Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C. Lun pada Peluncuran program Pembangunan Ekonomi Inklusif Berkelanjutan ( PEIB ) di auditorium Tii Langga Permai, rabu ( 19/9/18) menyatakan menyambut baik program dimaksud yang berfokus pada pembangunan ekonomi inklusif lokal. ” Pemerintah menyambut baik program ini, apalagi program ini didukung oleh Uni Eropa dan Handicap Internasional, CIS Timor serta mitra lokal di Rote Ndao. Kita berharap program yang akan dilaksanakan dapat memperkuat kapasitas masyarakat dan memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat rentan termasuk perempuan dan penyandang disabilitas agar terlibat aktif dalam proses pembangunan,” kata Lun.
Wabup lalu meminta OPD terkait dapat bersinergi dengan Handicap Internasional dan CIS Timor serta mitra lokal lainnya agar berpartisipasi aktif mendukung program ini selama 3 tahun kedepan sehingga diakhir program nanti ada perubahan yang terjadi dan dirasakan oleh masyarakat penerima manfaat,” harap Lun.
” Susun dan rencanakan implementasi program secara baik sehingga tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan program sejenis yang selama ini sudah dilakukan pemerintah,, agar tiga tahun nanti ada perubahan kearah lebih baik bagi penerima manfaat program ini,” tegas Wabup Lun.
Sementara itu Regional Operasional Coordinator Handicap Internasional, Bryan Andrew Marsalls menjelaskan Handicap Internasional ( HI ) adalah organisasi bantuan independen yang bekerja dalam situasi kemiskinan dan eksklusi, konflik dan bencana. Organisai ini didirikan di Lyon Prancis pada tahun 1982. Dan pada tahun 2015 terbentuk federasi HI yang beranggotakan 8 asosiasi Nasional dan menjalankan kegiatan kemanusiaan di 56 Negara.
Lebih lanjut dia menjelaskan HI mulai bekerja di Indonesia sejak tahun 2005 setelah ada MoU dengan Kementetian Sosial setelah Tsunami Samudara Hindia .” HI beroperasi di Indonesia atas dasar MoU dengan Kementerian Sosial RI dan kami terus membangun hubungan yang erat, berkolaborasi dalam program’ program pembangunan dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis hak, menangani orang- orang yang paling berisiko termasuk penyandang disabilitas,” jelas Bryan.
Menurutnya tujuan program ini untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui partisipasi organisasi masyarakat dalam pembangunan daerah yang inklusif dan merata.
Diujung acara tersebut dilakukan penyerahan bantuan sembako bagi tiga orang penyandang disabilitas berupa 1 karung beras, 1 kilo gula dan 1 dos susu.
Turut hadir program manager BISEG HI- Kupabg, Yohanes Bela, Direktur CIS Timor, Haris Oematan, Pimpinan OPD dan undangan lainnya. ( UMUM, HUMAS DAN PROTOKOL RN )