Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu,SE melantik 5 pejabat administrasi untuk kecamatan Loaholu yang baru diresmikan pada Selasa, 20/10/2020 bertempat di kecamatan Loaholu kabupaten Rote Ndao.
Berdasarkan Keputusan Bupati Rote Ndao Nomor : Kep.821/359/63.O/BKPP/2020 tanggal 13 Oktober 2020 tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan administrasi di lingkup pemerintah Kabupaten Rote Ndao, maka Bupati Rote Ndao melantik lima pejabat untuk menduduki jabatan administrasi pada kecamatan Loaholu diantaranya adalah Jemi Oktovianus Adu, SH sebagai Camat Loaholu, Masyono Sucipto Dano, S.Pd, sebagai Sekretaris Camat, Isak Welhelmus Selly,SE sebagai Kepala Seksi Pemerintahan, Elyani Timneno,SH sebagai Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Erwin Nitanel Lau,A.Md sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan, Aset, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
Bupati Rote Ndao pada kesempatan itu dalam sambutannya menyatakan bahwa ini merupakan sebuah kebanggakan bagi masyarakat Loaholu karena Gubernur bersedia hadir untuk meresmikan serta melihat dari dekat pertumbuhan ekonomi masyarakat Rote Ndao.
Sejarah mencatat bahwa terbentuknya Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2002 hanya dengan 6 kecamatan dan pada tahun 2005 dimekarkan oleh Bupati Christian N. Dillak 2 kecamatan sehingga menjadi 8 kecamatan dan pada tahun 2011 dimekarkan lagi oleh Bupati Leonard Haning dari 8 menjadi 10 kecamatan dan pada tahun 2019, pemerintah Kabupaten Rote Ndao mengusulkan untuk tambahan 4 kecamatan tetapi yang disetujui hanya 1 kecamatan yaitu Kecamatan Loaholu yang terpisah dari kecamatan induknya yaitu Kecamatan Rote Barat Laut, sehingga pada tahun 2020 ini Kabupaten Rote Ndao sudah mempunyai 11 kecamatan.
Tiga kecamatan yang belum terjawab itu masih terbentur dengan persyaratan dasar, teknis dan administratif
“kita sama-sama berdoa dan berjuang sehingga harapan itu bisa terjawab kedepan” kata Bupati
Nama Loaholu ini merupakan satu sejarah dimana ditempat ini merupakan tempat tinggalnya raja Dengka pada jaman itu sehingga arti Loa itu artinya Luas dan Holu itu artinya Pelukan, jadi tentunya siapapun yang menjadi pemimpin di Loaholu dia harus mampu memeluk masyarakatnya dengan tidak membeda-bedakan supaya dapat melayani masyarakatnya dengan benar dan punya perhatian sehingga kedepan masyarakatnya bisa sejahtera.
Lanjut Bupati bahwa di tempat ini terdapat sebuah gereja tua yang bernama Loaholu sehingga ini menjadi sebuah kenangan bagi masyarakat Kabupaten Rote Ndao terkhususnya masyarakat di Kecamatan Rote Barat Laut dan lebih khusus lagi Kecamatan Loaholu sehingga kecamatan baru ini diberi nama Kecamatan Loaholu.
Pembentukan kecamatan baru merupakan strategi dari pemerintah agar bagaimana bisa melakukan pendekatan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga hari ini bukan saja kecamatan diresmikan tetapi aparaturnya juga dilantik untuk melayani masyarakat.
“Walaupun kami menyadari bahwa masih sangat terbatas dalam sebuah kecamatan baru tetapi pelayanan itu tetap berjalan, dalam segala hal kita harus mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakatnya.
Bupati Paulina juga lebih lanjut menyatakan bahwa kehadiran Gubernur NTT disini juga adalah bagaimana melihat dari dekat serta membantu pemerintah Kabupaten Rote Ndao dalam menyukseskan program tanam jagung panen sapi, dan Rote Ndao sudah menyediakan lahan seluas 700 hektar dan sudah siap tanam untuk menyukseskan program ini.
Hadir pula pada kesempatan itu Ketua DPRD bersama beberapa anggota DPRD Rote Ndao unsur Forkopimda Rote Ndao, Sekda Rote Ndao, para Asisten lingkup pemkab Rote Ndao, Pimpinan OPD lingkup pemkab Rote Ndao, para undangan, tokoh agama, tokoh adat kecamatan Rote Barat Laut dan Kecamatan Loaholu.(DKISP)