mp-asi-22-2

Demo Masak MP-ASI Pangan Lokal Tinggi Protein Bantu Cegah Stunting

Upaya pencegahan dan penanganan Stunting geliat dilakukan dari pusat hingga ke daerah-daerah termasuk di Kabupaten Rote Ndao. Selain pemerintah pusat dan daerah yang gencar terhadap penanganan isu ini, organisasi kemanusiaan dunia seperti United Nations Children’s Fund (UNICEF) turut terlibat. Sebagaimana kali ini yang dilakukan UNICEF Perwakilan NTT dan NTB dan mitranya Yayasan Sanggar Suara Perempuan (YSSP) bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao di Desa Holoama Kecamatan Lobalain. Dalam sebuah kegiatan bertajuk Demo Masak Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan pola menu yang disajikan berbasis pangan lokal berprotein tinggi, Rabu (09/11/22) di kantor Desa Holoama.

Demo Masak MP-ASI Pangan Lokal Tinggi Protein ini mengikutsertakan TP PKK Desa Holoama, Kader Posyandu, Kader Pembangunan Manusia serta para orang tua yang memiliki anak usia 0 – 23 bulan atau usia bawah dua tahun (Baduta) dan ibu hamil, dipandu oleh tim ahli gizi dari Puskesmas Ba’a dan Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao dan didampingi oleh Nutrition Officer UNICEF Perwakilan NTT dan NTB. Ibu Nova, ahli gizi Puskesmas Ba’a menampilkan cara mempersiapkan dan menyajikan MP-ASI dari olahan pangan lokal berprotein tinggi kepada peserta untuk selanjutnya dihimbau untuk dipraktekkan dirumah tangga masing-masing.

MP-ASI sendiri adalah upaya untuk menyediakan makanan dengan gizi seimbang bagi baduta usia 6-23 bulan untuk memperkuat ketercukupan gizi sehingga Baduta tumbuh secara optimal. MP-ASI diberikan saat bayi menginjak usia 6 bulan hingga usia 23 bulan. Sementara bayi berusia dibawah 6 bulan wajib dan hanya diberikan ASI Eksklusif atau ASI saja tanpa makanan atau minuman lainnya.
Kebijakan MP-ASI ini menurut Nutrition Officer UNICEF Perwakilan NTT dan NTB, Ha’i Raga Lawa menjadi bagian dari agenda mulia untuk menyiapkan generasi emas Indonesia khususnya Rote Ndao dimasa mendatang. Sehingga pelaksanaannya harus dimulai dari sekarang lewat salah satu kegiatan yang akomodatif yakni penguatan MP-ASI.

“Kami Unicef adalah Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menerima mandat melindungi hak-hak anak termasuk pemenuhan hak anak yakni tumbuh, sehat, optimal dan sesuai potensi diri yang diberikan oleh Tuhan. Semua anak harus memiliki gizi yang baik maka anak tumbuh tinggi sesuai rata-rata anak seumurnya atau tidak stunting. MP-ASI yang berkualitas termasuk dengan makanan tinggi protein merupakan salah cara mencegah anak menjadi stunting” ungkap Raga Lawa. Karena itu bekerjasama dengan Pemkab Rote Ndao sebagai salah satu kabupaten fokus UNICEF tahun 2022, pihaknya ikut “mengintervensi” dengan turut memberikan dukungan terhadap program Pemkab Rote Ndao di bidang percepatan penurunan Stunting.

“Kegiatan ini (demo masak MP-ASI) sudah biasa dilakukan namun kita mendukung dengan cara yang sedikit berbeda dimana kami juga memberikan beberapa bahan edukasi untuk menekankan pentingnya pemberian makanan kepada bayi dan anak (PMBA) yang baik meliputi menyusui dan MP-ASI. Hari ini kita bicara MP ASI yang berkualitas supaya anak-anak kita tidak Stunting,” ucapnya.

Anak yang terkonfirmasi Stunting, kata Raga Lawa, tidak hanya identik dengan tinggi badan yang rendah namun juga perkembangan otak yang tidak optimal. Sehingga Presiden, Gubernur hingga Bupati dan desa sangat serius dalam penanganan Stunting ini agar Indonesia memiliki generasi emas ke depan.

” Anak Stunting itu ke depan nanti selain postur tubuhnya tidak proporsional tapi juga belajarnya susah. Sehingga Presiden kita betul-betul berjuang keras untuk menurunkan Stunting supaya kita di tahun 2045 Indonesia memiliki generasi emas. Jadi Presiden, Gubernur dan Bupati kita mau investasi emas untuk mendapatkan generasi emas,” jelas Raga Lawa.

Sementara itu Staf gizi Dinas Kesehatan Indra Waidyson Adoe, A.Md.Gz dan Puskesmas Ba’a Novalinda A. Seleky,S.Gz menjelaskan, dalam proses tumbuh kembang anak, wajib diberi asupan makanan dengan memperhatikan menu 4 Bintang dalam MP-ASI. Bintang Pertama, jelasnya, anak diberikan makanan yang mengandung karbohidrat. Makanan pengandung karbohidrat yakni beras, gandum dan umbi-umbian. Bintang Kedua, anak diberikan asupan makanan yang mengandung protein hewani diantaranya telur, daging, ikan, susu dan lainnya. Protein sendiri berfungsi sebagai zat pembangun tubuh serta mengganti sel-sel yang rusak.

Selanjut, anak juga diberikan makanan Bintang Ketiga yakni yang mengandung protein nabati seperti tahu, tempe, kacang tanah, kacang hikau dan kacang lainnya. Untuk makanan Bintang Keempat, anak diberikan asupan makanan yang mengandung vitamin dan mineral yang berfungsi untuk metabolisme tubuh seperti sayuran dan buah-buahan.

Ketua TP PKK Desa Holoama Efri YM Manafe,S.Pd menyatakan syukur atas kerja bersama pencegahan dan penanganan Stunting yang dikemas dalam kegiatan Demo Masak ini. Ia menghimbau para peserta untuk menyimak secara baik dan mempraktekkan hasil demo masak MP-ASI di rumah tangga masing-masing.

” Ini berkat yang Tuhan beri bagi kita. Jadi saya berharap apa yang disampaikan ini kita simak baik-baik dan setelah pulang kita praktekan itu di rumah kita masing-masing,” harapnya (Bidkom-DKISP)