Dinas Kesehatan (Dinkes) Propinsi NTT menggelar pertemuan advokasi penurunan masalah gizi dengan lintas sektor di 5 kabupaten fokus Kabupaten Rote Ndao, Jumat (11/05/2018).
Kegiatan ini dilaksanakan di Cafe Sharon, Kecamatan Lobalain, Kab Rote Ndao yang diikuti oleh Kepala Puskesmas, Camat, dan lintas sektor, serta di hadiri oleh 30 orang peserta.
Acara ini di buka dengan laporan panitia mengenai masalah gizi pada balita masih menjadi masalah besar di Indonesia yang harus mendapat penanganan yang serius prevelensi stunting di provinsi NTT berdasarkan hasil pemantauan gizi tahun 2016 pada balita 0-59 bulan sebanyak 38,7%, dan meningkat menjadi 40,3%, pada tahun 2017 artinya bahwa tahun 2016 dari 100 anak balita di provinsi NTT 40 anak mengalami stunting atau kondisi pertumbuhan terhambat dimana kondisi ini sangat membutuhan perhatian dalam membutuhkan program dan upaya yang seharusnya dilakukan serta di dukung oleh pendanaan untuk menurunkan atau menekan angka tersebut.
Lima kabupaten/kota yang termasuk stunting atau kondisi pertumbuhan terlambat tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada balita yakni Kabupaten TTS sebanyak 57,3 %, Kabupaten Rote Ndao 46,7%, Kabupaten Ngada 46,4 %, Kabupaten Kupang 45,4% dan Kota Kupang 38,2%.
Tujuan di adakan acara advokasi penurunan masalah gizi di Kabupaten Rote Ndao ini adalah tersampaikan informasi tentang masalah gizi kepada lintas sektor dan lintas program terkait 5 kabupatan dan di perolehnya dukungan dari lintas sektor dan lintas program terkait bentuk upaya -upaya serta pendanaan untuk masalah gizi di 5 kabupaten. (dina/diskominfo)