ditargetkan, adalah mungkin untuk mencapai pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan di seluruh Nusa Tenggara Timur. Upaya berkelanjutan dan strategi inovatif akan sangat penting untuk memastikan bahwa semua kabupaten mendapat manfaat dari kemajuan yang telah dicapai dan tingkat kemiskinan terus menurun di seluruh provinsi.

Referensi:

– Badan Pusat Statistik. (2023). Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi. Diakses dari [BPS](https://www.bps.go.id/…/unemployment-rate-by-province.html)

– Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Timur. (2023). Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota. Diakses dari [BPS NTT](https://ntt.bps.go.id/…/persentase-penduduk-miskin…)

– RRI. (2023). Produksi Padi dan Konsumsi Beras di Kabupaten Rote Ndao per Tahun 2022-2023. Diakses dari [RRI](https://www.rri.co.id/…/produksi-padi-dan-konsumsi…)

nelayan go online2

Pelatihan Nelayan Go Digital Permudah Deteksi Area Tangkapan, Cuaca dan Penggunaan BBM

Nelayan di Kabupaten Rote Ndao akan semakin dipermudah dalam meningkatkan produktiftasnya pasca penerapan program Nelayan Go Digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menggemakan program berbasis aplikasi digital, Nelayan Go Digital. Dukungan Pemda Rote Ndao untuk pelaksanaan Nelayan Go Digital di daerah dinilai sangat baik oleh Tim Tranformasi Digital Sektor Pertanian, Maritim dan Losgistik Kementerian Kominfo.

Penggunaan aplikasi ini akan memudahkan nelayan untuk mendeteksi lokasi penangkapan ikan, mengetahui kondisi cuaca disekitar lokasi dan memberikan informasi nilai ekonomis pada setiap hasil tangkapan. Sehingga merubah pola kerja nelayan dari ‘mencari ikan’ menjadi ‘menangkap ikan’.

Untuk itu Kementerian Kominfo bersama Pemda Rote Ndao menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Adopsi Teknologi Digital bertajuk Implementasi Teknologi Digital Teknik Penangkapan Ikan dan Perkiraan BBM Serta Pemanfaatan Sistem Rantai Dingin pada Perikanan Tangkap, kamis (12/10/2023). Menghadirkan setidaknya 100 orang nelayan.

Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Tim Tranformasi Digital Sektor Pertanian, Maritim dan Losgistik Kementerian Kominfo Dikki Rukmana, Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Rote Ndao Armis Saek,ST, Kepala Dinas Kominfostaper Pauwil J. J. Nggili,S.Sos, M.Si yang diwakili Sekretaris Dinas Arison Tomansui, SH dan Kepala Dinas Perikanan Jusuf B. Messakh,S.Pd.

Dikki Rukmana, Ketua Tim Tranformasi Digital Periakanan, Pertanian Kementerian Kominfo menjelaskan program Nelayan Go Digital memberikan manfaat bagi nelayan. Pihaknya mengapresiasi dukungan Pemda Rote Ndao dalam implementasi program Nelayan Go Digital ini. Apalagi, sebutnya, kabupaten Rote Ndao termasuk dalam kawasan prioritas strategis untuk sekktor kelautan dan perikanan. Sebagai rencana strategis sampai tahun 2024 mendatang.

“ Kami sangat senang dukungan dari pemerintah kabupaten Rote Ndao. Itu yang kami harapkan Adapun target kami sudah teragendakan dalam rencana strategis kami dan sampai tahun 2024 nanti kami sudah ditentukan harus masuk dikawasan mana saja. Dan Kabupaten Rote Ndao termasuk dalam kawasan prioritas strategis untuk sektor kelautan dan perikanan terpadu,” ucapnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Rote Ndao Armis Saek,ST (kedua dari kiri, memegang mike) bersama Ketua Tim Tranformasi Digital Sektor Pertanian, Maritim dan Losgistik Kementerian Kominfo Dikki Rukmana (tengah), Kepala Dinas Perikanan Jusup B. Messakh,S.Pd dan Sekretaris Dinas Kominfostaper Arison Tomasui,SH (paling kanan) saat pembukaan Pelatihan Implementasi Teknologi Digital Teknik Penangkapan Ikan dan Perkiraan BBM Serta Pemanfaatan Sistem Rantai Dingin pada Perikanan Tangkap, kamis (12/10/2023) di Aula Hotel Ricky - Ba'a.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Rote Ndao Armis Saek,ST (kedua dari kiri, memegang mike) bersama Ketua Tim Tranformasi Digital Sektor Pertanian, Maritim dan Losgistik Kementerian Kominfo Dikki Rukmana (tengah), Kepala Dinas Perikanan Jusup B. Messakh,S.Pd dan Sekretaris Dinas Kominfostaper Arison Tomasui,SH (paling kanan) saat pembukaan Pelatihan Implementasi Teknologi Digital Teknik Penangkapan Ikan dan Perkiraan BBM Serta Pemanfaatan Sistem Rantai Dingin pada Perikanan Tangkap, kamis (12/10/2023) di Aula Hotel Ricky – Ba’a.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Rote Ndao Armis Saek,ST mengatakan berbagai kebijakan baik pemerintah pusat maupun  pemda Rote Ndao telah dilakukan untuk optimalisasi pembangunan kelautan dan perikanan di Kabupaten Rote Ndao.

Meski demikian, sejumlah permasalahan juga dihadapai diantaranya keterbatasan sarana penangkapan serta penerapan teknologi digital dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan. Karena itu, ungkap Armis, lewat kegiatan seperti ini diharapkan terjadi adopsi teknologi digital perikanan tangkap yang berdampak meningkatnya produktifitas dan nilai tambah bagi nelayan di Kabupaten Rote Ndao.

“ Dengan adanya kegiatan Implementasi Adopsi Teknologi Digital Perikanan Tangkap diharapkan memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan produktifitas hasil tangkapan dan adanya nilai tambah bagi nelayan di Kabupaten Rote Ndao,” ungkap Asisten II Armis Saek.

Dalam video tayang oleh Tim Tranformasi Digital Periakanan, Pertanian Kementerian Kominfo diketahui sejumlah manfaat program digitalisasi sektor perikanan lewat Aplikasi Nelayan Go Digital. Yakni mengetahui titik lokasi penangkapan ikan, mengukur penggunaan bahan bakar yang tepat, memprediksi cuaca dan gelombang, membantu mengolah hasil tangkapan serta nelayan yang dapat memasarkan produknya pada marketplace yang tersedia.

Lewat penerapan program ini sejumlah permasalahan seperti hasil tangkapan yang sedikit, tidak mengetahui lokasi yang tepat untuk penangkapan ikan, tidak bisa memprediksi pemakaian bahan bakar serta tidak mengetahui informasi cuaca dilokasi sekitar penangkapan ikan dapat teratasi.*(Bidkom-DKISP RN)

humanitarian1

Kabupaten Rote Ndao Dianugerahi Humanitarian Awards 2023

Kabupaten Rote Ndao dianugerahi Humanitarian Awards 2023 atas kontribusi dan komitmen dalam penanganan stunting. Humanitarian Awards 2023 digelar di Jakarta pada 5 oktober 2023 lalu oleh Yayasan Seribu Cita Bangsa (The 1000 Days Fund). Penghargaan diberikan kepada pihak lintas sektor yang telah memberikan kontribusi dan komitmennya dalam pemberantasan stunting di Indonesia.

Tahun 2023 sebanyak 25 pihak penerima Humanitarian Awards 2023 untuk 3 kategori yakni Kategori Pemerintah, Kategori Komunitas dan Kategori Koorporasi. Di Kategori Pemerintah,  penerima Humanitarian Awards 2023 yakni Dirjen Kesmas Kementerian Kesehatan RI, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Pemda Rote Ndao dan Pemda Manggarai Barat.

Penyerahan penghargaan Humanitarian Awards 2023 diterima langsung Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE,M.Si selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rote Ndao. Wabup Stef tampak mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna coklat.

COO 1000 Days Fund dr. Rindang Asmara, MPH saat malam penganugerahaan Humanitarian Awards 2023 mengatakan penurunan angka stunting di Indonesia telah mencapai angka 21,6% pada tahun 2022 dari target nasional 14% pada 2024. Dan terlepas dari stunting sebagai agenda nasional, isu ini membutuhkan kolaborasi multipihak dari pemerintah, swasta, komunitas, dan individu.

Oleh karena itu, organisasi non-profit 1000 Days Fund yang berfokus pada pencegahan stunting ini memberikan penghargaan melalui Humanitarian Awards 2023 kepada 25 pihak lintas sektor yang telah memberikan kontribusi dan komitmennya dalam pemberantasan stunting di Indonesia.

“Kami percaya bahwa kunci kesuksesan datang dari dukungan penuh setiap lapisan masyarakat dan pemerintah dalam mengimplementasikan program peningkatan literasi Kesehatan,” ungkapnya.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE,M.Si saat menerima Penghargaan Humanitarian Awards 2023 yang diselenggarakan Yayasan Seribu Cita Bangsa (The 1000 Days Fund) di Jakarta, tanggal 5 Oktober 2023. Humanitarian Awards 2023 diberikan kepada pihak lintas sektor yang telah memberikan kontribusi dan komitmennya dalam pemberantasan stunting di Indonesia. (Foto oleh 1000 Days Fund).
Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE,M.Si saat menerima Penghargaan Humanitarian Awards 2023 yang diselenggarakan Yayasan Seribu Cita Bangsa (The 1000 Days Fund) di Jakarta, tanggal 5 Oktober 2023. Humanitarian Awards 2023 diberikan kepada pihak lintas sektor yang telah memberikan kontribusi dan komitmennya dalam pemberantasan stunting di Indonesia. (Foto oleh 1000 Days Fund).

Lewat Humanitarian Awards 2023 ini, lanjut dr. Rindang Asmara, pihaknya ingin memberikan apresiasi sekaligus mengajak lebih banyak pihak untuk berkolaborasi dalam Upaya menekan angka stunting di Indonesia. Sebab perlu gerak Bersama untuk memastikan penanganan stunting berjalan maksimal.

“ Kami tidak dapat bergerak sendiri untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan edukasi yang memadai tentang apa itu stunting dan bagaimana cara mencegahnya. Melalui penghargaan ini, kami ingin mengapresiasi serta mengajak lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam upaya menekan angka stunting di Indonesia,” pinta dr. Rindang Asmara.

Melalui Humanitarian Awards 2023 ini, dr. Rindang Asmara, Yayasan Seribu Cita Bangsa (1000 Days Fund) berharap semakin banyak pihak baik dari individu, pemerintah, maupun pihak swasta yang terlibat dalam upaya pencegahan stunting, termasuk dalam mengadvokasi peranan kader Posyandu.

Berikut daftar lengkap penerima Humanitarian Awards 2023 dirilis 1000 Days Fund. Kategori Pemerintah: Dirjen Kesmas Kemenkes RI, BKKBN, Penasihat Kebijakan Yanuar Nugroho, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Puskesmas Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat. Kategori Komunitas: Amardeep Fabrics, Ishk Tolaram, dr. Tan Shot Yen, Bidan Resi Febriana, Andovi Da Lopez, Donna Agnesia, Bidan Fifi Sumanti, Arief Aziz, Indorelawan, dr. Dian Pratiwi Mahardhika, Bali Florist. Kategori Korporasi: PriceWaterhouseCoopers Indonesia, SwissCham, Roche Indonesia, Adaro Indonesia, PT. Kawan Sehat Indonesia, Kitabisa, Kimberly Clark-Softex, KADIN.*(Bidkom-DKISP/1000 Days Fund)

Kepala Dinas Kominfo Prov. NTT Frederik C.P. Koenunu,ST,M.H (ketiga dari kanan), Kepala Dinas Kominfostaper Kab. Rote Ndao Pauwil J. J. Nggili,S.Sos,M.Si (kemeja biru kedua dari kiri) foto bersama diselah kegiatan Desk terkait Infrastruktur TIK dan Layanan E-Government Tingkat Provinsi NTT tahun 2023, jumat (06/10/2023). (Foto Diskominfo Prov. NTT).

22 Kabupaten/Kota Ikuti Desk Infrastruktur TIK dan Layanan E-Government Tingkat Provinsi

22 Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT mengikuti gelaran Desk terkait Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Layanan E-Government Tingkat Provinsi. Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT ini guna mendukung penyelenggaraan pemerintahan bidang komunikasi dan informatika di NTT.

Dinas Kominfo Provinsi NTT diketahui menggelar Desk terkait Infrastruktur TIK dan Layanan E-Government tingkat Provinsi NTT tahun 2023 melibatkan 22 Kabupaten/Kota. Kegiatan ini dihadiri para Kepala Dinas Kominfo Kabupaten/Kota se-NTT dan dilaksanakan selama dua hari tanggal 5 dan 6 Oktober 2023 di Kupang.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfostaper) Kabupaten Rote Ndao Pauwil J. J. Nggili,S.Sos,M.Si hadir bersama 21 Kepala Dinas Kominfo Kabupaten/Kota se-NTT.

Kegiatan ini menyajikan sejumlah agenda penting terkait penyelenggaraan Desk Infrastruktur TIK dan Layanan E-Government di NTT. Agenda dalam Desk ini tersaji antara lain, Pendataan Blank Spot Area, Usulan Penyediaan Internet, Laporan Perkembangan Pembangunan BTS Tahun 2021/2022, Pengumpulan Data Hasil TAUVAL, Penilaian Index SPBE Kab/Kota Tahun 2022 dan Hasil Penilaian Mandiri Evaluasi SPBE Tahun 2023.

Diharapkan penyelenggaraan Desk ini memberikan manfaat bagi pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi serta tata kelola E-Government di daerah. Diketahui, Kabupaten Rote Ndao sendiri punya raport baik dalam implementasi E-Government khususnya pada penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Tahun 2022, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi RI merilis hasil evaluasi Index SPBE sebagaimana dalam Kepmen Nomor 108 Tahun 2023 Tentang Hasil Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pemerintah Daerah Tahun 2022. Index SPBE Kabupaten Rote Ndao mencapai nilai 2,48.

Hasil ini menempatkan Kabupaten Rote Ndao diurutan ketiga terbaik Index SPBE di Provinsi NTT. Kala itu, dari aspek peningkatan pertumbuhan indeks SPBE, Kabupaten Rote Ndao menjadi daerah dengan pertumbuhan yang paling tinggi hingga angka 1.48.*(Bidkom-DKISP RN)