lens-haning-temas

Kisah Sedih Dimasa Lalu Yang Mengantarnya Menjadi Bupati Dua Periode

Temas;- Lens Haning meneteskan air matanya dikala menginjakkan kakinya di desa Temas saat mengantarkan istrinya yang menggantikan dirinya sebagai Bupati Rote Ndao untuk mengikuti acara syukuran pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao periode 2019-2024  tingkat kecamatan Rote Barat Laut di desa Temas, Senin (05/03/2019).

Saat tiba di desa Temas dan disambut dengan bunyi gong dan tarian khas Rote, disaat itu pula Lens Haning yang adalah mantan Bupati Rote Ndao periode 2009-2014 dan periode 2014-2019 tidak dapat menahan tangisnya dengan terus mengusap air matanya yang terus menetes mengingat masa kecilnya dikala SD di desa Temas dan sekitarnya.

Setiap berbicara tentang desa Temas dan disekitarnya yaitu Mundek, Fatunao, Feama, Noas, Faeanak, Talk merupakan tempat mengingat masa-masa kecil selama 2 tahun berturut-turut menjadi pengembala ternak dikala itu masih sekolah dibangku SD.

Karena tempat ini menjadi  masa-masa yang tidak bisa dilupakan dan tak akan terlupakan seumur hidup karena setiap hari selalu mengisi perutnya dikampung-kampung tadi dengan meminta-minta makan pada rumah-rumah yang dilewati dikala lapar.

Lens Haning mengisahkan bahwa saat pagi menjelang maka dirinya akan berangkat mengembalan kawanan dombanya dengan bermodalkan jagung goreng yang direndam dengan air lalu dicampur garam dalam haik istila orang Rote atau timba lalu ditenteng untuk menggembalakan ternak dan disaat lapar, airnya diminum dan jagungnya dimakan.

Dan tak kala sampai dikampung-kampung akan sorong tangan dengan berkata “papa/mama saya lapar, ada tuak saya minum, ada nasi saya makan.

Sehingga dikala saya kesini selalu air mata jatuh karena mengingat masa itu. Lens malanjutkan kisahnya bahwa waktu itu hanya mengenakan lafiteik tetapi tidak mengenakan celana dalam

“jujur tidak ada celana dalam dikala jaman itu” ujar Lens Haning

Lens Haning menambahkan bahwa karena kebesaran Tuhan sehingga saya dipercayakan oleh semua orang tua di pulau Rote ini untuk menjadi Bupati Rote Ndao selama dua periode, dan tadi masih menangis disini itu bertanda bahwa saya belum berbuat banyak untuk Rote termasuk saat hendak masuk dari Ingguinak ke Temas jalannya masih rusak tetapi saya serahkan kepada Bupati dan Wakil Bupati sekarang sehingga kiranya Bupati periode sekarang dapat melanjutkan apa yang belum diselesaikan oleh bupati sebelumnya dan melanjutkan apa yang belum direncanakan dan belum dibangun serta menjaga apa yang telah dibangun oleh bupati sebelumnya. (sbn)

natal-korpri-2019-2

Natal Korpri Rote Ndao; “ MINTALAH HIKMAT DARI ALLAH”

Ne’e, — Bertempat di halaman depan rumah jabatan Bupati Rote Ndao di Ne’e, Desa Sanggaoen, kecamatan Lobalain pada sabtu( 2/2/19 ) malam digelar perayaan Natal bersama Korpri tahun 2018, Tahun Baru 2019, Syukuran Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati periode 2019- 2024,  Pisah Sambut  Bupati dan Wakil Bupati 2014-2019 serta syukuran Hari  Ulang tahun pernikahan ke-40 bapak Leonard Haning dan ibu Paulina Haning-Bullu.

Pendeta Djeni Pellokila- Josep Ketua Majelis Jemaat Pelita Ne’e saat memimpin ibadah pada acara tersebut dalam khotbahnya  menekankan pada hikmat Allah yang harus dimiliki oleh orang percaya ketika menjadi pemimpin.

” Sebab dengan hikmat Allah kita dapat menjadi pemimpin yang adil, bijaksana dan selalu memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat. Jangan takut sebab Allah menjadi pembela, Allah menjadi pelindung dan penolong kita,” kata pendeta Djeni.

Menurutnya hanya dengan doa yang tak putus dan iman yang teguh dalam kesetiaan kepada Allah maka Ia akan mengaruniakan hikmat kepada kita.

” Ciri orang yang memiliki hikmat dari Allah itu yakni ada kasih, ada damai sejahtera, ada sukacita dan ada pengusaan diri ,” kata pendeta.

Sementara mewakili masyarakat Rote Ndao pendeta Yerry Fanggidae dalam kesan dan pesan mengatakan Natal berbicara tentang kelahiran Yesus yang adalah seorang pemimpin yang tidak berakhir pada sebuah periode.

Kaitan dengan telah berakhirnya masa kepemimpinan Bupati kedua Rote Ndao, Leonard Haning, pendeta Yerry menyebut bahwa Bupati yang biasa disapa Lens Haning adalah seorang pekerja keras,  pemersatu, memiliki keberanian, dan seorang tokoh yang  rendah hati.

” Bapak Lens telah banyak berbuat untuk Rote Ndao,” ucapnya.

Mewakili aparatur sipil negara ( ASN ) Rote Ndao, Sekda Jonas Selly mengatakan segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah, termasuk seorang pemimpin ia sudah dipersiapkan atau telah dinubuatkan sebelumnya. ” Saya ajak seluruh masyarakat dan semua ASN, mari kita  dukung Bupati ibu Paulina Haning- Bullu dan Wakil Bupati, bapak Stef Saek lima tahun kedepan. Mari kerja bersama, kerja cepat, kerja cerdas dan kerja sesuai dengan aturan untuk kesejahteraan masyarakat Rote Ndao,” ajak Jonas.

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning- Bullu mengatakan selama sepuluh tahun kepemimpinan Bupati Lens Haning Kabupa

ten Rote Ndao telah mengalami perubahan yang luar biasa

” Beliau sudah meninggalkan jejak baik dimasa kepemimpinannya. Karena itu kami ucapkan terima kasih yang tulus buat bapak Lens, ” katanya.

Selain itu kepada seluruh ASN dia berharap adanya peningkatan disiplin,  pengabdian yang total serta memiliki etos kerja yang tinggi agar seluruh tugas-tugas penyelenggaran pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,  pelayanan kemasyarakatan  dapat berjalan lancar.

” Dalam suasana damai Natal  dan semangat baru di tahun baru mari kita pupuk kita rasa kebersamaan, persaudaraan.

Hidupkan kembali nilai-nilai budaya serta bangun hubungan yang baik antar sesama, ” pintanya.

Untuk diketahui pada ibadah tersebut juga diisi beberapa pujian dari PS Ita Esa, VG Pemda Rote Ndao, Solo anak Bulan Mesah, VG Kecamatan Lobalain dan VG Dinas PMD

Diakhir kegiatan ini diserahkan bantuan bingkisan kasih kepada 50 orang lansia yang berasal dari kecamatan Rote Barat Laut, kecamatan Lobalain dan kecamatan Rote Barat Daya. (umum,humas,dkisp)

 

Taman-tapak-kaki-rn

BUPATI RESMIKAN TAMAN TAPAK KAKI

Setda,– Bupati Rote Ndao, Paulina Haning- Bullu meresmikan Taman Tapak Kaki Pemerintah Kabupaten Rote Ndao di komplek perkantoran Bumi Ti’i Langga Permai sabtu ( 2/3/19 ) pagi.

Pada saat persemian Bupati Paulina mengatakan taman yang diresmikan  merupakan simbol kehadiran orang – orang penting di bumi Nusa Lote baik level daerah maupun nasional diantaranya prasasti dan tapak kaki Presiden, Joko Widodo, Menko Polhukham, Jenderal TNI ( Purn ) Luhut B. Panjaitan,

Ditambahkannya bahwa taman tapak kaki awalnya diprakasai oleh Bupati kedua Rote Ndao, Lens Haning yang saat sekarang menjabat sebagai Ketua TP PKK Kabulaten Rote Ndao.

” Saya sampaikan terima kasih kepada yang punya ide membuat taman tapak kaki ini. Bapak Lens terima kasih telah membangun sebuah taman yang memiliki cerita sejarah bagi kita anak Rote Ndao.” katanya.

” Taman ini milik masyarakat Rote Ndao yang mesti dijaga sebab memiliki nilai histori yang dapat menjadi bahan cerita bagi anak cucu kedepan,” sambung Paulina

Untuk diketahui didalam taman tapak kaki tersebut terdapat  prasasti dan tapak kaki beberapa pejabat Negara seperti  tapak kaki ini kehadiran Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di pulau Kabupaten Rote Ndao pada  tanggal 8 sampai dengan 9 Januari 2018  lalu dalam rangka kunjungan kerja dan dialog kebangsaan.

Ada tapak kaki Aman Na’i, Stef Bria Seran dalam rangka kunjungan persahabatan, kekeluargaan dan persaudaraan sekaligus mengikuti syukuran dilantiknya  Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao periode 2019-2024. tanggal 21 sampai 23 Februari 2019.

Mery L. Y. Kolimon dalam rangka pelaksanaan sidang raya Sinode GMIT, tanggal 20 September sampai dengan 02 Oktober 2015.

Antony Haning from Pert Australia, kunjungan persahabatan, kekeluargaan dan persaudaraan 16- 19 Februari 2019

Jenderal TNI (Purn ) Luhut Binsar Panjaitan  Menteri Koordinator Politik Hulum dan HAN Republik Indonesia membuka sidang raya sinode taggal 20 September 2015.

Ada juga prasasti pemberian gelar Putera Utama Daerah atas jasa dibidang pendidikan dan keagamaan kepada Foe.Mbura, Ndi’i Hua, Tou Dengga Lilo dan Ndara Naong oleh Bupati Rote Ndao, Lenns Haning, tanggal 20 September 2015.

Prasasti  Peresmian  30 desa persiapan menjadi desa definitif tanggal  27 September 2017, dan peresmian 9 desa definitf 10 November 2010.

Juga prasasti peresmian  2 kecamatan yakni kecamatan  Ndao – Nuse dan Leko Leko tanggal  20 November 2011 oleh Bupati Rote Ndao, Lens Haning.

Serta prasasti dan tapak kaki Ketua Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Hein Namotemo  pada kegiatan Napak Tilas  Indonesia (umum,humas,dkisp)

syukuran-rote-batat

Ruas Jalan Oenggaut – Bo’a Segera Diperbaiki

Ruas jalan sepanjang kurang lebih 2 km yaitu dari Nggefaron sampai Touton antara desa Oenggaut dan desa Boa segera diperbaiki dan diperlebar mengingat daerah ini adalah daerah pariwisata sehingga perlu diperhatikan untuk membuat kenyamanan dan keindahan bagi wisatawan yang datang. Hal ini dikatakan oleh mantan Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning,MM yang juga dipercayakan oleh Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Rote Ndao saat mengikuti acara syukuran pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao Periode 2019-2024 bersama masyarakat kecamatan Rote Barat di desa Oenggaut, Jumat (1/3/2019).

Yang menjadi masalah yang perlu diselesaikan menyangkut dengan pelepasan tanah untuk pelebaran jalan, sehingga pada kesempatan itu Lens Haning meminta kepada pemerintah desa setempat agar dapat menyelesaikan masalah pelepasan tanah untuk pelebaran jalan dengan lebar jalan kurang lebih 6-8 meter.

“secepatnya diselesaikan supaya tahun ini juga pekerjaan jalan ini bisa dikerjakan” kata Lens Haning

Pada kesempatan itu juga Camat Rote Barat, Petson Hangge,S.Sos menyampaikan bahwa untuk di kecamatan Rote Barat yang menjadi kendala adalah sampah-sampah plastik ketika musim barat seperti ini selalu bertebaran di pinggir pantai sehingga kami dari pemerintah kecamatan dan desa setiap bulannya selalu melakukan pembersihan dan untuk diketahui bahwa tahun 2017 lalu pemerintah desa Oenggaut telah menghibahkan tanah seluas kurang lebih 3 hektare untuk pembangunan tempat pembuangan sampah (TPA) mini dan direncanakan 2 atau 3 tahun sudah ada pembangunannya.

“ini merupakan kebutuhan yang mendesak karena musim seperti ini sampah plastik itu penuh di pantai” kata Petson.

Lanjut Petson bahwa kalau TPA mini ini sudah berfungsi maka kami dapat merancang sebuah peraturan desa untuk mengatur tentang tata kelolah sampah

Selain itu Petson juga mengharapkan adanya sebuah pos pemantau untuk dapat memantau masuk keluarnya para turis asing ke daerah ini karena kita tidak punya data valid tentang jumlah turis asing yang datang ke daerah kita. (dkisp)

bupati-pimpin-jumat-bersih

Bupati Pimpin Gerakan Jumat Bersih

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu mengajak seluruh komponen masyarakat untuk selalu hidup bersih dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita

Demikian di sampaikan Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu ketika memimpin Pelaksanaan Gerakan Jumat Bersih bersama Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M. Saek dan seluruh Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah yang ada di lingkup pemkab Rote Ndao, Jumat, (01/03/2019) pagi dilapangan Bola Kaki Baa.

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu ketika di konfirmasi disela-sela pelaksanaan Gerakan Jumat Bersih menegaskan bahwa hidup bersih adalah sanggat penting tapi haruslah dimulai dari diri sendiri bagaimana kita menerapkan pola hidup bersih dalam kehidupan kita dan masyarakat serta menyadarkan bahwa Gerakan Jumat Bersih bersama itu sangatlah penting untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita.

“oleh karena itu semua lapisan masyarakat haruslah menjadi pelopor kebersihan bagi diri sendiri dan sesama kita melalui gerakan jumat bersih yang akan dilaksanakan setiap jumatnya” kata Bupati Paulina

Sementara itu Bupati Rote Ndao Paulina Haning Bullu ketika di tanya pelaksanaan Gerakan Jumat Bersih yang dilaksanakan dilapangan Bola Kaki Baa menegaskan awal langkah pertama untuk merubah kota Baa Kedepannya sesuai program kerja Kepemimpinan Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu dan Wakil Bupati Stefanus M. Saek yang akan menata kota Baa menjadi lokasi wisata kuliner dan alun-alun yang kedepannya menjadi icon utama Ibukota Kabupaten Rote Ndao.

Pelaksanaan Gerakan Jumat Bersih ini melibatkan semua Aparatur Sipil Negara lingkup Pemkab Rote Ndao, Kepala Organisasi Perangkat Daerah / TNI / Polri, siswa-siswi sekolah yang berada di sekitar kompleks Lapangan Bola Kaki Baa. (rudi/semi)

abrasi-pantai-oenggae

Bupati Paulina Haning-Bullu Meninjau Abrasi di Desa Oenggae

Oenggae,- Bupati Rote Ndao, ibu Paulina Haning-Bullu,SE dan Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M. Saek,SE,.M.Si beserta sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang didampingi oleh Camat Pantai Baru, Fons C. Saek, Lurah Olafulihaa dan aparat desa Oenggae, Kamis (28/02/2019) melihat secara langsung kondisi pantai di desa Oenggae, kecamatan Pantai Baru  yang mengalami abrasi akibat faktor alam dan ulah manusia.

Bupati Paulina pada kesempatan itu mengatakan bahwa bencana itu datang memang akibat faktor alam tetapi juga akibat ulah manusia itu sendiri,

“untuk itu saya mengajak kepada masyarakat agar dapat mengubah perilaku hidup kita supaya bisa terhindar dari bencana” kata Bupati Paulina

Lanjut Bupati bahwa untuk mengatasi abrasi di Oenggae ini akan ditangani segera dengan rencana pembangunan bronjong.

Bupati Paulina juga mengajak kepada masyarakat di daerah sekitar pesisir untuk menanam pohon mangrove di sekitar pantai

Sementara Camat Pantai Baru, Fons C. Saek pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao ke-kecamatan Pantai Baru untuk melihat secara langsung kondisi kehidupan masyarakat disini.

Hari ini menjadi harapan besar yang mana didepan kita ini memiliki panjang pantai kurang lebih 1000 meter dan daratan yang ada di desa Oenggae ini bukan sepeti yang kita lihat sekarang ini tetapi sesungguhnya kurang lebih 500 meter dari garis pantai ini sudah mengalami perubahan akibat faktor alam dan juga ulah manusia sehingga terjadi abrasi kurang lebih sudah 33 tahun yaitu sejak tahun 1986.

Lanjut Fons Saek bahwa akibat dari abrasi ini sehingga mengakibatkan 13 rumah dan 2 buah mesjid terhanyut oleh gelombang air laut yang terjadi di dua musim sekaligus yaitu baik musim angin barat maupun musim angin timur.

Oleh karena itu Fons berharap agar pemerintah daerah dapat memperhatikan kondisi pantai ini.

Senada dengan itu salah seorang warga desa Oenggae, Welice Kolianan-Lima mengatakan bahwa sejak 26 tahun lalu dia datang ketempat ini, kondisi pantai masih berada di tengah laut tetapi sekarang sudah berada ditengah pemukiman untuk itu dirinya berharap agar pemerintah daerah dapat memperhatikan kondisi ini dengan dana yang ada di pemda.(dkisp)

Syukuran-pelantikan-desa-oeseli

Inilah Silsila dari Bupati Paulina Haning-Bullu,SE

Kehadiran kami disini karena tempat ini merupakan tempat lahir dan meninggalnya nenek saya yaitu Dama Mbei yang pusarannya berada disini. Hal ini diungkapkan Bupati Paulina Haning-Bulu, saat mengikuti syukuran dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao bersama masyarakat Desa Oeseli di dusun Letekona, Desa Oeseli, kecamatan Rote Barat Daya, Rabu (27/2/19).

Bupati juga pada kesempatan itu mengungkapkan silsila keluarganya yaitu terlahir dari seorang kakek bernama Mbatu Kotta yang melahirkan empat orang yaitu yang pertama, Kotta Mbatu seorang anak laki-laki, Kone Mbatu seorang anak perempuan, Dama Mbei seorang anak perempuan yang merupakan nenek ibu Paulina yang kawin dengan orang Ndao yang bernama Mbatu Kua yang nama permandiannya Ferdinan Kua Raja yang darinya lahir seorang perempuan bernama Dortia Pua Raja atau biasa dipanggil Kada Mbatu yang merupakan ibu Kandung dari ibu Paulina Haning-Bullu. Dan anak keempat adalah Mesa Mbei Mbatu seorang anak perempuan yang kawin dengan Lai Hani atau Anselmu Hani Uma No yang salah satu keturunannya adalah Edi Haning yang adalah Kadis Nakertrans, dan selanjutnya Mbatu Kota bersaudara dengan Lende Kota yang melahirkan Ferdinan Kota yang sekarang adalah tokoh masyarakat Kec. Rote Barat Daya, dan Mane Kota melahirkan Yermias Kotta yang sekarang sebagai Kadis Perikanan, Nelkial Kotta dan cucu-cucunya dari keturunan Kota Mbatu.

“inilah silsila keturunan kami, karena mama saya bawah kami ke tempat ini dan katakan disinilah nenekmu lahir dan dari sinilah nenek moyangnya berada” kata Ny. Paulina

Lanjut Bupati, Karena dari Kada Mbatu lahirlah lima orang yang diantaranya tiga perempuan dan dua laki-laki yang salah satu perempuan bernama Paulina Bullu yang Tuhan pakai menjadi sulung di Rote Ndao hari ini untuk membangun Rote Ndao mencapai kesejahteraan.

“ini adalah sebuah amanah dari Tuhan, amanah yang begitu mulia yang harus kita jaga dan pelihara” ujar Bupati Paulina

Selain itu Bupati Paulina Haning-Bullu, mengatakan pada tahun 2019 sejumlah kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan di Desa Oeseli pada Tahun Anggaran 2019 ini yakni akan bangun jalan dari Kotalain menuju Hurulai dan dari Hurulai menuju Rosidanon sepanjang dua kilometer dan juga ada bantuan bangunan rumah bagi keluarga yang kurang mampu yakni program ALADIN (Atap, Lantai dan Dinging) yang telah didata Kepala Desa.

“kita akan survey ulang kelayakkannya agar program ini tepat sasaran,” tegas Paulina

Selain itu Bupati juga menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat Rote Ndao khususnya masyarakat desa Oeseli yang sejak tahap awal suksesi hingga dirinya Paulina Haning-Bullu bersama Stefanus Saek terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao periode 2019-2024.

Sementara itu, Ferdinan Kotta yang merupakan salah satu tokoh masyarakat kecamatan Rote Barat Daya dan juga kerabat dari ibu Paulina Haning-Bulu, meminta pemerintah untuk membantu memperbaiki jalan lingkar desa Oeseli sehingga dapat memperlancar arus transportasi dalam memasarkan hasil pertanian. dan juga sumber mata air Oedale dan Leteki dapat diperbaiki.(dkisp)

tpa-oelunggu-lama

Pemerintah Pusat Membangun TPA Baru Bagi Pemkab Rote Ndao

Pemerintah Pusat dengan dana APBN akan membangun Tempat Pembuangan Akhir Sampah yang berlokasi di Desa Maubesi, Kecamatan Rote Tengah.

Hal ini karena TPA lama yang berada di desa Oelungga sekarang sudah tidak layak lagi untuk menampung sampah karena lokasinya berada dekat dengan pemukiman warga dan juga luas areanya hanya 3 hektare sedangkan lokasi TPA yang baru akan dibangun ini seluas 8  hektare yang berada di Nggelamalole Desa Maubesi yang jaraknya cukup jauh dari pemukiman warga dan sudah memiliki sertifikat yang menjadi hak milik pemda Rote Ndao

Hal ini disampaikan Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE ketika dengan  Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek,SE,.M.Si menggelar kunjungan kerja meninjau  TPA di Desa Oelunggu dan lokasi Mangrove Ndii Lifu di Desa Maubesi Kecamatan Rote Tengah, Senin (25/2/2019).

Sementara itu Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Rote Ndao, Leksi N.Foeh, ST menyatakan bahwa  pembangunan TPA di lokasi baru itu akan menggunakan sumber dana dari APBN 2019.

Lanjut Leksy bahwa TPA yang baru akan dibangun ini dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap seperti loder serta mesin penghancur sampah sehingga lokasi itu menjadi ramah lingkungan. Selain itu juga akan dilengkapi dengan pabrik pengolahan daur ulang agar sampah yang dihasilkan di Kota Baa dapat bernilai ekonomi bagi daerah dan masyarakat.

“untuk saat ini akses jalan dari dusun Hoiledo menuju lokasi TPA baru belum bisa karena masih harus membangun jembatan penghubung sepanjang 100 meter menuju lokasi dan direncanakan tahun depan sudah bisa dibangun jembatannya” ujar Leksy

Selain itu juga Bupati Paulina Haning-Bullu dan Wakil Bupati Stefanus Saek melakukan pantauan ke lokasi pantai hutan mangrove Ndii Lifu atau danau air yang berada di Dusun Baudale, Desa Maubesi, Kecamatan Rote Tengah yang saat ini sudah dikembangkan oleh pemerintah desa Maubesi dengan dana ADD sebagai kawasan wisata religi dengan membangun jalan yang terbuat dari papan dan kayu yang memasuki kawasan hutan mangrove yang sudah berusia sekitar ratusan tahun ini.

Bupati saat memantau lokasi hutan mangrove ini mengatakan bahwa lokasi ini akan dikembangkan lagi dengan menambah fasilitas umum seperti toilet, menara pengawas, jalan beton sepanjang pantai menuju kawasan dan juga memperluas   serta menambah lagi jalan papan sepanjang 100 meter. (dkisp)

mou-bpjs-2019

Bupati Paulina: BPJS Harus Optimal Beri Pelayanan Kepada Masyarakat

Demi mendukung pelaksanaan program strategis nasional, tentang Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)‎, Badan Penyelengara Jaminan Kesehatan (BPJS) bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Rote Ndao menjalin kerjasama dalam mensukseskan program tersebut.

Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao dengan BPJS Kesehatan  Cabang Kupang di ruang kerja Bupati Rote Ndao, Sabtu ( 23/2/19) pagi.

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu pada kesempatan tersebut berharap pihak penyelenggaran (BPJS Kesehatan) untuk lebih optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat penerima manfaat dari perjanjian kerja sama yang telah ditanda tangani kedua pihak.

“saya berharap BPJS bekerja maksimal agar peserta JKN-KIS tidak komplain terhadap pelayanan yang mereka terima. Sebab biasanya kita pemerintah yang terus disalahkan. BPJS kan bisa evaluasi hal-hal yang kiranya perlu diperbaiki dalam palayan ya tolong diperbaiki,” kata Paulina.

Dijelaskannya besaran iuran peserta mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang jaminan kesehatan  yaitu sebesar dua puluh tiga ribu rupiah per jiwa per bulan.

“Jadi jika dikalikan dengan 8.289 jiwa maka jumlah angka mencapai dua milyar lebih. Sedangkan  jumlah peserta yang sudah ada bisa berubah bertambah dan bisa berkurang. Bertambah misalnya ada anak yang baru lahir, berkurang jika meninggal dunia,” jelasnya.

Sementara Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kupang, Fauzi L. Nurdiansyah menyebutkan  langkah awal yang akan dilakukan pihak BPJS Kesehatan adalah memastikan bahwa yang telah didaftar telah dilakukan aktivasi.

“Jika sudah aktif maka per 1 Maret 2019 peserta sudah memiliki hak menerima pelayanan kesehatan di faskes terdekat,” jelas Fauzi.

Menurutnya kedepan secara continue pihaknya akan terus melakukan evaluasi di faskes – faskes akan pelayanan yang diberikan mendapatkan kepuasan dari yang dilayani.

“Kita terus evaluasi untuk kedepan lebih baik, saya berharap dukungan semua pihak agar program startefis nasional ini berjalan maksimal,” tutupnya.

Turut hadir, Wakil Bupati Stefanus Saek, Sekda Jonas M. Selly dan sejumlah kepala perangkat daerah diantaranya, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daniel Nalle, Kadis PMD, Yames Therik dan Kabag Hukum Hangry Mooy.

Untuk diketahui, guna mendukung program strategis nasional dibidang kesehatan yakni program Jaminan Kesehatan Nasional- Kartu Indonesia Sehat (JKN- KIS) maka pada tahun 2019 Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao mengalokasikan dana melalui APBD Kabupaten Rote Ndao tahun anggaran 2019 sebesar dua milyar  dua ratus delapan puluh sembilan juta tiga ratus enam belas ribu rupiah bagi 8.289 penduduk Rote Ndao yang kurang mampu untuk menerima pelayanan kesahatan di fasilitas kesehatan  terdekat. (*/r01/cL)

bupati-malaka-kunjungi-rote

Stefanus Bria Seran Sebut Bupati Rote Sebagai Perempuan Hebat di NTT

“Ibu Paulina salah satu putri NTT yang hebat dan mengukir sejarah sebagai bupati perempuan perdana di Provinsi NTT,” kata Bupati Stef ketika diminta komentarnya saat berkunjung ke Kabupaten Rote Ndao, Kamis (21/2/2019).

Bupati Stef bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malaka,  Ny. Beatrix Bria Seran melakukan kunjungan ke Kabupaten Rote Ndao.

Kunjungan ke Rote merupakan kunjungan persahabatan dan kekeluargaan mengikuti napak tilas yang nenek moyang sudah jalankan lebih dahulu.

“Dahulu, dikenal dengan Belu Mau, Sabu Mau dan Tii Mau. Saya hanya ikuti jejak saja yang dulu nenek moyang sudah membukanya. Ini bukan perjalanan baru tapi hanya mengikuti jejak para leluhur,” kata Bupati Stef

Kehadiran Bupati perdana Kabupaten Malaka ini dalam rangka menghadiri syukuran Bupati Rote Ndao  Ibu Paulina Haning.

“Kami hadir disini untuk mensyukuri atasi terpilihnya ibu Paulina, salah satu putri NTT yang mengukir sejarah sebagai bupati perempuan perdana di Provinsi NTT”

Bupati Stef mengatakan, ia sudah menyampaikan terlebih dahulu kepada suami Paulina bahwa ia akan hadir dalam acara syukur Bupati Rote Ndao  karena bupati Rote telah membuat sejarah sebagai bupati perempuan perdana di NTT.

“Saya sampaikan kepada Pak Haning bahwa pada syukurannya saya harus hadir kerena beliau membuat sejarah di Nusa Tenggara Timur dan saya akan menjadi salah satu saksi sejarah bahwa di Nusa Tenggara Timur ada perempuan hebat yang terpilih sebagai kepala daerah,” tutur Bupati Stef.

Bupati Stef mengatakan, ia bersama pimpinan OPD lingkup Pemkab Malaka berada di Rote selama dua hari. Dalam waktu tersebut, ia bersama pimpinan OPD akan melakukan pembelajaran terkait dengan penataan pariwisata di Rote Ndao.

Saat tiba di Rote, Bupati Malaka disambut tarian adat Teo Renda oleh warga Rote. (*)(pk).