bkppn01

BKKPN Gelar FGD Bahas Hoholok/Papadak di Nggodimeda

Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, menggelar Focus Group Discusion (FGD) terkait penerapan Papadak/Haholok dalam TNP Laut Sawu Kabupaten Rote Ndao, Senin (6/11/2017) di kantor desa Nggodimeda, kecamatan Rote Tengah, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan tersebut dihadiri para Manaholo di wilayah desa Siomeda dan Nggodimeda Nusak Termanu, mewakili BKKPN Kupang Alexander Tanody, Ketua Forum Adat Kabupaten Rote Ndao John B Ndolu, Ketua Forum Adat Kecamatan Rote Tengah Martinus Pelapolin dan Kepala Desa Nggodimeda Yefta Lian.

Dalam kesempatan itu, Alexander Tanody mengatakan kabupaten Rote Ndao banyak di apresiasi dari sejumlah wilayah di NTT bahkan Nasional terkait Haholok/Papadak (larangan) untuk tidak melakukan kerusakan pada wilayah laut dan pesisir itu antara lain penebangan mangrove, pengeboman ikan, penangkapan penyu yang dilindungi, serta penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau.

Oleh karena itu pihak BKKPN kembali mengunjungi Nusak Termanu untuk menggali ide dan penguatan, mana yang kita teruskan ke Pemerintah Daerah, BKKPN dan lembaga lain yang berkompeten, dengan rumusan-rumusan permasalahan.

Sementara itu, Ketua Forum Adat Kabupaten Rote Ndao, John B Ndolu mengatakan Papadak sudah ada sejak zaman dahulu dan perintis juga dari nenek moyang orang Nusak Termanu.

Ia mengakui jabatan Maneholo (pengawas) di laut adalah jabatan sosial yang tidak ada gaji, oleh karena itu dirinya berharap agar kepala desa Nggodimeda mewakili pemerintah Kab. Rote Ndao mengusulkan kepada pemerintah daerah agar daerah yang memiliki Manahelo dapat diberikan intensif atau ada program pemberdayaan agar sambil melaksanakan tugasnya juga bekerja untuk keluarganya.

Lanjutnya, pemerintah juga harus tegas terhadap orang yang melanggar aturan adat, misalnya masih adanya laporan bahwa masih ada pihak-pihak tertentu yang merusak habitat laut dengan cara bom ikan, dan kebanyakan orang di luar Nusak Termanu.

Ndolu juga berharap agar para Manahelo tetap menerapkan aturan adat demi kelangsungan habitat, baik habitat laut dan juga alam sekitarnya.

Koordinator Manaholo Kec. Rote Tenggah Martinus Pelopolin mengatakan selama ini Manaholo masih terbatas dengan mengunakan alat seadanya. Lanjut Martinus, warga di Nusa Termanu tidak melakukan pengusakan laut, selama ini warga pendatang dari luar yang melanggar aturan adat seperti mengunakan potas atau racun saat mencari ikan, dan warga nelayan dari luar Nusak Termanu yang mengunakan bahan peledak saat melaut di perairan Nusak Termanu.

Peneliti sekaligus mewakili dinas Dinas Perikanan Provinsi NTT, Rusly mengatakan selama melaksanakan observasi selama dua hari diwilayah Nusak Termanu untuk mengetahui respon terhadap penerapan Hoholok Papadak. Banyak masyarakat juga terlibat dalam penangkaran penyu sejak penerapan Hoholok/Papadak semua masyarakat respon dan mendukung, sementara itu untuk tambang pasir  banyak yang tidak respon bahkan minta agar dinas pertambangan Provinsi NTT meninjau kembali ijin tambang, karena banyak perubahan alam sejak adanya tambang pasir.

Rusly mengatakan, habitat penyu rusak antara lain karena melakukan penambangan pasir secara ilegal di lokasi penyu biasa bertelur. “dengan adanya tambang pasir akan punah habitat penyu atau tukik, pasalnya tukik merupakan binatang yang pintar walau lambat dalam berjalan, tetapi cerdas,” Jelasnya.

Penyu berkembang biak karena ada perlindungan dan penangkaran.

“awal dirinya dilahirkan dimana, saat dewasa dan ingin bertelur ia akan kembali ke lokasi yang sama, karena punya indra rekaman yang tinggi. Sehingga dikwatirkan kalau lokasinya tergusur atau rusak dengan sendiri akan punah,” Katanya.

Sementara itu, kepala desa Nggodimeda Yefta Lian mengatakan mengenai insentif dan pemberdayaan untuk para Manaholo pihaknya akan melaporkan kepada pemerintah daerah agar ada program pemberdayaan demi peningkatan para Manaholo, sedangkan mengenai tambang pasir pihaknya akan menyurati pihak terkait termasuk Manaholo dan pemerintah dan masyarakat penambang untuk mengkaji kembali.

Masih menurut Yefta pihaknya memberikan apresisi kepada Manaholo yang bekerja sukarela sebagai Manaholo sejak tahun 2014, penangkaran penyu di pantai Kola juga  dikelola atas rasa kepedulian bahwa penyu merupakan satwa yang dilindungi hingga saat ini sudah mencapai 2 ribuan tukik. (*/r02)

kebaktian-syukur-hut-gmit-70-021017-1

Ibadah Syukur HUT GMIT ke-70 Teritori Rote Ndao: GMIT Harus Perbaharui Semangat dan Komitmen

Memperingati HUT Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) ke-70 dan Reformasi Gereja Ke-500, Warga Rote Ndao melakukan ibadah syukur oikumene di Auditorium Ti’i Langga, Kamis (2/11/2017) sore.

Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning,MM, Wakil Bupati, Jonas C. Lun,S.Pd,  sekretaris majelis Sinode GMIT, Pdt. Yusuf Nakmofa,M.Th, kepala Depag Rote Ndao, Dandim 1627 Rote Ndao, Sekretaris Daerah, Drs. Jonas Selly, MM, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta diikuti oleh warga jemaat teritori Rote Ndao.

Pendeta Prof. Dr. Samuel Hakh sebagai pembicara firman mengatakan bahwa perlu ada pembaharuan dan komitmen dari seluruh pelayan dan warga jemaat untuk memperbaharui iman dan spiritualitas

 “setiap hari minggu kita beribadah mengaku iman kita, mengaku sebagai orang kristen, tetapi kalau pengakuan iman yang diungkapkan didalam gereja tidak sesuai dengan tindakan kita diluar maka itu adalah iman yang mati” jelas Pdt. Samuel Hakh

Lebih lanjut Prof. Samuel mengungkapkan bahwa GMIT perlu membaharui semangat dan komitmen para pelayannya karena kita tidak bisa sangkali masih ada juga pelayan yang bekerja tidak dengan sungguh-sungguh.

“kita sebagai pelayan harus mewarisi semangat para pekabar injil yang 70 tahun yang lalu atau 80 tahun yang lalu sebelum GMIT berdiri sendiri, mereka datang dengan  komitmen yang kuat, dengan semangat yang berapi-api” kata Prof. Samuel.

Ia berharap, wilayah Rote Ndao menjadi teladan bagi iman Kristen karena awal mula pemberitaan firman di NTT mulai dari  pulau Rote yaitu di Fiulain baru menyebar ke daerah lain di NTT hingga ke Sulawesi.

“GMIT masuk sebagai keluarga terbesar dari persatuan Gereja di Indonesia, oleh karena itu perlu semangat pelayanan,” tambah Pdt. Samuel.

Sementara itu Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning, MM dalam sambutannya seusai kebaktian syukuran HUT GMIT ke-70 dan Reformasi Gereja ke-500 ini mengatakan bahwa sudah 70 tahun GMIT berdiri tetapi kalau kita ikuti tema-tema perayaan Natal di GMIT dari tahun ke tahun baru dua tahun lalu GMIT punya keberanian mengangkat tema “Yesus Kristus adalah Tuhan” dan itu adalah tugas para pelayan dan kita semua untuk menyatakannya secara benar dan tetap.

Lanjut Bupati, dalam kebersamaan pemerintah dan gereja dimana pemerintah membangun masyarakat dan menanggung jemaat yang semula masyarakat dan jemaat komponennya adalah homogen tetapi sekarang pertumbuhan presentase makin meningkat dan bergerak menuju heterogen dengan presentase terbaca penduduk agama Kristen Protestan mencapai 95%, Islam mencapai 2,5%,  Kristen Katholik 2% dan sisanya adalah yang lain-lain.

“ini menunjukan bahwa dalam menyabarkan Kasih itu, di daerah ini telah terjadi penistaan terhadap agama Kristen oleh saudara kita muslim, tetapi karena  Kasih yang diajarkan oleh Tuhan itulah peristiwa itu tidak sampai ke Pengadilan dan diselesaikan dengan nilai-nilai peradaban budaya kita sendiri dan kita memaafkan mereka karena mereka tidak tau apa yang mereka perbuat, akhirnya hukumpun berhenti dan kita tetap hidup  berdampingan seperti 1 ibu dan 1 bapak” kata Bupati Haning.

Bupati juga mengharapkan kiranya di hari ulang tahun GMIT ke-70 dan Reformasi Gereja Protestan ke-500 ini kita jadikan sebagai momentum kasih dimana kita boleh berbeda tetapi jangan pernah dibeda-bedakan.

Pada kesempatan itu juga dibagikan piala dan hadih kepada para juara lomba paduan suara, lomba nyanyi solo dewasa dan remaja dalam kegiatan perayaan HUT GMIT ke-70 dan Reformasi Gereja Protestan ke-500.dkisp

 

lh-1117

Bupati Haning: 2018 Pemekaran Kecamatan, Kesra Naik 50 persen

Setda,– Untuk meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik serta peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka pada tahun 2018 Pemerintah Daerah kabupaten Rote Ndao akan melakukan pemekaran 4 kecamatan baru lepas dari kecamatan induk. Empat kecamatan tersebut adalah kecamatan Lobalain, kecamatan Pantai Baru, kecamatan Rote Barat Laut dan kecamatan Rote Barat Daya. Demi mendukung kelancaran rencana pemekaran kecamatan tersebut, Pemerintah mengalokasikan dana didalam anggaran induk 2018.

“Sebelum berakhir masa jabatan saya, saya berharap empat kecamatan baru sudah terbentuk  dan itu akan menjadi hadiah bagi masyarakat Rote Ndao,” ungkap Bupati Leonard Haning saat memberikan arahan kepada ASN lingkup Pemkab Rote Ndao senin ( 30/10) lalu.

Selain pemekaran empat kecamatan, Bupati  juga akan menaikkan dana kesejahteraan bagi aparatur sipil negara ( ASN ) Rote Ndao ditahun 2018 minimal  50 persen dari yang diterima tahun 2017. “ itu dihitung berdasarkan golongan,” tambah Haning.

Kenaikan dana kesra terangnya dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja kerja ASN agar lebih optimal  dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat. “ Tetap semangat bekerja, layanai masyarakat dengan tulus, iklas dan tuntas, tahun depan kesra saya akan naikkan 50 persen,” kata Bupati dua periode ini.

Selain dua hal tersebut Bupati tak lupa mengingatkan ASN agar tetap menjaga netralitas selama tahapan pemilu Kepala Daerah kabupaten Rote Ndao berlangsung.  “ tahun 2018 adalah tahun politik karena ada pilkada serentak kepala daerah, ada pemilu legislative  dan pemilihan presiden, ASN mesti Netral tapi bukan pasif.  Tentukan pilihan  pada pilihan yang tepat, dengar program yang dijual yang dibutuhkan oleh rakyat,” pesan Haning.

Bupati juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan ke pulau Rote di bulan desember mendatang. “ Saat rapat bersama dengan Bupati dan Walikota seluruh Indonesia baru-baru ini, saya bilang  saya Bupati Rote Ndao dari titik  terselatan NKRI. Kapan pak Presiden datang ke pulau Rote?. Lalu bapak  Presiden menyampaikan setelah  peletakan batu pertama pembangunan bendungan Temef bulan desember tahun 2017 ini  beliau akan ke Rote Ndao,” jelas Haning  ( Umum, Humas dan Protokol Setda Kabupaten Rote Ndao )

perinagatan-sumpah-pemuda-281017

Momentum Sumpah Pemuda, Hindari Sifat Ego dan Jaga Kebhinekaan

Momentum Hari Sumpah Pemuda mengingatkan generasi muda agar terus melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan serta harus berani melawan sifat ego kesukuan, keagamaan dan kedaerahan tapi harus lebih mengedepankan persatuan dengan menjaga kebhinekaan.

“Kita harus berani melawan segala bentuk upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, melawan ego kesukuan, keagamaan dan lainnya,” kata Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C. Lun,S.Pd ketika menjadi Pembina Upacara Hari Sumpah Pemuda di Halaman Kantor Pemkab Rote Ndao, Sabtu (28/10/2017).

Membacakan sambutan Menpora  Imam Nachrawi,  Wabup Jonas Lun mengatakan  persatuan Indonesia merupakan salah satu hal yang sangat utama dan segalanya. Selain itu juga, persatuan dan kesatuan diatas keagamaan, kesukuan, kedaerahan dan golongan.

“Mari kita kukuhkan persatuan dan kesatuan Indonesia serta stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan, sudah saatnya kita melangkah pada tujuan yang lebih besar yaitu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan kita patut bersyukur dan berterima kasih juga kepada Presiden Joko Widodo yang terus menggiatkan pembangunan di segala bidang untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Kedepan diharapkan pemuda dapat meningkatkan pelayanan kepemudaan bekerjasama dengan pemerintah daerah dan sektor swasta bergotong royong melanjutkan api Sumpah Pemuda 1928.

“Bangkitkan dan gelorakan semangat kepemudaan, bergotong royong dan bergandeng tangan untuk kemajuan Indonesia,” imbuhnya.

Saatnya kita berani bersatu untuk kemajuan dan kejayaan Indonesia.

Selain itu seusai upacara ketua KNPI Rote Ndao, Denison Mooy,ST mengatakan bahwa pemuda wajib membangun spirit kepemudaan secara utuh untuk menjaga Indonesia dari pagar terselatan NKRI dari segala macam ancaman radikalisme dan terutama adalah menjunjung tinggi semangat berjuang untuk membangun potensi pemuda dalam membanun daerah dari segala aspek dalam tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Lebih lanjut Mooy bahwa dalam memperingati hari Sumpah Pemuda tahun ini KNPI Rote Ndao mengadalam beberapa kegiatan diantaranya adalah  perlombaan catur dan lomba lari 10 km.

Upacara Hari Sumpah Pemuda diikuti unsur Forkopimda Rote Ndao, Sekretaris Daerah, Pimpinan OPD, KNPI Rote Ndao, para ASN Lingkup Pemkab Rote Ndao, para pelajar tingkat SD,SMP dan SMA di sekitar kota Baa dan juga perguruan tinggi.(dkisp)

selancar-24101702

Lomba Selancar Rote Open 2017 di Buka

 

Lomba Selancar Rote Open 2017 di Pantai Bo’a, kecamatan Rote Barat, Rote Ndao resmi dibuka oleh wakil bupati Rote Ndao Jonas C Lun, mewakili Bupati Rote Ndao Leonard Haning, Kamis (26/10/2017).

Wakil Bupati Rote Ndao Jonas C Lun mengatakan, daya tarik dan keunikan yang dimiliki Pantai Bo’a menjadi lokomotif untuk obyek wisata lain di Rote Ndao.

Lanjut Lun, selain untuk mendorong geliat olahraga selancar, ajang yang telah digelar rutin itu juga merupakan sarana promosi pariwisata kabupaten Rote Ndao.

Menurutnya, potensi wisata di Rote Ndao sangat banyak dan belum digarap maksimal. Ada 37 potensi wisata di Rote Ndao oleh karena itu pemerintah dengan swasta dan seluruh elemen masyarakat harus bergandengan tangan untuk terus mempromosikan obyek wisata yang dimiliki Rote Ndao.

“potensi ini harus terus dikembangkan, sektor pariwisata perlu mendapatkan perhatian serius. Kegiatan ini perlu terus didorong, baik di level lokal, nasional maupun internasional,” Jelas Lun.

Lomba Selancar Rote Open 2017 ini berlangsung selama tiga hari, sejak 26 hingga 28 Oktober 2017 dan diikuti oleh 35 peserta. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan PT Swara Gangsing.

Ketua Pelaksana Lina Manafe mengatakan digelarnya selancar ini untuk meningkatkan promosi dengan event selancar, baik mancanegara maupun domistik untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah.

“ini juga untuk meningkatkan ketrampilan dan ketangkasan berselancar bagi peselancar lokal di daerah ini,” Jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rote Ndao, Melkias R. Rumlaklak mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kompetisi Rote Open 2017 ini selain sebagai ajang promosi sekaligus pembuktian bahwa Kabupaten Rote Ndao layak untuk dijadikan venue cabang olahraga Surfing.

Turut hadir mendamping wakil Bupati Rote Ndao Jonas C Lun pada pembukaan perlombaan ‘Selancar Rote Open 2017’ ini Asisten II Setda Provinsi NTT, Alexander Sena saat mewakili Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya, para camat, perwakilan Forkopimda serta sejumlah kepada OPD. (RO)

download

LOMBA SELANCAR SIAP DIGELAR

Setda,– Lomba selancar tingkat kabupaten Rote Ndao kerjasama Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rote Ndao dengan PT Swara Gangsing Jakarta tahun ini telah siap untuk dilaksanakan. Segala persiapan untuk lomba tersebut hingga saat ini diperkirakan telah mencapai 85 persen.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia lomba selancar, Lina Manafe dari Swara Gangsing Jakarta  saat dikonfirmasi terkait kesiapan panitia untuk pelaksanaan loba selancar di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rote Ndao, selasa ( 24/10 ).

“ Kita sudah siap gelar lomba ini, sekali lagi saya pastikan lomba ini sudah siap. Untuk saat ini persiapan panitia sudah mencapai 85 peren sementara peralatan maupun perlengkapan juga sudah siap tinggal kita action lapangan,” ungkap Lina Manafe yang saat itu didampingi seksi acara Robby Nggadas, Kasie Promosi dan pameran Dinas Budpar, Okto Balukh, seksi Humas Ronald Maka Ndolu dan Charles Lilo.

Lebih lanjut dikatakan, sampai dengan H minus 2 pelaksanaan lomba selancar sudah 44 peselancar mendaftarkan diri. Namun jumlah ini diakuinya bisa bertambah sebab batas akhir pendaftaran masih sampai besok. “ Pendaftaran ditutup tanggal 25 oktober jadi masih ada satu hari untuk melakukan pendaftaran,” tambah Lina.

Dijelaskan Lina, sebelumnya pada sabtu ( 21/10 ) telah dilakukan rapat bersama dengan Camat Rote Barat, Petson Hangge, S.Sos  dan staf kantor Camat Rote Barat , Kepala Desa Bo’a dan beberapa pemuda kecamatan Rote Barat untuk meminta dukungan terkait persiapan teknis di lapangan untuk kelancaran lomba dimaksud.

“ Pak camat, pak Koramil juga pak Kapolsek sangat mendukung kami karena itu kami percaya kegiatan akan berjalan sesuai schedule,” kata Lina.

Kepala Dinas Kabudayaan dan Pariwisata, Melkias Rumlaklak, S.IP melalui Kasie Promosi dan Pameran mengatakan lomba ini dimakudkan untuk mendukung pertumbuhan industry kreatif dan meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun wisatawan asing ke kabupaten Rote Ndao.

“ Daerah kita memiliki  banyak lokasi wisata yang indah untuk dikunjungi baik wisata budaya, wisata alam, wisata sejarah maupun wisata bahari. Untuk itu melalui kesempatan ini kita berharap kita semua membantu pemerintah melakukan promosi daerah kita melalui berbagai cara agar daerah kita semakin dikenal dan semakin bertambah orang yang datang kunjungi Rote Ndao dimana pantai Nemberalanya telah dinobatkan sebagai pemenang pada anugerah pesona Indonesia 2016 lalu,” pinta Balukh.

( Umum, Humas dan Protokol Setda Kab Rote Ndao )

 

camat-landu-leko-1017

Camat Landu Leko Melantik Meiland Bulan sebagai penjabat Kepala Desa Lifuleo

Landu Leko,– Camat Landu Leko, Jostaf Faah, S.H, mewakili Bupati Rote Ndao melantik dan mengambil sumpah Meiland E.I. Bulan sebagai penjabat Kepala Desa Lifuleo, kecamatan Landu Leko, kabupaten Rote Ndao. Pelantikan berlangsung di gedung Gereja Muria Oemasi, Desa Lifuleo.

Dalam sambutan singkatnya, camat Faah meminta penjabat kepala desa berlaku adil, mengelola keuangan desa secara baik, tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan secara transparan serta menghindari konflik ditengah masyarakat.

“ Sebagai penjabat kepala desa saudara mesti membangun hubungan yang harmonis dengan semua komponen yang ada di tingkat desa. Hal ini dimaksudkan agar penyelenggaraan tugas pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakat dapat berjalan baik,” kata Camat Jostaf Faah senin ( 23/10 )

Menurutnya, saat ini semakin banyaknya aliran dana yang dikucurkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sudah tentu semakin besar  tanggungjawab terhadap pengelolaan keuangan. Untuk itu lanjut Faah, tak perlu segan untuk bertanya jika tidak tahu atau tidak mengerti. “ Supaya terhindar dari persoalan hukum maka kerja sesuai dengan aturan,” tegasnya.

Dia berharap setiap persoalan yang terjadi di desa selesaikan di desa secara kekeluargaan. Jika mengalami kendala  sampaikan secara berjenjang ke pimpinan yang lebih tinggi. “ Selesaikan persoalan secepatnya supaya tidak mengganggu dalam pelaksanaan tugas saudara dan saya harap masyarakat juga turut mendukung tugas kepala desa,” imbuhnya.

Terpisah, penjabat Kades Korlok, Merliand Bulan saat ditemui di kediamannya di dusun Korlok, desa Lifuleo disela-sela syukuran pelantikan dirinya mengatakan sebagai pemimpin yang baru dia tetap memohon dukungan semua masyarakat desa sehingga tugas yang dipercayakan pimpinan dapat dilaksanakan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat.

“Saya impikan adanya perubahan kearah yang lebih baik dimasa kepemimpinan saya. Karena itu langkah awal saya untuk mewujudkan impian itu adalah saya akan merangkul dan mengajak  semua yang memiliki kemampuan di desa untuk kerja bersama dan secara aktif melibatkan diri dalam setiap program kegiatan di desa ini,” ungkap Bulan.

Merliand menambahkan dirinya masih mempercayakan perangkat desa yang sudah terbentuk sambil mengevaluasi kinerja masing-masing perngkat desa yang ada jika tidak melaksanakan tugas secara baik tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan pergantian. ( Umum, Humas dan Protokol Setda Kabupaten Rote Ndao ).

persiapan-lomba-selancar-1017

Tingkatkan Kunjungan Wisata di Pulau Rote, Pemda Rote Ndao Akan Gelar Lomba Selancar

Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan PT. Swaragangsing akan menyelenggarakan Lomba Selancar Tingkat Kabupaten Rote Ndao di Pantai Bo’a, Kecamatan Rote Barat, 26-28 Oktober 2017 dengan tema “2017 Rote Open Surf Competition.
Humas penyelenggara Robby Nggadas  didampingi Ketua Pelaksana Lina Manafe, Operasional PT. Swaragangsing Wawan Hermawan dan Pelaku Pariwisata di Pulau RotebVeronika Haning, Selasa (17/10/2017) malam menjelaskan, Lomba Selancar di Pulau terselatan NKRI ini walaupun berskala lokal, namun peserta diharapkan hadir dari Kabupaten, Provinsi lain di Indonesia dan ada pula peserta dari Luar Negeri yang berkunjung di Indonesia terutama di Bali, Sumba, Rote maupun di Pulau Timor Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Target peserta kita sekalipun acara kita bersifat lokal kami panitia berharap ada peserta kompetisi dari lintas Kabupaten-Kota dan Provinsi, kami juga berharap ada peserta Asing yang ada di Indonesia,” ujar Robby Ngadas di Kupang, Selasa (17/10/2017).
Dijelaskan, Lomba Selancar akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti pentas Seni Budaya.
“Jadi target kami adalah selain meningkatkan tingkat kunjungan Wisatawan Lokal, Domestik maupun Manca Negara di Pantai Bo’a dan Nembrala, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao juga ingin mempertunjukkan nilai-nilai Seni dan Budaya dari Pulau Rote yang memiliki banyak potensi seperti Alat musik Sasando, Ti’i Langga selain keindahan alam pantai yang ada, ” ujar Robby Nggadas.
Aktifis Pariwisata asal Pulau Rote Veronika Haning lebih lanjut menjalankan bahwa, Lomba Selancar yang sudah lasim dilakukan di Pulau Rote oleh Pemerintah Daerah harus lebih dilihat sebagai ajang promosi dan marketingnya pariwisata Pemerintah Kabupaten Rote Ndao memperkenalkan potensi Wisata, Seni dan Budaya di Pulau Rote ke dunia luas.
“Di Rote kami punya banyak potensi namun kurang diperkenalkan ke Dunia Luar. Karena selain Pantai Nembrala yang sudah terkenal hingga dunia Internasional,  Rote juga ada Pantai-Pantai lain yang belum dikenal luas oleh berbagai kalangan seperti Pantai Bo’a, Batu Termanu yang indah akan akan pantainya,” ungkap Vero Haning.
Melalui Lomba Selancar di Pantai Bo’a semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Pulau terselatan Indonesia.
Ketua Pelaksana Lina Manafe pada kesempatan itu juga menjelaskan bahwa, dalam Lomba Selancar ada beberapa devisi yakni, devisi under 16 Tahun, Devisi Man dengan format 4 Man hit, dan peserta usia tertua maksimal 55 tahun.
Peserta ditargetkan mencapai 100 orang, dan sampai 17 Oktober 2017, peserta yang telah mendaftar sebanyak 60 orang, baik Peselancar Lokal maupun dari luar Kabupaten dan Provinsi di NTT.
Lomba akan dinilai oleh juri profesional seperti Tipi Jabrik dari Association Surfing Championship dan Arya Subiyakto dari Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) dibantu juri lokal dari Pemerintah Kabupaten Rote Ndao. (RRI/AT/AKS)

frambusia-111017

Frambusia Bisa Menyebabkan Cacat Tetap

Dewasa ini penyakit frambusia yang disebabkan oleh bakteri dan ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini memang tidak menyebabkan kematian tapi dapat menyebabkan kecacatan tetap pada tubuh jika tidak ditangani dengan cepat. Karena itu sejak tahun 2012 WHO telah menargetkan untuk eradikasi frambusia dunia dan telah menerbitkan peta jalan tentang penyakit tropis terabaikan.

 Menindaklanjuti hal ini maka pemerintah Indonesia melalui kementerian kesehatan mengeluarkan peta jalan pemberantasan penyakit frambusia menuju eradikasi dan Permenkes No 8 Tahun 2017 tentang eradikasi frambusia di seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut disampaikan Bupati Rote, Leonard Haning dalam sambutannya yg dibacakan Sekretaris Daerah, Jonas M Selly saat membuka acara advokasi sosialisasi dan pelaksanaan evaluasi frambusia di kabupaten Rote Ndao di auditorium Tii Langga komplek Perkantoran Bumi Tii Langga Permai, rabu ( 11/10 )

Lebih lanjut dikatakan Sekda Jonas, sesuai hasil survey pada tahun 2015 kasus frambusia terbanyak masih ditemukan di wilayah timur Indonesia yaitu, 3.379 kasus. Namun demikian sejak tahun 2013-2015 hanya terdapat 3 kasus frambusia di kabupaten Rote Ndao.

Sekda Jonas menambahkan, dalam upaya mencapai target eradikasi frambusia pada tahun 2019 dibutuhkan dukungan dan komitmen yang kuat dari seluruh sector terkait disetiap level pemerintahan  baik nasional, provinsi maupun kabupaten.

“ saya mengajak semua pihak terkait baik lintas program maupun lintas sector supaya bersama-sama mendukung penyelenggaraan upaya eradikasi frambusia terutama pada kegiatan survey serologi frambusia untuk memastikan bahwa sudah tidak ada lagi penularan frambusia di wilayah kabupaten Rote Ndao,” tandas Jonas.

Sementara itu, ketua panitia sosialisasi, Petrus Louwen dalam laporannya mengatakan tujuan dari kegaiatan tersebut adalah memberikan informasi tentang penyakit frambusia serta kebijakan program untuk mencapai eradikasi frambusia pada tahun 2019 kepada lintas sector, lintas program, camat, kepala puskesmas dan petugas puskesmas.

Menurutnya, peserta ditargetkan berjumlah 70 orang dengan rincian 2 orang narasumber dari Subdit Kusta dan Frambusia Kemenkes RI, 1 orang dari Dinas Kesehatan Provinsi, 10 orang camat,  4 orang lintas sector , 22 orang lintas program dan 24 orang dari 12 puskesmas.

“ Kegiatan ini didanai dari DIPA APBN Satker Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung tahun 2017 dan berlangsun selama 2 hari, hari ini dan besok,” kata Petrus.  ( Umum Humas dan Protokol Setda Kabupaten Rote Ndao )

bpjs-kesehatan-091017

Pemda dan BPJS Kesehatan layani 8.333 Masyarakat Ronda

Setda,—Jaminan berupa perlindungan kesehatan oleh pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ( BPJS ) kesehatan akan diterima oleh  8.333 masyarakat kabupaten Rote Ndao  setelah ditandatanganinya kesepakan kerjasama antara pemerintah Kabupaten Rote Ndao dengan BPJS kesehatan cabang Kupang.

Penandatangan nota kesepakatan berlangsung di ruang kerja Bupati Rote Ndao senin ( 9/10 ) pagi.  Bupati Rote Ndao, Leonard Haning  bertindak atas nama pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan atas nama Kepala BPJS Kesehatan cabang Kupang oleh Kepala BPJS kesehatan caban Kupang, Subkhan.

Bupati Rote Ndao, Leonard Haning mengatakan jika dibandingkan dengan daerah lain maka bisa dikatakan Rote Ndao hanya sedikit yang didaftarkan untuk mendapatkan jaminan perlindungan kesehatannya, namun sesuai dengan kemampuan keuangan daerah yang dikategorikan viskal rendah maka harus ada keputusan bijak apa lagi pada waktu yang bersamaan harus bisa menyiapkan dana bagi penyelenggaraan pilkada

“Mungkin dibandingkan dengan kabupaten lain lebih besar dana untuk menjamin masyarakatnya  mendapatkan layanan kesehatan dan pertanyaannya  mengapa kita sedikit?, disinilah saya harus jelaskan bahwa  kemampuan daerah ini juga menentukan dalam mengambil sebuah keputusan bijak, dana kita sedikit, kita dikategorikan daerah dengan viskal rendah sedangkan pada saat yang sama dana juga harus disiapkan untuk pilkada. Inilah mengapa hanya sedikit yang dapat pemerintah danai untuk dilayani BPJS kesehatan,” ungkap Haning.

Diakuinya bahwa jaminan kesehatan bagi masyarakat sudah ada undang-undangnya yang mesti ditaati “ UU-nya sudah ada kita harus taat. Dalam kondisi keterbatasan keuangan daerah tentu kita mempertimbangkan sesuatu  secara baik agar semua dapat terlayani.  Saya yakin kita memiliki tujuan yang sama untuk melayani masyarakat di daerah ini menuju sejahtera,” kata Haning.

Kepala BPJS Kesehantan cabang Kupang, Subhkan, menjelaskan di kabupaten Rote Ndao terdapat   147.740 penduduk, sesuai  data  pihak BPJS kesehatan sudah 107.632 penduduk  atau 73  persennya telah  memiliki kartu JKN / KIS  “ ini diatas rata –rata nasional yang baru yaitu 64 persen,” ujar Subhkan.

Subhkan meminta bantuan pemerintah darah untuk mendistribusikan kartu dalam waktu satu atau dua minggu kedepan sudah bisa diterima oleh masyarakat penerima manfaat  sehingga masyarakat bisa langsung mendapatkan layanan kesehatan. “ Kartu ini sangat  membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan dimana saja di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Ditambahkannya, Komitmen  BPJS kesehatan adalah memberikan yang terbaik bagi seluruh peserta JKN /KIS. “ kami berharapa layanan kesehatan tidak hanya isu tapi sudah dapat dituntaskan, ini program strategis dari presiden sehingga kita semua wajib mendukung agar program ini sukses,” tambahnya.

Untuk diketahui pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan kesepakatan kerjasama antara pemerintah Kabupaten Rote Ndao dengan PT Taspen ( Persero ) cabang Kupang tentang implementasi system informasi pengelolaan gaji aparatur sipil Negara dan latanan poaktif di kabupaten Rote Ndao oleh Bupati Rote Ndao, Leonard Haning dan Pimpinan kantor cabang PT Taspen ( Persero ) Andi Purwadi.

Turut hadir, Wakil Bupati Rote Ndao, Sekretaris Daerah, Jonas M Selly,  Kepala BPJS Kesehatan Rote Ndao, Yosep Daoskadarti, Kaban Keuangan dan Aset, Daniel Nalle serta kepala OPD lainnya ( Umum, Humas dan Protokol Setda Rote Ndao )